CERITA HOT : WARTAWATI YANG SIAL DAN APES | BANDAR BOLA PIALA EROPA 2016



Diana baru saja diterima menjadi seoran wartawan di sebuah media cetak yg cukup ternama. Banyak yang heran dengan keputusannya, karena secara fisik diana lebih cocok menjadi seorang model dibandingkan menjadi wartawan. Diana mempunyai lekuk tubuh yang indah, buah dada yg bulat menggiurkan, pantatnya terlihat padat,tinggi badannya lumayan,membuat ia terlihat anggun, rambutnya yg panjang terawat, matanya yg indah seolah menghipnotis tiap pria untuk bertekuk lutut dihadapannya. hari itu jum'at. satu hari menjelang deadline, diana harus membuat laporan tentang kegiatan pelacuran di jakarta, terutama menjelang bulan ramadhan. Seperti biasa dalam mencari berita , diana selalu pergi sendiri. 


padahal tak ada seorangpun yang akan menolak jika ia minta ditemani, namun ia merasa lebih leluasa sendiri. Diana mengunjungi sebuah kompleks pelacuran untuk mencari berita, sebelumnya ia sudah mengontak seorang pemilik warung minum di kompleks itu untuk memandunya dalam mencari berita sekaligus jadi pelindungnya, untuk itu diana sudah membayar cukup uang. 

Dan tentu saja kedatangan diana ke tempat itu sangat menarik perhatian, beberapa lelaki hidung belang menggodanya, namun mereka tak berani macam macam karena diana ditemani oleh pemilik warung yg mantan preman, sehingga bisa dikatakan liputan diana saat itu berjalan lancar. jam menunjukan pukul satu malam saat diana telah menyelesaikan liputannya. 


Diana beristirahat sejenak di warungnya Pak wowo, dialah yang sedari tadi mengantar diana berkeliling kompleks pelacuran itu. Sambil ditemani secangkir kopi panas , diana mengecek hasil liputannya sekali lagi, dia merasa lega akhirnya tugasnya selesai juga, tinggal diketik dan diserahkan pada redaksi besok, dan ia akan liburan sehari. Selagi asyik dengan rekamannya, beberapa orang masuk ke warung itu, dari tampangnya jelas terlihat jika mereka adalah preman wilayah sini. "eeh...siapa nih...?"seorang yg berbadan paling besar melihat diana,otomatis diana menjadi pusat perhatian disana, karena tak ada siapapun lagi disana, smentara pak wowo sedang di belakang. "oohh..ternyata nona wartawan.....gimana non..udah puas...?" tanya orang itu lalu tertawa. 

Diana hanya mengangguk pelan dan tersenyum sopan, nada bicara org ini membuatnya tak nyaman, apalagi teman teman org ini kemudian berdiri di belakang diana seolah bersiap siap untuk melakukan sesuatu. Melihat gelagat buruk, Diana segera bangkita dari tempat duduknya. namun ia kurang cepat, orang di depannya telah menerkam dia sehingga diana terdorong ke dinding warung, tangan orang itu mulai meraba raba tubuh diana. 

"PAK WOWO..PAK WOWO...TOLONG....TOLONG..PAK..." diana berteriak berharap pak wowo mendengarnya. tak lama pak wowo muncul dari belakang, membuat diana merasa lega. orang itupun menghentikan aksinya walaupun ia masih mencengkram kuat lengan diana. "pak tolong pak...mereka mau berbuat yg tak senonoh pada saya.." seru diana sambil berusaha melepaskan diri. usahanya berhasil dan ia segera menghampiri pak wowo. 

"kenapa non diana..?" tanya pak wowo "itu pak..mereka mau kurang ajar sama saya.." jawab diana "lalu ...?" "tolong suruh mereka pergi pak...." pak wowo kemudian memandang diana, dan diana merasakan ada yg berbeda dari sorot mata pak wowo. "wahh..non.....mereka kan berlima..bapak sendirian...gimana bapak ngusirnya...?" kata pak wowo, namun tidak ada nada ketakutan dari bicaranya, hal ini membuat sebersit ketakutan muncul di pikiran diana, ternyata pak wowo juga terlibat. "ayo..bawa ke kamar belakang aja..." kata pak wowo, 

segera para preman itu menarik diana ke kamar belakang yang memang sedari tadi telah disiapkan oleh pak wowo. Diana didorong masuk ke sebuah kamar kosong, kelihatannya kamar ini biasanya dipakai oleh para pelacur jika menerima pelanggannya. "tolong...jangan.....kenapa kaliaan ini...." diana memohon "dasar perempuan tolol..berani beraninya kemari...sendirian pula..."jawab seorang preman "tapi..tolong..saya hanya wawancara....tidak akan ada yg dirugikan...

."kata diana lagi "bodo amat...!!!....togar ....ucup..ayo...." dia memerintah anak buahnya. segera mereka mendorong diana terjatuh ke tempat tidur, kedua tangan diana kemudian diikat ke atas kepala ujung tempat tidur , smentara seorang yg lain berusaha melepaskan celana jeans yg dipakai diana. agak sulit karena diana terus meronta, namun akhirnya berhasil juga. kemudian satu persatu kancing baju diana dilepas, sehingga kini paha diana yang mulus dan buah dada diana yg montok terexpose. Diana mendengar suara laci dibuka, rupanya si pimpinan preman, joni , baru saja mengambil gunting lalu kemudian mendekati diana. 

Joni kemudian menelurusi lekuk tubuh diana perlahan dengan gunting sampai akhirnya ia menggunting lepas bra diana dan celana dalam diana. segera Hawa dingin menerpa buah dada diana yg terbuka, membuat putingnya mengeras. Diana hanya bisa pasrah karena sadar tak akan ada yg menolongnya disini. "keras nih.....wahhh...terangsang juga nih cewek...." kata joni sambil memainkan puting diana. diana hanya bisa memejamkan mata dan memalingkan muka sementara joni meremas remas buah dadanya. "ucup..bikin dia panas dulu nih..." kata joni. tawaran yg langsung disambut gembira oleh ucup. "thanks ..boss..." diana tak berani melihat, tapi ia bisa mendengar jika kini ucup sedang melepaskan pakaiannya sendiri, kemudian ia merasakan jari jari yg menyentuh dan memainkan vaginanya. "toolong..jaangann..." diana hanya bisa memohon dan menangis namun ucup tak mau mendengarnya , ia terus memainkan vagina diana dengan jari jarinya, 


hal ini membuat diana sangat kesakitan dan tersiksa apalagi vaginanya masih kering. "hei..kalian..coba bawa air seember kemari sama bawa handycam gue.....cepetan..." joni menuruh anak buahnya yg lain. dan tak butuh waktu lama untuk mereka memenuhi perintah boss nya. "gimana cup....?'" tanya joni "masih sempit boss.....perawan nih kayaknya..." jawab ucup " bagus..bagus...." joni mendekati diana dan bertanya "kamu masih perawan.....bener..?" diana hanya bisa mengangguk pelan, tubuhnya terguncang karena isak tangis. joni lantas membuka ikatan diana di tempat tidur untuk kemudian mengikat tangan diana ke belakang punggung. " berlutut ..dilantai..ayo...." perintah joni. ucup segera memaksa diana untuk berlutut di lantai, belum sempat berpikir sesuatu yg keras memukul pipinya. 

Diana terkejut, penis joni kini menegang keras dihadapan wajahnya, selama ini ia belum pernah melihat secara langsung penis laki2. joni segera memaksa memasukan penisnya ke mulut diana, penisnya yg besar membuat mulut diana terlihat penuh, juga tentu saja membuat dian tersedak dan sulit bernafas. Joni dengan kasar mendorong dorong kepala diana dan menahannya beberapa saat menikmati kehangatan bibir gadis cantik ini, sampai akhirnya ia menarik keluar penisnya dari mulut diana. 

Diana merasa lega , ia terbatuk dan berusaha menarik nafas , smentara ia merasakan beberapa tangan menjamahi tubuhnya denga kasar, ikatan di tangannyapun sudah dilepas. Tiba tiba diana kembali ditarik jatuh ke kasur, kini ia bisa melihat jika seluruh lelaki di kamar itu telah telanjang bulat, diana bergidik melihat penis penis mereka yg sudah menegang, penis yg beberapa saat lagi akan mengacak acak keperawanannya. salah seorang dari mereka bahkan sedang merekam semua kejadian yg terjadi. joni segera menindih tubuh diana, menjamahi dan mencubiti buah dadanya dengan gemas, lalu mengulum dan menyedotnya dengan kasar, sebelum diana sempat berteriak , ucup telah membungkam mulut diana dengan ciumannya yg ganas, lidah ucup dengan liar bermain di dalam mulut diana. 

Diana hanya memejamkan mata dan menangis tertahan, air mata mulai mengalir. Diana berteriak tertahan dan mata terbelalak, saat tiba tiba vaginanya ditembus oleh penis joni. kali ini diana mencoba berontak dan melepaskan diri, namun semakin dia meronta, joni semakin keras dan brutal memompa vaginanya, sehingga semakin menambah kesakitan pada diri diana. Joni terus memacu tubuh diana, sementara kawan - kawannya memberi semangat, kadang muncul komentar2 jorok ditimpali tertawa. setelah sekian lama akhirnya diana merasakan suatu tegangan, tak lama kemudian dia merasakan sesuatu yg hangat dalam dirinya, joni telah mengeluarkan sperma didalam. 


Joni kemudian bangkit dan tertawa puas,namun siksaan diana belum berakhir, kini di atas tubuhnya telah ada pak wowo dengan penis yg bahkan lebih besar dari milik joni. Kini sambil menatap penuh nafsu wajah diana, pak wowo menembus vagina diana dengan penisnya. meskipun darah perawanan dan cairan bekas joni membuat penis pak wowo masuk lebih lancar, namun vagina diana masih sempit,sehingga tak mengurangi kesakitan diana, bahkan krn besarnya penis pak wowo, kesakitannya malah lebih terasa. "aahhh...ahhhh...bangsaaatt...kaa...liaann.... aahh h..." umpat diana. togar segera membungkam mulut diana dengan penisnya, kini sambil tubuhnya masih ditindih oleh pak wowo, ia juga harus mengoral togar. tak satupuin kejadian itu yang luput dari rekaman handicam joni. tak lama kemudian lagi lagi ia merasakan cairan hangat di vaginanya, dan semburan cairan asin di mulutnya. Diana hendak memutahkan cairan itu namun kepalanya ditahan togar sehingga, ia terpaksa menelan sperma togar. setelah pak wowo, kini giiran yg lain menindih diana dan memperkosanya dengan kasar.

Diana sudah pasarh, air matanya sudah mengering, ia hanya memejamkan mata membayangkan ia tak disana, membayangkan semua itu tak terjadi. ucup kemudian membalikan tubuh diana, dan penisnya kini menga cak acak pantat indah diana, hal ini membuat diana sangat tersiksa dan kesakitan "AAAHH....JANGAN DISANA...SAKIIT..AHHH..JANGAN..." namun teriakan memelasnya hanya ditimpali oleh tertawa mengejek, apalagi kemudian lagi lagi mulutnya disumbat oleh penis seseoarang, diana tak mau tahu siapa orangnya, yang jelas ia psarah pada nasib yg menimpanya. ia tidak tahu berapa orang yg memperkosanya, ia terlalu lelah dan shock uintuk menyadari hal itu, hingga pagi menjelang ia harus terus melayani banyak lelaki , 

jika ia terlhat tak sadarkan diri ,orang2 itu menyiramkan air ke tubuhnya. bahkan pada penutup mereka memasukan penis ke lubang pantat dan vagina diana sekaligus, setiap kali diana menjerit kesakitan semakin keras pula mereka memompanya., dan diana pun tak ingat apa apa lagi. epilog: menjelang siang para pengguna jalan tol dikejutkan dengan penemuan sesosok tubuh perempuan tanpa busana di pinggiran jalan, dilihat dari kondisinya perempuan ini masih hidup dan jelas merupakan korban perkosaan. Polisi segera melakukan penyelidikan pada kasus tersebut, dan butuh waktu sampai sebulan kemudian, sampai akhirnya polisi menangkap para pemerkosa tersebut. dan karena kejadian itu pula akhirnya massa merusak dan membakar tempat pelacuran itu , menutup selamanya tempat itu. 

Dan diana butuh waktu hampir setahun samapi akhirnya ia bisa hidup normal kembali, meski begitu pengalaman mengerikan itu tak akan pernah terlupakan seumur hidupnya Dua tahun berlalu sejak kejadian pemerkosaan diana. Walau masih membekas namun diana tetap berusaha tegar mengahadapi semua itu, bahkan kini karirnya menanjak. Diana kini tidak lagi bekerja sebagai wartawan media cetak, tapi sudah bekerja di stasiun Tv swasta ternama, tidak hanya itu, dengan gagahnya kini Diana membawakan acara kriminal di televisi, ratingnya cukup bagus, sehingga nama Diana masuk dalam jajaran pembawa acara TV favorit. "hehehe...makin cantik aja kamu manis..abang kangen nih..." gumam joni. 

Dia adalah pimpinan preman yang memperkosa diana dulu ketika gadis cantik itu tengah meliput kompleks lokalisasi. seharusnya dia masih dipenjara, namun dia berhasil melarikan diri. Selama di penjara joni mengikuti terus acara diana, hal ini menjadi salah satu alasan ia kabur. Ia selalu merindukan kehangatan tubuh gadis itu, jeritan dan tangisannya. ia membayangkan membawa diana ke suatu tempat memperkosanya habis habisan, dan mendengar lagi jeritan dan tangisan si cantik ini. 

Demi keamanan diana kini tinggal di sebuah apartemen , namun hal itu bukan halangan bagi penjahat profesional seperti joni. Ia berhasil menyusup masuk ke apartemen tempat diana tinggal. Dia tinggal menyamar menjadi kurir atau pengantar surat atau apapun itu. Kini ia telah berdiri di depan pintu apartemen Diana, dengan waktu singkat ia berhasil membuka kunci apartemen tersebut, dan menguncinya kembali agar tak ada yg curiga. masih ada waktu beberapa jam sebelum diana pulang kerja dari stasiun TV. Tempat itu cukup luas, jendela kamarnya menampilkan pemandangan kota , dengan kursi dan sofa menghadap jendela , dan meja yg cukup besar dan indah di tengahnya. 

Joni membayangkan tubuh telanjang diana terbaring disana, sementara dia memperkosanya, diana menjerit dan memohon dan mungkin menangis. Penis joni langsung menengang membayangkan hal tersebut. Joni memasuki kamar tidur diana, wangi harum khas kamar wanita segera semerbak. joni tersenyum melihat kasur diana mempunyai kaki kaki di setiap sudutnya. ia membayangkan mengikat diana disitu, dengan kaki dibentangkan lebar, menanti penisnya menerobos. dia menaruh tasnya yg berisi tali dan beberapa dildo yg dia dapat dari kawannya, malam ini ia akan berpesta dengan diana, gadis cantik , pembawa acara favorit indonesia. Joni pun tertawa, ia bahkan sudah menyiapkan senjata untuk mengancam korbannya. Joni segera menanggalkan seluruh pakaiannya, dan besembunyi di balik kamar tidur diana dengan pisau siap di tangan. Joni mendengar suara kunci pintu dibuka dan suara langkah kaki menuju kamar ini. 

Diana tanpa curiga memasuki kamarnya, dengan gerak cepat joni menangkap diana dari belakang dan menodongkan pisaunya ke leher diana. "hai...cantik..masih ingat abang ...?" kata joni seluruh tubuh diana mendadak lemas, ia tentu saja tak akan pernah melupakan suara itu seumur hidupnya. Diana pun bisa merasakan jika joni tidak berpakaian, penisnya menusuk nusuk belakang tubuh diana. "jangan..tidak...." diana mulai memohon, air mata mulai mengalir di pipinya, mimpi buruknya yang dulu akan terulang lagi "jangan..?hehehehe..gue udah kangen banget sama kamu sayang....ga enak di penjara....hehehe.." kata joni menikmati ketakutan diana." hari ini kita akan bersenang senang seperti dulu sayang..."

Diana bagai terkena aliran listrik saat tangan joni mulai meraba raba tubuhnya, bergerak dari pantat ke buah dada, meremasnya kuat. penis joni terasa kian mengeras menekan pantat diana, bayangan saat diperkosa dulu akan kembali menjadi kenyataan, apalagi ia menyadari jika apartemen ini kedap suara, dibuat untuk kenyamanan , namun siapa sangka hal itu malah jadi petaka bagi diana. sebenarnya diana sudah tak punya hasrat untuk melawan, ia hanya bisa psrah dan berharap joni tidak menyiksanya dan segera pergi setelahnya. Joni mendorong diana terjatuh ke kasur, diana terpekik melihat joni sudah telanjang bulat "ingat sayang..kalau kamu menurut kamu tidak akan apa apa..tapi kalo macam macam gue bisa nyiksa kamu sampe puas..paham...?" diana hanya mengangguk pasrah. "bagus..sekarang..buka baju kamu...ayo cepat......." dengan perlahan diana membuka blazernya, buah dadanya tersembul dibalik branya, membuat joni menelan ludah. "sekarang branya juga buka..ayoooo..." 


dengan terpaksa diana membuka bra nya, melemparnya ke lantai, dan dengan cepat menutup buah dadanya dengan kedua tangan. "apapan sih...ayo..turunkan tangannya..." perintah joni diana dengan perlahan menurunkan tangannya, memperlihatkan buah dadanya dengan putingnya yg mengeras karena terkena udara dingin. "hehehehe..pemandangan yang indah..sekarang bawahnya ayo......" diana patuh mengikuti perintah joni kini, ia telanjang bulat di tempat tidurnya, mata joni terbelalak melihatnya, dua tahun ia tak pernah melihat perempuan, kini perempuan cantik pasrah telanjang dihadapannya. joni bergerak mendekat, penisnya diacungkan ke wajah diana yg terduduk di kasur. "masukin ke mulut..ayo....

.jangan sampai gue main keras ya...." diana menatap wajah joni berharap ada belas kasihan harapan yang sia sia. dengan terpaksa diana memasukan penis itu ke mulutnya, "ayo..jilati..isep..kayak dulu..." dengan patuh diana menjilati dan mengulum penis joni, walau dengan air mata bercucuran, sementara joni tertawa penuh kemenangan sambil tangannya tak lepas dari buah dada yg ranum itu. tak lama joni merasa akan keluar, ia tarik penisnya dan menyiramkan spermanya ke wajah diana, sehingga gadis cantik itu gelagapan. "hahahaha....obat awet muda sayang.....hahahaha..." 

diana menangis karena merasa terhina, namun ia agak "beruntung" karena ia tdk melawan, maka segala siksaan yang direncanakan joni sebelumnya tidak dijalankan. "ayo..berbaring..." perintah joni, yg diikuti patuh oleh diana. setelah diana berbaring, joni leluasa menjelajahi buah dada montok diana, dia remas , jilat dan hisap penuh nafsu. "ehhh...ahhhhhh..uuhhh...." diana hanya bisa mengerang joni terus menghisap dan meremas buah dada diana sampai ia merasa penisnya sudah siap tempur kembali. Joni menarik diana ke depan dan menyuruh diana telungkup di meja besar di depan. "ooh..tidakk..jangan..lakukan apa saja..asal jangan disana....." diana ketakutan sadar apa yang akan terjadi PLAKKK!!! 

sebuah tamparan membuat diana limbung, joni segera mengatur posisi diana sebelum gadis itu sadar, dan menerobos pantat diana dengan penisnya. "AAAAAAAHHHKKK........." jerit diana kesakitan joni kemudian menggenjot pantat diana diiringi jerit kesakitan diana, sesuai dengan bayangannya tadi. stelah puas, kini giliran posisi diana diatas, sementara joni terbaring disofa. "aahh...ahhh..ahhhh..ahhh..." erang diana. dan lagi lagi setiap orgasme, joni menyemburkna spermanya di wajah diana. malam itu diana menjadi budak sex joni, ia harus melayani joni bak seorang pembantu, ia harus membuatkan makanan untuk joni dan tidak boleh berpakaian, belum lagi joni dengan nyaris tanpa henti semalaman menyetubuhi diana. baru menjelang siang keesokan harinya joni menghentikan aksinya, 

diana bernafas lega karena ia diizinkan joni untuk berpakaian, namun itu tak membuat mimpi buruknya berakhir. 'cepat...kamu ikut aku....ayo......."paksa joni "kemana..jangan...ampun......"diana memohon bahkan berlutut "aah..ayo...atau mau gue main kasar..hehee...kita bulan madu sayang... hehehee...." dan hari itu joni dengan paksa membawa diana pergi ke suatu tempat, suatu tempat yg diana yakin tak akan lebih baik dari sekarang....... wartawan , pembawa acara Tv favorit akan segera menjadi budak sex...... kemanakah diana dibawa oleh joni..? apa yang akan terjadi padanya...? suatu hari pertanyaan itu akan terjawab.....suatu hari.... Dengan paksa joni membawa diana ke tempat parkir di basement, sesampainya di mobil, joni mengikat tangan dan kaki diana serta menyumpal mulutnya agar tak berisik, ditaruhnya tubuh diana di bawah jok belakang, dan ditutupinya dengan kain , pakaian dan benda benda lain yg tak mencurigakan, sehingga org lain tak tahu ada orang dibawah sana, juga diana tak akan tahu dian akan dibawa kemana. mobil bergerak perlahan di lalu lintas jakarta, 

Diana berusaha mengira ngira akan dibawa kemana dia. Dia tak tahu pasti namun dari perubahan suhu dan hawa ia menduga joni membawanya ke luar kota. Terkaannya tak salah , joni mengarahkan mobilnya ke sbuah Villa di kawasan puncak, suatu rencana telah dibuat untuk Diana. Diana berusaha mengenali tempat itu ketika joni menegluarkannya dari mobil, meski tahu ini daerah puncak namun ia tak tahu pasti dimana tepatnya. Joni membawa masuk diana ke sebuah villa, di dalam ia mengikat diana di sebuah kursi di depan sebuah TV layar lebar. "saya mau diapakan lagi.....?" tanya diana khawatir "jangan takut nona cantik...kamu akan segera tahu...hahahaha..." "tolong..jangan siksa saya lagi..saya akan melakukan apapun yang kamu suruh..tapi tolong .." "ahhh..sudah diam.....lebih baik kamu nikmati tontonan ini ya..sementara abang pergi dulu..hahahaha.." joni pun meninggalkan diana di ruangan itu setelah menyalakan Tv dan VCD. 

diana menunggu apa yg akan ditunjukan oleh joni. Namun ia tertegun, ketika ternyata joni memutarkan rekaman ketika ia dulu pertama kali di perkosa oleh joni dan kawan kawan. seluruh memorinya kembali ke kejadian itu, gambar vcd itu dengan jelas menggambarkan bagaimana joni menggeranyangi tubuhnya, merenggut keperawanannya, bagaimana pula saat anak buah joni bergilirin menyiksa dan memperkosanya. Diana berteriak , sambil menghentakan kakinya ke lantai, tak lama tangisnya pun meledak. ia menangis sejadi jadinya saat seluruh detail kejadian dulu kembali terpampang dihadapannya, ia tak mengira bisa mengalami kejadian seburuk ini. 


Satu jam kemudian joni kembali tapi ia tak sendiri, seorang chinese gendut bersamanya serta seorang bodyguard. "lihat , koh..saya ga bohong kan...?" kata joni sambil menunjuk pada diana "lo orang hebat.....loe bisa dapetin penyiar TV terkenal..lo gila tapi hebat.." kata a bun "bukan itu aja koh, saya juga yang dapet perawannya...nih buktinya.."jawab joni sambil memutar ulang vcd tadi, diana hanya membuang muka tak mau melihatnya lagi, namun joni seperti sengaja menyiksanya, volume suaranya dikeraskan sehingga, rekaman jeritan dan rintihan diana saat diperkosa dulu menggema di ruangan itu. "hahaha..lo orang hebat...ga rugi owe kenal sama loe orang....hahaha..." 

ABUN mendekat pada diana, meraba raba seluruh tubuh diana, dan tangannya menelusup masuk ke balik rok diana. "bangsat...lepaskan saya....jangan kurang ajar ya...!" diana berontak "hahaha...ok ..ok.....dasar pelacur....lihat saja nanti..loe orang akan bertekuk lutut dihadapan owe .hahaha!" kata a bun lalu memberi isyarat pada bodyguardnya. bodyguard itu mengeluarkan sejenis suntikan dan mengisinya dengan suatu cairan. "mau apa kalian..jangan...jangan..." diana ketakutan melihat ia akan disuntik sesuatu. namun sia sia, si bodyguard menyuntikan cairan itu ke tubuh diana.

Diana tersentak, efek cairan itu mulai bekerja, kepalanya terasa pening, dan ia merasa seolah terbakar, namun kemudian rasa itu terfokus hanya buah dada dan vaginanya, tiba tiba diana merasa ingin buah dadanya diremas, vaginanya seolah menagih penis untuk memasukinya, otaknya dipenuhi oleh berbagai pikiran kotor. "dengar...loe orang itu pelacur..ayo....bilang....siapa loe orang..." kata a bun "saya..pelacur....saya..pe..lacur " kata kata itu meluncur tak terkendali dari mulut diana "hahaha..bagus..bagus......ayo memohon..ayo...." kata abun lagi "sa..ya..pelacur....saya..mo..hon..setubuhi..s ..ya ....."otaknya berusaha mencegah namun mulutnya tak tertahankan. abun tertawa penuh kemenangan, ikatan diana dilepas dan ia pun langsung ambruk ke lantai, ia tka bisa mengontrol tubuhnya sendiri. "ayo..pelacur..merangkak kemari..ayo..." a bun memerintah diluar kesadaran diana bergerak merangkak mendekati a bun, terus bergerak dan ketika dekat,

 rangsangan birahinya makin tak tertahankan melihat tonjolan di balik celana a bun, tanpa sadar diana bergerak kesana, tangannya membuka celana abun, mengeluarkan penisnya , dan mengulumnya dengn nikmat. otak diana seolah berteriak agar diana tak berbuat itu, namun tubuhnya seolah mempunyai pikiran sendiri, ia merasa terhina sekaligus merasa terangsang. penis a bun dijilati diana, dikulum dan disedot sedot nikmat, abun memejamkan mata sambil meremas remas rambut diana , menikmati kuluman si penyiar cantik ini. setelah merasa cukup, a bun menyuruh diana untuk melepas pakaian. dengan patuh diana membuka satu persatu pakaian yg melekat ditubuhnya, rasa terbakar ini semakin parah, 


birahinya makin naik, apalgi saat a bun juga melepas pakaian, penisnya ygkembali menegang membuat diana semakin terangsang. buah dada diana dijelajahi oleh abun, diremas remas, di kulum dan dijilat, membuat diana melenguh penuh nikmat "uuhh..aahhhh...ya...ahhhh.." kemudian masih sambil meremas buah dada diana, abun turun dan menjilati vagina diana. hal ini membuat diana menggelinjang dan merintih penuh kenikmatan. "ehhmmm..ahhhhh..ahhhhh....." a bun kemudian memasukan jari jarinya ke vagina diana, diana makin menggelinjang tak karuan. sementara a bun asyik dengan diana, tiba tiba dari ruang depan terdengar teriakan histeris. rupanya entah darimana joni mendapatkan seorang gadis sma, seragamnya sudah acak acakan dan tak lagi menutupi tubuhnya, 

buah dadanya sedang di remas remas oleh joni, sementara dari pahanya terlihat bercak darah perawan, gadis cantik itu menangis kesakitan sementar joni terus menggenjotnya, "mami..tolong...mami..tolong nanda......mami.." hanya itu yg keluar dari mulut gadis itu. diantara isak tangis dan jerit keskitannya ia terus memanggil manggil maminya. "mami...sakiit...toolong..ma..mi...." joni hanya tertawa tawa melihat korbannya memohon dan memelas.dan terus mempermainkan tubuh gadis muda itu. sementara diana kini sedang digenjot a bun dari belakang, meski kesakitan namun efek obat tadi lebih kuat dari serangan birahi bagaimanapun berbagai posisi telah dijalani oleh abun pada diana, dan tubuh bugil diana telah mengkilap karena keringat, tubuhnya terasa lelah, namun a bun kelihatan masih segar bugar, dan ketika mencapai orgasme , a bun menyuruh diana menelan spermanya dan membersihkan sisa yg menempel di penis, di bawah pengaruh obat , 

diana patuh. meski telah selesai namun a bun melarang diana untuk berpakaian . sementara itu , joni masih menggenjot tubuh anak sma itu, nanda namanya. gadis cantik khas kecantikan sma, entah darimana dan bagaimana joni bisa menyeretnya kemari. perkosaan yang dialaminya membuat nanda pingsan, namun hal ini tidak menghentikan joni. ia terus menerobos vagina milik nanda. setelah puas joni menikmati tubuh nanda , giliran abun yg menindih tubuh nanda. namun abun tak menyukai korbannya pingsan, ia kemudian membawa nanda ke kamar mandi. dan beberapa saat kemudian terdengar jeritan histeris dari kamar mandi, rupanya nanda sudah sadar. sementara penis joni sedang dikulum oleh diana, pikiran joni menerawang membayangkan sebuah rekaman video yang sensasional, video antara seorang penyiar Tv dan gadis sma, joni membayangkan berbagai adegan seks yg akan terjadi antara dua gadisnya ini, dan rekaman yg akan sangat berharga sekali. joni pun tertawa......suara tertawa joni..seiring dengan jerit tangis nanda..dan suara setan...... pada saatnya nanti , diana dan nanda akan menjadi bintang film porno pribadinya... suatu saat nanti............

CERITA HOT : AKU RELA DI PERKOSA ASAL BISA LULUS UJIAN | BANDAR BOLA PIALA EROPA 2016




Namaku Vicki. Aku akan membagi pengalaman seksku dengan para pembaca Cerita Hot Ini merupakan cerita pertamaku, jadi harap maklum apabila tata bahasanya tidak terlalu bagus. ***** Oh ya, sebelumnya aku beritahu ciri-ciri dan perawakanku. Aku WNI keturunan, berusia 21 tahun saat ini, rambut hitam panjang sampai ke bahu dan agak bergelombang, tinggi 160 cm berat 45 kg. Perawakanku agak kurus, namun payudaraku tergolong besar, 38C. Berhubung tubuhku agak kurus, payudaraku terlihat sangat besar. Apalagi pantatku juga tidak besar, biasa-biasa saja. Ada beberapa teman yang mengatakan potonganku mirip dengan Amy Yip, mantan bintang panas Hongkong. Sejak kecil aku rajin berolahraga, seperti senam-senam sendiri di kamar dan sering sekali membantu ibuku beres-beres rumah sehingga tubuhku terlihat kencang dan padat. 

Namun aku tipe cewek yang konservatif, jarang memakai pakaian yang ketat, dan memakai kacamata minus satu, rambut aku kuncir di belakang, sehingga tampaknya tidak terlalu banyak cowok yang mendekatiku. Walaupun saat memakai kaos olahraga pada waktu SMA, para cowok selalu menatap buah dadaku yang menonjol dengan penuh nafsu, sikap dinginku sering membuat mereka malas melakukan pendekatan terhadapku. Aku kehilangan keperawananku saat SMA kelas 2, berumur 17 tahun oleh pacarku, yang juga WNI keturunan dan merupakan temen kuliah kakak lakiku. Sebetulnya aku tidak berniat pacaran saat itu, namun karena ia sering datang ke rumah dan bercengkerama dengan aku dan kakakku, lama kelamaan kami saling menyukai. 

nonton video bokep 
Itu merupakan pengalaman pertamaku berpacaran dan karena masih sangat lugu, aku gampang dirayu sehingga mahkotaku direnggutnya. Kemudian selama hampir 3 bulan bermain seks dengan pacarku, aku tidak terlalu menikmatinya, bahkan terkadang sedikit kesakitan saat aku digaulinya. Mungkin karena ia juga tidak terlalu berpengalaman:-) Setelah putus karena pacarku kepergok kakakku berselingkuh, aku kembali bersikap dingin terhadap cowok. Aku pikir apa enaknya orang pacaran dan ngeseks, ya gitu-gitu aja, tidak seperti yang kudengar dari temen-temen cewekku saat kami bergosip. 

Aku baru mulai menikmati sampai terjadi peristiwa yang akan kuceritakan di bawah ini. Saat itu aku duduk di kelas 3 SMA, cawu 1, sudah putus dengan pacar, dan berkonsentrasi untuk kelulusan. Tinggi, berat dan perawakanku hanya terpaut sedikit sekali dengan aku yang sekarang, dan ukuran payudaraku juga sudah 38C pada waktu itu. Aku tergolong murid yang rajin dan nilainya cukup baik, namun pada mata pelajaran eksakta seperti matematika, kimia dan fisika, aku sering kesulitan sampai terkadang stres. Tapi karena dorongan keluargaku yang pas-pasan, aku memilih jurusan IPA karena aku beranggapan jika memilih kuliah seperti di jurusan teknik maka nantinya akan mendapat gaji lumayan bila sudah bekerja. Dan salah satu kekhawatiranku terbukti, dengan nilai2 ulangan kimiaku super jeblok. 


Aku khawatir tidak lulus, sehingga pada suatu siang sepulang sekolah, aku memberanikan diri menemui Pak Gatot, guru kimiaku yg juga sekaligus wali kelasku. Pak Gatot berusia 50 tahunan, dari suku Jawa, tingginya sekitar 170-an, dengan perawakan besar dan hitam, wajahnya agak sadis dan tegas, terkenal sebagai guru “killer”, namun kata temen-temen orangnya baik bila ada murid yang minta bantuan.

 Pak Gatot telah selesai mengajar di satu kelas dan sedang memberes-bereskan barangnya saat kutemui. “Pak Gatot, boleh saya bicara sebentar,” kataku. Pak Gatot hanya melihat sepintas ke arahku, sebelum menjawab cepat dengan nada sedikit membentak, “Ada apa?” Aku mulai menjelaskan permasalahanku dan kekhawatiranku. Aku menyampaikan bahwa aku berniat meminta tugas-tugas tambahan untuk mendongkrak nilaiku. Tapi Pak Gatot menolaknya dan menawarkan les privat seminggu dua kali di rumahnya. 

Aku langsung menyetujuinya tanpa berpikiran apa-apa. “Ok, nanti sore kamu ke rumah saya jam 4,” ujar Pak Gatot dengan nada memerintah. “Baik Pak, saya bisa, terima kasih,” jawabku sambil pamit pulang. Tepat jam 4 setelah naik kendaraan umum aku tiba di rumah Pak Gatot yang berlokasi di perumahan cukup elit, baru dibangun dan sepi. Kabarnya Pak Gatot memiliki pekerjaan lain yang cukup memadai, sehingga meskipun guru tapi rumahnya bagus. 

Setelah melepas sandal dan masuk ke ruang tamu di rumahnya, aku dipersilahkan duduk di sebuah sofa yang besar dan empuk. “Rumahnya bagus juga, tapi kok sepi ya,” pikirku. Aku beranikan diri bertanya, “sendirian di sini Pak?” “Iya, memangnya kenapa?” jawabnya dengan sedikit gusar. “Oh gak apa-apa Pak,” kataku. Pak Gatot kemudian menjelaskan bahwa anak-anaknya kuliah di luar kota, dan istrinya kerja sebagai suster dari sore sampe malam di sebuah rumah sakit. Sore itu aku memakai pakaian yang biasa kukenakan. 

Kemeja berkancing yang agak kebesaran, untuk menutupi menonjolnya payudaraku, serta celana jins yg tidak terlalu ketat, tentu tak lupa juga BH dan celana dalam. Sementara Pak Gatot tampak santai, memakai kaos berlengan dan celana panjang biasa. Pak Gatot langsung duduk di sebelahku, dan menjelaskan kondisiku. 

foto bugil 
Dengan jebloknya nilai ulangan-ulanganku, mulai sekarang aku harus berusaha sangat keras supaya bisa lulus. “Kamu mengerti situasimu kan?” tanya Pak Gatot. Aku langsung mengiyakan. Pak Gatot meneruskan, “Kalo gitu, kamu harus sering-sering nurut sama Bapak, mengerti Vicki?” Aku mengiyakan lagi tanpa berpikiran macam-macam. Tiba-tiba Pak Gatot langsung menubrukku dari samping dan menindih tubuhku di bawah tubuhnya yg besar dan wajah kami saling berhadapan dekat sekali. Tepat saat aku mau menjerit dan memberontak, Pak Gatot langsung membungkam mulutku dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya memegangi kedua pergelangan tanganku sekaligus di atas kepalaku. 

Aku berusaha keras memberontak dan menjerit, namun cengkeraman Pak Gatot terlalu kuat. Aku sangat takut pada saat itu melihat pandangan Pak Gatot yang berubah menjadi penuh nafsu, dan aku hanya bisa memelas lewat tatapan mataku. Pak Gatot mulai tersenyum dan terkekeh-kekeh. “Tenang saja Vicki, sebaiknya kamu santai saja. Sudah lama Bapak ingin memerkosamu, tidak disangka hari ini kamu menyerahkan diri,” ujarnya sambil tertawa keras selagi tetap memegangi mulut dan kedua tanganku. “Kamu nggak usah macam-macam, layani saja Bapak, maka kamu nggak perlu mengkhawatirkan nilai-nilaimu yang jeblok itu. 

Kalo sampai kamu menjerit atau berontak terlalu keras, maka Bapak jamin kamu tidak akan lulus, ok?” tambahnya lagi. Saat itu aku sungguh-sungguh tidak tahu harus berbuat apa karena belum pernah menghadapi situasi seperti ini dalam hidupku. Tiba-tiba Pak Gatot dengan cepat melepas kacamataku dan menaruhnya di meja sebelah. 

Kemudian tangan kirinya menarik rambutku dan menciumi bibirku yang mungil dengan kasar, sementara tangan kanannya meremas-remas payudaraku yang sebelah kiri dengan gemasnya sehingga kemejaku mulai awut-awutan. Karena kedua tanganku sudah tidak dipegangi lagi, sempat terlintas di pikiranku untuk memukuli Pak Gatot, namun ancaman tidak lulus membuatku sangat takut dan tidak berani melakukannya. Aku hanya berusaha melepaskan diri namun sia-sia saja. Kemudian Pak Gatot melepaskan ciumannya, dan kedua tangannya dengan segera memreteli kancing kemejaku satu-persatu. 


Aku mulai menangis dan memohon untuk dilepaskan, tapi Pak Gatot tidak menghiraukan. Dengan kasar ia menyingkirkan kemejaku dan melemparkannya ke lantai. Setelah itu Pak Gatot dengan paksa melucuti celana jinsku. Tubuhku hanya tertutupi BH dan celana dalam saja, buah dadaku yang berukuran 38C terlihat sangat menonjol. Sekali lagi aku diterkamnya sehingga hanya bisa berbaring pasrah di sofa yang besar dan empuk itu. Pak Gatot kembali menciumi bibirku sementara kedua tangannya dengan ganas meremas-remas buah dadaku. Aku selalu mencoba menghindari ciuman Pak Gatot, tapi remasan-remasan tangannya pada payudaraku, yang harus kuakui memang sangat sensitif, membuatku sedikit demi sedikit mulai terangsang. 


Tapi karena aku bukan cewek gampangan, tetap saja aku berusaha memberontak. Ironis memang, dalam hati aku berusaha melawan namun tubuhku berkata lain menghadapi serangan-serangan Pak Gatot. Beberapa saat Pak Gatot terus menciumi bibirku dan meremas-remas payudaraku dengan penuh nafsu. Nafasku mulai berat dan saat itu terus terang aku terpaksa pasrah saja. Hanya sesekali aku memelas untuk dilepaskan. “Jangan Pak, tolong Pak,” rintihku. Pak Gatot menyadari perlawananku yang melemah, kemudian dengan cepat sedikit mengangkat punggungku dan melepas tali pengait BH-ku. BH-ku kemudian dilemparkannya. 

Aku berusaha menutupi buah dadaku dengan lemah namun Pak Gatot mencengkeram kedua pergelangan tanganku dan melebarkannya. Terpampang jelas buah dadaku yang besar, putih mulus, sangat padat, montok dan membusung tegak itu. Serta juga putingku yang berwarna merah muda, kecil namun runcing itu. Pak Gatot memandangi semua itu dengan mata terbelalak, wajahnya yang menurutku sangat jelek itu menunjukkan kegembiraan seperti baru menang lotere. “Akhirnya kesampaian juga, impian Bapak melihat gunung kembarmu yg indah ini. Putih banget dan besar lagi! Mm.. 38C ya? Tadi Bapak lihat ukuran BH kamu. Kenapa nggak sejak dulu kamu tunjukkan Bapak? Putingmu juga seksi sekali. Pas banget rasanya! Ha.. ha.. ha..”, ujarnya santai sambil matanya tidak pernah lepas dari payudaraku. 

CERITA SEX

Aku rasanya mau menangis keras-keras, tapi ketakutanku sekali lagi menyebabkanku pasrah saja. Setelah melepas kedua pergelangan tanganku, Pak Gatot memulai serangannya di payudaraku yang sudah tidak tertutupi apa-apa lagi. Kedua telapak tangannya yang hitam dan kuat itu meremas-remas payudaraku yang putih mulus dengan kasar tapi tidak bermaksud melukaiku, sambil matanya yg sadis itu melihat reaksi wajahku. Kontras sekali kasarnya telapak tangan Pak Gatot yang hitam pada kulit buah dadaku yang putih, mulus dan sangat sensitif itu. Meskipun tetap berusaha menjaga harga diriku dengan memohon-mohon kecil untuk dilepaskan, permainan tangan Pak Gatot benar-benar membuatku lupa diri, dan Pak Gatot tahu benar dari ekspresi wajahku yang mulai menikmati. Pak Gatot mendekatkan mulutnya ke payudaraku dan menjilati kedua putingku bergantian dengan liarnya selagi tangannya tidak pernah berhenti meremas-remas gunung kembarku. Aku mulai melenguh keenakan dan Pak Gatot bertambah semangat. 


Disedotnya salah satu putingku dengan kuat, secara otomatis aku menjerit terangsang sedikit keras. Kulihat Pak Gatot tersenyum bangga melihat responku, dan serangannya makin ganas. Kedua putingku yang sudah keras dan tegang sekali bergantian disedotnya. Kemudian Pak Gatot menjilati kedua buah dadaku dengan terampilnya. Lidahnya yang panjang itu seperti kehausan menyapu setiap sentimeter dari payudaraku dan putingku. Tangannya tetap ganas meremas-remas, dan Pak Gatot bergantian mencoba ‘melahap’ masing-masing payudaraku menggunakan mulut dan bibirnya, sementara lidahnya beraksi dengan membuat lingkaran-lingkaran kecil di putingku dan sekitarnya. 

Tidak lupa juga digigit-gigit kecil masing-masing payudaraku, membuatku hanya bisa merem melek dan mendesah-desah terangsang. Saat itu barulah aku menyadari bahwa aku 100% takluk terhadap Pak Gatot. Belum pernah aku dibuat senikmat ini, pacarku yang dulu sama sekali tidak berpengalaman dalam ‘foreplay’ seperti yang dilakukan Pak Gatot ini. “Mm.. Pak.. oh..,” rintihku berulang kali saat itu. Cukup lama Pak Gatot memberikan serangan-serangan dashyat terhadap kedua payudara dan putingku menggunakan telapak tangan, bibir dan lidahnya itu. Tiba-tiba saja aku menjerit cukup keras dan liar. Aku baru menyadari inilah orgasme terhebat yang pernah kurasakan. Tubuhku yang berkeringat itu sedikit terguncang-guncang dalam cengkeraman Pak Gatot. 

VIDEO SEX

Celana dalamku terasa sangat basah oleh cairan memekku. Saat aku orgasme, Pak Gatot menyedoti kedua putingku bergantian dan meremas-remas gunung kembarku dengan lebih kuat. Jeritanku bertambah keras dan liar karena merasakan kenikmatan yang amat sangat. Untuk beberapa saat orgasmeku berlangsung, dan selama itu pula Pak Gatot tidak pernah menghentikan serangannya terhadap kedua payudara dan putingku yang super sensitif. Akhirnya orgasmeku usai, dan aku hanya bisa berbaring dengan nafas amat berat dan tersengal-sengal. “Gila bener kamu Vicki, padahal cuma Bapak mainin buah dada dan puting kamu, ternyata kamu udah orgasme segini hebatnya. Maniak juga kamu ya!” kata Pak Gatot dengan gembira dan bangga. Aku tersenyum malu dan wajahku memerah mendengar kata ‘maniak’. Senyuman Pak Gatot bertambah lebar melihat ekspresi wajahku. “Kamu bener-bener menggemaskan dan seksi abis!” katanya lagi. 


Kemudian Pak Gatot merangkulku dengan lembut dalam posisi tubuhku masih dibawahnya, keringatku jelas menempel di kaos dan celana panjang Pak Gatot. Aku ingin membalas hangatnya rangkulan Pak Gatot, tapi berhubung masih ‘bau kencur’ dalam urusan seks, aku malu-malu dan hanya diam saja, tapi hatiku berdebar-debar dan ekspresi wajahku menunjukkan kegembiraan. Pak Gatot mulai bercerita bahwa sudah sejak aku kelas satu ia mengincarku saat melihat aku dalam pelajaran olahraga memakai kaos. Katanya meskipun aku tampak berusaha menggunakan kaos yang agak kelonggaran, ia tahu bahwa payudaraku sangat besar, apalagi porsi tubuhku bisa dibilang agak kurus. Penantian hampir dua tahun tidak sia-sia katanya. Aku sekali lagi hanya bisa tersenyum-senyum kecil dan malu. Pak Gatot juga menambahkan bahwa ia tidak pernah melakukan ‘pemaksaan’ seperti ini terhadap siswi-siswi lainnya. Ia mengaku amat sangat tidak tahan memikirkan kedua buah dadaku ini. 



Sejak istrinya menopause juga dua tahun yang lalu itu, bayangan sepasang buah dadaku selalu menjadi inspirasi onaninya yang hampir setiap hari katanya. Aku tambah malu rasanya, tapi tidak bisa menyembunyikan senyumku. Dalam hati aku berpikir, meskipun wajah Pak Gatot tidak tampan, sejak itu aku mulai menyukai wali kelasku sendiri itu. Pak Gatot sempat bertanya apakah aku pernah berhubungan seks. Aku menjawab bahwa pernah beberapa kali dengan mantan pacarku, tapi aku dengan wajah memerah mengaku belum pernah merasa senikmat ini, bahkan hanya sesekali orgasme dengan mantanku itu. Mungkin ia nggak berpengalaman Pak, kataku. Pak Gatot langsung tersenyum lebar, dan mengutarakan kebanggaannya menjadi orang pertama yang bisa memuaskanku dengan amat sangat. Pak Gatot juga memberitahuku bahwa rumahnya selalu sepi seperti ini, istrinya berangkat kerja dari jam 3 sore sampai sekitar 11 malam, dan sebetulnya tetangga-tetangga sebelah pada perumahan cukup elit seperti ini tidak peduli satu sama lain. 



Sehingga walaupun aku menjerit-jerit tidak akan ketahuan, apalagi tembok-tembok rumah Pak Gatot sangat tebal dan kokoh. Saat itu pukul 4:30, udah setengah jam aku di rumah Pak Gatot. “Vicki, kamu bisa pulang malam kan?” tanya Pak Gatot. “Ya.. bisa aja Pak, tapi jangan sampai kemaleman Pak, nanti ortuku bingung,” jawabku. “Tenang aja, kamu nanti tak antar pulang kalo Bapak udah puas. Oh ya, kamu telepon aja ke rumah bilang pulangnya agak malam,” jawabnya. Setelah itu Pak Gatot bangkit dan melepaskan rangkulannya. Ia mengambil ponselnya dan menyuruh aku telepon. Kemudian aku duduk, cuma pake celana dalam saja, lalu menelpon ortuku, beralasan bahwa aku belajar kelompok di rumah guruku. Karena selama ini aku cewek yang selalu penurut terhadap ortu dan hampir tidak pernah berbuat nakal, orang rumah percaya-percaya saja. Sesudahnya Pak Gatot duduk di sebelahku, membawakan sebotol minuman air dingin dan minum bersama. 


Supaya segar katanya. Setelah puas minum, Pak Gatot langsung berkata dengan tatapan nafsu, “Vicki, ayo ke kamar aja, ranjangnya besar, lebih enak, kamu boleh menjerit sepuasnya.” Aku lagi-lagi tersenyum malu, namun menjawab dengan sedikit khawatir, “Hah? Di kamar? Di ranjang? Apa nanti tidak ketahuan sama istri Bapak? Sofa Bapak ini aja udah basah semua kena keringatku.” “Santai aja, ini kamar untuk tamu kok sebetulnya. Kadang-kadang ada saudara atau famili yang menginap. Biasanya juga Bapak sendiri kok yang bersihkan. Jadi kamu nggak usah takut, pokoknya nurut aja,” ujarnya lagi. Walaupun tetap dengan gayaku yang sedikit ‘malu-malu kucing’, aku menyetujui ajakan Pak Gatot. Dengan tangkas Pak Gatot menggendongku dengan kekuatan kedua tangannya, aku langsung kaget dan menjerit kecil. “Tambah nggemesin aja kamu ini, Vicki,” katanya. 


Kamar untuk tamu Pak Gatot ternyata sangat rapi meskipun cukup kecil dan lampunya sangat terang. Hampir sebagian besar ruangan termakan tempatnya oleh sebuah ranjang spring bed besar lengkap dengan ukiran-ukirannya, yang jelas untuk ukuran dua orang. Perabotan sisanya hanya sebuah lemari pakaian besar dan sepasang kursi sofa kecil. Ada satu pintu di sebelah ranjang yang ternyata adalah kamar mandi dalam. Tubuhku yang berukuran mungil dibandingkan tubuh Pak Gatot, langsung dilemparkannya tepat di tengah-tengah ranjang sesudah ia menggendongku masuk. Aku kembali berteriak kecil karena kaget campur perasaan gembira tidak menentu membayangkan apa yang selanjutnya akan dilakukan Pak Gatot terhadapku. “Empuk sekali ranjangnya,” pikirku. Kemudian Pak Gatot mengambil posisi di atas kedua kakiku, mengangkat pantatku dan memeloroti celana dalamku dengan agak kasar. “Bapak ini bener-bener nggak tahan lihat keseksian tubuhmu, apalagi buah dada kamu, jadi maklum aja kalo Bapak sering agak kasar sama kamu,” godanya saat melepaskan CD-ku. 

Aku bener-bener telanjang bulat tanpa sehelai benangpun, berbaring di ranjang dengan wajah sedikit memerah mendengar berbagai macam perkataan Pak Gatot yang menggoda. Pak Gatot juga mengaku senang dengan memekku yang bulu-bulunya sejak dulu aku cukur sehingga tinggal tersisa tipis-tipis. “Vicki, kamu bener-bener cewek impian Bapak,” pujinya. Kemudian dengan sangat cepat Pak Gatot melepas kaos dan celana panjang sambil berdiri di sebelah ranjang. 

Aku langsung menahan napas panjang melihat tubuh Pak Gatot yang hanya tinggal memakai celana dalam saja. Meski sudah berusia 51 tahun, katanya, tubuh hitam Pak Gatot masih berotot dan tampak tegap. Aku agak merinding melihat sekujur tubuhnya yang agak berbulu dan wajahku hanya bisa melongo melihat tonjolan besar di balik CD Pak Gatot. “Kok bengong?” tegur Pak Gatot sambil tersenyum-senyum. “Um.. anu Pak.. eh..,” reaksiku benar-benar seperti anak kecil yang kebingungan. “Nggak usah malu-malu, Bapak yakin kamu pasti pengen lihat kontol Bapak ini kan,” ujarnya lagi menggoda. “Ayo sini..” tambahnya. 


Dengan wajah khasku yang memerah bila malu-malu, aku turun dari ranjang sementara Pak Gatot duduk di tepi ranjang. Pak Gatot membuka pahanya lebar-lebar dan menyuruhku duduk bersimpu lutut di antaranya. “Kamu dulu pernah nyedot kontol mantan pacarmu?” tanya Pak Gatot. Wajahku tambah merah mendengar bahasanya yang kasar, tapi mungkin karena sudah 200% takluk, aku tambah berdebar-debar. “Belum pernah Pak, Vicki nggak berani,” jawabku. “Mm.. jadi kamu bisa belajar pake kontol Bapak,” balasnya. Wajahku merah padam seperti mati kutu, dan Pak Gatot semakin menjadi-jadi menggodaku. “Tapi kamu pasti pernah nonton BF kan?” tanyanya. Aku langsung mengiyakan dengan mengangguk pelan mengingat-ingat beberapa kali pernah menonton film porno bersama temen-temen cewekku. “Kalo gitu ya kamu pasti bisa Vicki, dan mulai sekarang kamu nggak usah malu-malu, he he he,” balasnya sambil tertawa. Tiba-tiba Pak Gatot memegang belakang kepalaku dan menarik kuncir rambutku yang masih terpasang sebelumnya. 


Rambut hitam panjangku yang agak bergelombang terurai di bahuku. “Kamu cantik dan seksi sekali Vicki sayang,” katanya sambil memandangi wajahku. Aku tersenyum sipu sementara Pak Gatot memegang kedua tanganku dan menaruhnya di pinggangnya. Kemudian Pak Gatot sedikit mengangkat pinggulnya. “Ayo diplorotin, kalo pengen lihat kontol Bapak nggak usah sungkan,” candanya lagi. Dengan bantuannya aku mulai menurunkan CD-nya hingga ke paha dan mataku langsung terbelalak lebar ketika senjata Pak Gatot bebas dari sarangnya. Kontol Pak Gatot ternyata begitu indah meski tampak menyeramkan. Berwarna hitam pekat, begitu besar dengan panjang sekitar 12 cm dan diameter sekitar 6 cm. 

Kontol yang sudah disunat itu dilengkapi dengan ujungnya yang berwarna coklat keungu-unguan. Sepasang buah zakar hitam besar dengan bulu lebat juga tidak lepas dari pandanganku. Aku hanya bisa memandang takjub dan melongo, mataku seperti terhipnotis oleh kontolnya. “Kenapa sayang, punya pacarmu nggak segede ini dulu?” tanyanya. Aku menjelaskan bahwa panjangnya mungkin hampir sama, tetapi kontol Pak Gatot lebih lebar. “Lho jangan kaget ya, ini masih semi ereksi,” tambahnya. “Hah?” jeritku tambah melongo. Kemudian Pak Gatot menyuruhku menurunkan CD-nya sampai kedua kakinya, sehingga kami berdua sama-sama telanjang bulat. 


Sungguh pemandangan yang jarang terlihat, ABG berwajah lugu, berkulit putih mulus dengan payudara besar sedang berjongkok di antara kedua paha pria setengah baya berperawakan menyeramkan dengan kulit hitam pekat yang duduk di tepi ranjang. Pak Gatot dengan sabar mengamati reaksi wajahku dan menungguku beraksi sementara kedua tangannya berpegangan di tepi ranjang. Dengan sedikit gemetaran namun sudah terkontrol oleh nafsu membara, aku meraih kontol Pak Gatot dan mengocoknya pelan-pelan menggunakan tangan kananku. Jari-jariku yang mungil nyaris tidak bisa melingkari keseluruhan dari diameter kontolnya. Aku mulai mengocok kontol Pak Gatot naik turun, sambil sesekali melihat wajahnya. Pak Gatot sangat menikmati dan kadang-kadang salah satu tangannya membelai-belai rambutku. 


Setelah kukocok beberapa saat, dalam sekejap kontol Pak Gatot bertambah panjang, mungkin sekitar 18 cm. “Ini baru kontol Bapak yang sesungguhnya, enak banget kamu ngocoknya Vicki,” desahnya. Aku makin bersemangat dan mulai mengocok kontol Pak Gatot dengan dua tangan, naik turun dan tambah lama tambah cepat. Kemudian pikiranku untuk sesaat terbang ke salah satu film porno yang pernah aku tonton dan berusaha kuingat beberapa adegan oral seks. Aku melepaskan tangan kiriku dari rudal hitam tersebut, sementara tangan kananku memegangi pangkal kontol Pak Gatot dengan erat sambil kumajukan kepala dan kubuka mulut. Bibirku yang mungil terbuka lebar dan langsung mengulum kepala kontol Pak Gatot. “Mm..” desahku sambil menyedot-nyedot pelan. “Oh Vicki.. hebat bener kamu sayang,” desahnya keenakan. 


Aku benar-benar sudah seperti gadis liar seperti di film-film BF itu dan sedotanku makin lama makin kuat dan dalam, meskipun ukuran kontol Pak Gatot membuatku hanya bisa memasukkan sekitar setengahnya setiap sedotan. Entah belajar darimana, lidahku juga mulai beraksi dengan menjilati ujung kontolnya. Kulihat sepintas wajah Pak Gatot menunjukkan ekspresi yang sangat puas dan membuatku berbangga meski ini merupakan oral seks pertamaku. Setelah menyedot dan menjilati kontolnya beberapa saat, aku melepaskannya dari mulutku sampai terdengar suara ‘plop’. Kupandangi kontol hitam yang sekarang hampir setengahnya mengkilap terkena jilatan lidahku. Seperti kurang puas, gantian kupegangi kepala kontolnya sementara lidahku menjelajahi bagian bawah dan pangkal kontol Pak Gatot. 


Desahan Pak Gatot tambah panjang. “Kamu lugu-lugu ternyata liar di ranjang ya Vicki, mm..” Aku tersenyum puas saat kupandangi kontol Pak Gatot sudah mengkilap hampir seluruhnya. “Kamu pinter banget Vicki, kamu basahin kontol Bapak kayak gini supaya siap dimasukkan di memek kamu ya?” senyumnya. Sekali lagi wajah merahku dengan senyuman tipis kembali terlihat. 

Setelah itu Pak Gatot mengangkatku berdiri dan merebahkan tubuhku kembali di tengah-tengah ranjang. Dibukanya kedua pahaku lebar-lebar dan Pak Gatot mengambil posisi di antaranya sambil memegangi senjatanya. “Pak, pelan-pelan ya? Punya Bapak besar sekali. Saya agak takut,” kataku saat itu. “Ha.. ha.. ha.. nggak usah takut, pokoknya kamu pasti seneng,” jawabnya. Pak Gatot juga memberitahuku nggak usah khawatir hamil, karena nantinya ia tidak akan mengeluarkan air maninya di memekku. “Biar kayak di BF-BF itu Vicki,” katanya. Aku yang berbaring telentang menjawab dengan kepalaku, yang dialasi bantal empuk, mengangguk-angguk. 

Aku menahan nafas saat Pak Gatot mulai memasukkan kontolnya ke arah memekku yang sudah basah sedari tadi. “Oh.. Pak..” jeritku kecil. Rasanya bener-bener nikmat meski mungkin baru ujung kontol Pak Gatot saja yang terbenam di memekku. Kulihat Pak Gatot mulai memompa dan memegangi kontolnya keluar masuk dari memekku sehingga menggesek-gesek klitorisku yang makin basah. Aku sungguh-sungguh terbuai, dan kemudian dengan sekali sentakan kulihat separuh kontol Pak Gatot masuk ke memekku. “Oh.. Pak Gatot..” desahku dengan nafas berat. 

Kemudian Pak Gatot mengarahkan kedua tangannya ke arah gunung kembarku dan mulai meremas-remas dengan agak kasar, sambil memaju mundurkan kontolnya keluar masuk memekku. “Oh Pak Gatot..” Aku sudah benar-benar lupa diri, yang ada di pikiranku saat itu hanyalah kenikmatan liar ini. Gerakan-gerakan dan respon tubuhku mungkin sudah seperti cewek-cewek dalam film-film porno yang pernah kulihat. 


Kombinasi dari gesekan-gesekan kontol Pak Gatot di memek dan klitorisku serta remasan-remasan kasar telapak tangannya di buah dadaku yang amat sensitif membuatku menjerit dan mendesah tidak karuan dengan liarnya. Kemudian sambil tetap meremas-remas sepasang payudaraku, Pak Gatot bergerak maju dan menciumi bibirku. Aku membalas dengan penuh nafsu, bibir dan lidah kami saling bermain satu sama lain. Setelah puas menciumiku, Pak Gatot mulai memompa kontolnya dengan lebih cepat. Sambil tangannya bertumpu dengan meremas-remas buah dadaku, Pak Gatot bergerak maju mundur sangat cepat dan kuat. Pandangan penuh nafsu Pak Gatot di wajahku kubalas dengan reaksi serupa. 

Mungkin karena basahnya memekku, kulihat saat itu Pak Gatot bisa memasukkan seluruh kontolnya pada setiap sentakan. Kami berdua sudah sama-sama mandi keringat, apalagi urat-urat dan otot-otot di sekujur tubuh Pak Gatot jelas terlihat. Hanya suara desahan dan lenguhan liar bagaikan binatang dari kami berdua yang terdengar di kamar. 

Akhirnya aku tidak tahan lagi, orgasmeku yang kedua datang. Aku menjerit sangat keras, dan Pak Gatot justru tambah mempercepat dan memperkuat gerakan serta remasannya. Tubuh mungilku terguncang hebat, sekali lagi dalam cengkeraman Pak Gatot. Kemudian dipeluknya tubuhku, kubalas pula dengan erat sehingga terasa keringat kami berdua saling bercampur. Pak Gatot tidak pernah berhenti memompa kontolnya saat orgasmeku yang kedua itu berlangsung.


 Setelah klimaksku selesai beberapa saat kemudian, tubuhku tergolek lemas dalam posisi saling memeluk, sungguh kontras sekali perbedaan warna dari tubuh kami. Memekku dan kontol Pak Gatot yang terbenam seluruhnya terasa sangat basah dan aku kesulitan mengatur nafasku di bawah tindihan tubuh Pak Gatot. “Asyik sekali kamu Vicki,” ujar Pak Gatot sambil tersenyum ke wajahku. Kubalas lemah senyumannya sambil merasakan kenikmatan ini. Kuberanikan berbisik lemah, “Bapak kok belum keluar?” Sambil tertawa-tawa, Pak Gatot menjawab, “Kan sudah Bapak bilang nggak mungkin tak keluarin di memek kamu. Bapak sudah kepikiran tak keluarin pejuh Bapak di bagian tubuh kamu yang lain.” “Di mana Pak?” tanyaku. 


Pak Gatot hanya membalas dengan senyuman sambil melepaskan pelukannya dan bangkit dari atas tubuhku dan kemudian mengambil posisi duduk berjongkok di perutku. Terpampang jelas di mataku kontol hitam besar Pak Gatot yang tambah mengkilap akibat cairan dari memekku. “Sudah dua tahun ini Bapak selalu membayangkan kontol Bapak yang hitam ini dijepit dengan gunung kembarmu yang putih mulus itu lho,” ujar Pak Gatot. Wajahku yang penuh keringat kembali merah padam. “Kenapa? Kamu nggak suka?” tanya Pak Gatot. Aku juga menjelaskan bahwa sejak melihat salah satu adegan di BF barat, di mana seorang cewek yang berpayudara besar menjepit kontol pasangannya, aku amat ingin mencobanya. Tapi kujelaskan bahwa aku tidak berani dan sungkan mengutarakannya pada mantan pacarku yang dulu. “Ha ha ha.. kalo begitu kita bener-bener cocok Vicki. 


Ayo sekarang kamu pegangi gunung kembarmu itu!” kata Pak Gatot seperti tidak sabar. Kuturuti dan kupegangi masing-masing payudaraku, sementara Pak Gatot sedikit maju dan meletakkan kontolnya persis di antara sepasang bukit kenyalku. Teringat pada adegan BF, aku langsung menjepit-jepit bukit kembarku itu, terasa sekali kontol Pak Gatot yang keras bergesekkan dengan kulit mulus payudaraku. Jujur saja aku sangat terangsang melihat kontrasnya warna kontol Pak Gatot dan payudaraku, membuatku makin bersemangat dan mulai memijat-mijat buah dadaku dengan kuat. Sepintas kulihat reaksi wajah Pak Gatot yang menunjukkan kenikmatan tiada tara. Aku sangat senang dengan ekspresinya, meski sekali lagi kutekankan bahwa wajah Pak Gatot boleh dibilang sama sekali tidak tampan. 


Pak Gatot yang sedari tadi diam dan menikmati pijatan payudaraku, kemudian mulai memaju mundurkan kontolnya sambil kedua tangannya berpegangan pada ukiran-ukiran tiang ranjangnya yang luks dan eksklusif itu. Campuran keringat dan cairan memekku membuat Pak Gatot dengan mudah menggerakan kontolnya di sepanjang belahan dadaku. Aku tidak pernah berhenti memijat, meremas, dan menjepit payudaraku sehingga kulihat mata Pak Gatot merem melek. “Oh Vicki sayang..!” jerit Pak Gatot sesekali. 


Gerakan Pak Gatot makin lama makin cepat, sementara aku juga menguatkan pijatan dan remasan. Karena payudaraku yang amat sensitif merasakan kerasnya kontol Pak Gatot, kurasakan ledakan-ledakan kecil di memekku. 


Aku juga sering mendesah-desah tidak karuan. Kuperhatikan dorongan kontol besar Pak Gatot membuat ujungnya makin lama makin dekat ke daguku, kurasakan pula buah zakarnya bertabrakan dengan pangkal payudaraku dalam setiap dorongan yang dilakukannya. Dengan beralaskan bantal, kumajukan mulutku dan mulai memberikan jilatan-jilatan cepat liar setiap kali kepala kontol Pak Gatot mendekat. Sekilas kulihat mata Pak Gatot terbelalak dengan keagresifanku ini. “Kamu makin liar aja Vicki, Bapak bener-bener nggak tahan!” desahnya. Dengan terampil kuberikan kenikmatan pada Pak Gatot, jilatan-jilatan lidahku pada ujung kontolnya serta remasan-remasan payudaraku menggesek kontolnya. Aku betul-betul ingin membalas semua kenikmatan yang sebelumnya diberikan Pak Gatot terhadapku, tidak peduli lagi status dan perbedaan usia kami. Gerakan dan ekspresi kami sudah seperti sepasang kekasih yang tidak mampu lagi menahan nafsunya atau mungkin layaknya dua bintang film porno. “Oh Vicki sayang!” Pak Gatot akhirnya menjerit keras dan menghentikan gerakannya. Kontol Pak Gatot masih terjepit di antara buah dadaku dan ujungnya persis dekat di depan bibirku yang sedikit menganga. 


Bersamaan dengan itu, air mani atau pejuh dari kontol Pak Gatot muncrat! Tembakan-tembakan deras pejuh Pak Gatot membasahi dan lengket di sebagian besar wajah dan bibirku. Aku tidak pernah berhenti meremas-remas payudara sambil menelan dan menjilati air mani Pak Gatot yang mengarah ke bibirku dan keluar dengan derasnya. Aku sampai kewalahan dengan banyaknya air mani yang keluar dari kepala kontol Pak Gatot. Kemudian Pak Gatot bergerak maju mundur lagi, sehingga air maninya muncrat dan mendarat tidak beraturan di dagu, leher, dada dan tentunya sepasang payudara dan putingku. Akhirnya Pak Gatot berhenti bergerak meski kontolnya masih di antara kedua payudaraku. 

Kulepaskan salah satu cengkeraman tanganku dari buah dadaku, lalu kupegangi kontol Pak Gatot yang masih sedikit keras. Kemudian kugesekkan ujung kontolnya dengan buah dadaku yang ditahan oleh tanganku yang lain. Tak luput juga sesekali kugesek ujung kontol Pak Gatot dengan puting merah mudaku. Aku juga tidak menyadari dari mana kupelajari gerakan seperti itu, mungkin dari BF-BF itu dan mungkin benar juga kata Pak Gatot bahwa aku maniak. Kuratakan ceceran pejuh Pak Gatot dengan ujung kontolnya bergantian di masing-masing gunung kembarku. Setelah puas, akhirnya kulepaskan genggaman tanganku dari kontolnya dan payudaraku, kemudian kuusap-usap sekujur wajah, bibir, leher dan dadaku yang


 sebelumnya tersemprot dengan pejuh Pak Gatot, serta kujilat-jilat dan kutelan air maninya seperti binatang kehausan. Dengan wajah, bibir, leher, dada dan sepasang bukit kenyal serta kedua puting merah mudaku masih sedikit belepotan dan lengket dengan air maninya, kuberanikan diri tersenyum menggoda ke arah Pak Gatot yang masih belum beranjak dari posisi duduk berjongkok di atas perutku. “Oh Vicki! Kamu bener-bener seksi banget! Hebat!” teriak Pak Gatot gembira sambil memandangiku. Setelah itu Pak Gatot berbaring lemas di sebelahku, tubuh kami yang sudah basah dan mandi keringat saling berpelukan. Pak Gatot tampaknya juga tidak jijik dengan air maninya sendiri, terbukti kami saling berciuman dan berpagutan dengan sisa-sisa tenaga yang kami punyai. 

Kulihat saat itu pukul 1/2 6 sore dan kami berbicara dan bercanda dengan santai sekitar 1 jam-an sambil berbaring. Kami saling bercerita, aku membicarakan kesulitan-kesulitanku dalam menghadapi pelajaran-pelajaran di sekolah, sementara Pak Gatot banyak mengutarakan kesepiannya karena sejak dulu tiga anak-anaknya kuliah di luar kota dan istrinya bekerja dari sore sampai malam.

Meskipun berkecukupan dan hubungan mereka berdua masih harmonis, Pak Gatot masih sering merasa kesepian. Sebelum istrinya menopause ia masih aktif berseks ria meski istrinya agak kewalahan mengimbangi. Ia mengaku merasa muda lagi setelah berhubungan denganku ini. 

Pak Gatot juga menjelaskan bahwa mulai sekarang aku tidak perlu khawatir dengan nilai-nilai ulanganku. Tapi Pak Gatot berjanji tetap akan membantuku belajar, jadi aku bukan dianggapnya sebagai ‘pemuas nafsu’ belaka. Lalu kami berdua sama-sama berpakaian dan merapikan diri. Pak Gatot mengajakku makan di rumahnya dan setelah itu ia mulai mengajariku. 

Ia juga menambahkan bahwa biaya untuk les privatku ini digratiskan aja, aku tidak perlu membayar. Aku bener-bener berterima kasih padanya. Mungkin karena Pak Gatot sudah menyukaiku, kesadisannya seperti biasa di kelas tidak terlihat, malahan dengan cepat aku dapat menangkap bahan-bahan pelajaran kimia yang diberikannya. Setelah selesai aku diantarnya pulang ke rumah dengan mobil sedannya. Dalam perjalanan Pak Gatot memberitahukan agar kami bersikap biasa-biasa saja di sekolah. Di kelas ia tetap akan memperlakukan sebagaimana murid-murid lainnya. Pak Gatot juga menanyakan apakah aku bisa datang ke rumahnya besok di waktu yang sama jam 4 sore. Aku menyetujuinya dan terus terang berdebar-debar juga memikirkannya. Aku sampai di rumah sekitar jam 8 malam dan langsung mandi untuk menyegarkan diri. Demikianlah awal petualanganku menjadi ’simpanan’ wali kelasku sendiri dan sangat menyukai seks. Semoga dalam kesempatan selanjutnya bisa aku tuturkan kisah seksku yang lain bersama Pak Gatot.

CERITA HOT : DIANA MURIDKU | CERITA HOT | CERITA SEX | CERITA DEWASA | CERITA MESUM

Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Mesum Terbaru – Cerita Sex: Diana Muridku – Sebut saja namaku A,usiaku 32 tahun,lahir di daerah Bandung selatan dan bulan Desember 1993 ditugaskan mengajar di Bogor. Daerah tempat tugasku ternyata letaknya jauh dari kota Kabupaten,tetapi lebih dekat ke Jakarta.


di Poskan oleh : Metro17

Walau akau guru,tapi aku terbiasa berpenampilan energik,sehingga para siswa menyebutku, “ Pak Keren “. Mereka menganggapku tampak selalu muda. Aku ngajar sebagai guru seni, tentu saja akibatnya jadi dekat dengan siswa,apalagi disekolah itu Band adalah hal yang asing,karena alat musik saja tidak punya. Sehingga ketika aku melatih Band,mereka senang dan menjadi sangat dekat denganku.


Sebagai manusia biasa aku tertarik dengan seorang siswi Kls 2 yang kebetulan berada dibawah bimbinganku,kebetulan pula aku sebagai wali kelasnya. Sebut saja namanya Diana, dia cukup cantik dan cerdas, penampilannya menarik, lahir dikeluarga cukup berada, namun yang paling menarik bagiku adalah bentuk tubuhnya yang sangat seksi,tinggi dan padat berisi.

Hal yang wajar menyukai orang,karena tentu saja diana tidak akan mau berhubungan secara khusus dengan guru yg umurnya 2 kali lipat dengannya dan sudah beristri pula.


Aku benar-benar tertarik padanya,menyukainya,sehingga keakraban kami sering kumanfaatkan untuk berdekat dekatan denganya,sekedar menikmati sorot matanya yang sayu,lembut wajahnya,senyum manisnya,dan kebetulan semua yg kusuka ada pada anak ini.


Rupanya diana memiliki perasaan yg sama, namun melihat jauhnya usia dan kondisiku yang sudah berkeluarga,membuat diana berfikir untuk tidak terlalu dekat denganku, walau akhirnya,kami menjadi dekat, sering berhubungan via telepon,diana tetap muridku.


Suatu saat,diana nampak bermasalah,terlihat dari seringnya bolos,dan melanggar tata tertib. Sebagai wali kelasnya,aku berkewajiban memanggilnya,memberi peringatan dan mencoba mengorek keterangan,namun sulit diketahui penyebabnya. Sampai ahirnya diketahui,diana sudah pacaran ( mungkin cinta monyet ),dan putus,padahal katanya mereka sangat dekat.


Maka kembali aku memanggilnya,sambil menasihatinya aku ungkapkan sedikit perasaanku,bahwa sayang jika orang secantik dan semolek dia putus sekolah gara2 si Anu yg belum jelas juntrunganya. Ahirnya kami ngobrol panjang dan diana mulai terbuka.


Setelah peristiwa itu,diana menjadi sangat dekat denganku,mungkin karena kata2ku yg halus,atau entah bagaimana,yang jelas dia menjadi sering nelpon,curhat. Kamipun menjadi terbuka,aku selalu berusaha membantu masalah2nya,bahkan masalah keluargaku yg tidak harmonis diungkapkan kepada muridku yg masih lugu itu,entah ngerti atau tidak.


Sampai suatu saat aku menyatakan kesukaanku,tentunya tanpa berharap mendapat respon,hanya mengungkapkan saja agar dia tahu bahwa aku menyukainya, Ternyata responya benar2 diluar dugaanku,diana mau menjalin hubungan denganku.


Sejak saat itu diana menjadi pacarku,walau kami tidak berhubungan secara fisik tapi ditelepon diana sangat agresif dan romantis. Jujur saja,sebagai orang kampung aku termasuk kaku,sehingga panggilan “sayang” diana ditelepon,bagiku terasa amat nikmat dan baru. Aku jadi benar2 menyukainya.


Sebagai orang dewasa,aku tentu saja fikiranku kepada tubuhnya,aku ingin tahu seperti apa diana. walau cuma mencium atau memeluknya,cukuplah bagiku.


Suatu hari diana kuajak jalan-jalan keluar,dengan alasan untuk ngobrol agar rilek dan santai berdua, aku memilih hotel,diana setuju,walau nampak kekuatiran,namun aku ingatkan,tidakk akan terjadi apa-apa.


Dengan hati-hati dan halus kuajak diana kubawa ke hotel A di kota B. Di hotel itu kami ngobrol banyak tentang hidup,dan segalanya. Diana ternyata lebih dewasa dari umurnya,pola fikirnya cukup mampu mengimbangiku. Dari hasil pembicaraan kami diana tampak simpati dengan kondisi rumahtanggaku.


Setelah kami makan, kami duduk dikasur bardampingan,cuma tetap berjauhan,aku dengan hati2 utarakan keinginanku. ” Di,boleh kalo aku cium kamu?” kataku datar. ” Emmh..gimana ya,gak tau !” kata diana kuatir. ” Ya ini juga kalo,boleh,kalo gak ya gak apa2, tenang aja !”,kataku. ” Emmh…gimana ya ?” ” Ya udah,gak usah fikirkan ” ” Emmmhh…tapi cuma cium kan ?” ” Ya,maaf ya klo ngarasa dipaksa .” ” Gak sih….enggg…” ” Jadi boleh…?” Karena diana diam saja ,aku mencoba meraih tubuhnya,diana tetap diam…kudekatkan mukaku dann kulumat lembut bibirnya….mmmmhhh nikmatnya bibir anak2…


Diana cuma melenguh…sambil pejamkan mata. tapi dia tidak merespon ciumanku,hanya nampak menikmatinya. Ketika nafsuku bangkit,kemaluanku terasa berdenyut2 dan mulai basah, nafasku sudah tak karuan,aku berusaha menahan diri,namun tanganku tidak tahan dan mulai menyentuh payudaranya, tiba2 dia mendorongku. wajahnya tampak merah dengan dahi berkerut…


Maaf di,gak apa2,kamu tenang aja,gak akan apa2″ kataku memperbaiki suasana. ” Tapi tadi ??? ” ” Ya, Maaf, kirain kamu suka kesana !” ” Diana belum pernah,bahkan ciuman saja baru kali ini,diana takut ” katanya polos. ” Ia,ia, tenang..sekarang kita pulang,” kataku.


Walau kemaluanku terasa panas,sarafku butek,terpaksa kurungkan niatku.
Ahirnya kami pulang.


Dirumah terpaksa kutuntaskan hajatku dengan menonton vidio sambil mengocok kontolku yg tadi tertunda,lumayan … muncrat juga kemaluaku membayangkan ciuman dan tubuh muridku yg baru saja kusentuh.


Entah karena apa kami lama hilang komunikasi, diana sulit dihubungi. Sedang disekolah aku tetap menjaga image. Ahirnya kuanggap diana sudah menjauh dan semua telah usai. Walau aku masih menyukainya aku tidak bernai mendekatinya,maklum pengalamanku tentang perempuan Cuma di vidio,jadi terpaksa mencuri2 untuk melihatnya ,dan dirumah kupakai untuk berhayal sambil ngocok dan mengejan ngejan sendiri.


Hingga suatu saat,setelah hampir 5 bulan tanpa komunikasi, diana menelponku,mengatakan kangen,ingin ketemu pribadi langsung. Maka kembali kubawa kehotel,kami ngobrol. dari situ diketahui bahwa diana sebernarnya suka padaku,dan pengalaman itu tak bisa dihapusnya dari ingatanya. Namun karena aku tua,umurku 2 kali lipat umurnya, apalagi sudah berkeluarga,maka dia takut,dan menganggap aku sebagai guru iseng,oom2 senang.


Mungkin agirnya dia berfikir,ketika melihat sikap baikku,dan segala perbuatanku,dia akhirnya berfikir bahwa sebenarnya aku baik,dan apa yg kuceritakan semua benar adany,termasuk masalah rumah tanggaku. Dia mengakui gak bisa melupakanku,dan pada hari itu dia ingin menjadi pacarku yg sesungguhnya. tentu sja aku bahagia dunia akhirat.


” Pa,Diana memang suka banget ama bapak,cuma diana takut karena bapak beristri,tapi diana gak bisa bohong kalo diana suka bapak.” katanya dengan lugu. ” pak,bisa gak bantu diana,harus gimana diana ?” Aku merasa ketiban bulan,pucuk dicinta ulampun tiba. Aku memang mencintai anak ini,muridku itu. Aneh ! ” Di, jujur aja bapak suka banget ma kamu,bapak mau lakukan apa saja demi kamu,bapak bener2 sayang ma kamu,Cuma bapak udah tua dan beristri ” kataku jujur. ” Tapi kalo kamu mau,kamu mau bapak jadikan istri bapak,gimana di ?” tanyaku serius. ” beneran pak ?” tanya nya ” Ia,bener !” jawaku apa adanya,fikiranku memang benar begitu. Maka sejak saat itu kami benar2 pacaran. tapi tentu saja tanpa macam2,Cuma cium2an biasa.


Suatu hari dibulan Juni, dia mengajaku pergi,pokoknya dia memaksa harus pergi,ketika ditanya jawabannya pendek.


“ Surprise !” katanya yakin.


Dan kembali kami ke hotel. Di hotel aku benar2 kaget,diana mengutarakan niatnya untuk mencoba lebih dari sekedar ciuman. Dengan heran aku mengimbanginya,karena setiap ditanya jawabanya tetap, “ Surprise !”Dia benar2 agresif,bukan lagi diana yg biasanya. Ketika aku menciumnya dia merespon sangat bernafsu. Kata2nya,sekarang bukan lagi bapak,tapi seperti ditelepon, ” sayang “. Ciumannya sangat panas,tidak seperti istriku dirumah….


“..Eemmmhhhh….emmh..emh …” desahnya..sementara lidahnya membelit dan menyodok2 dinding2 mulutku,nikmat sekali anak kecil itu,gak tahu belajar dari mana dia.


Tanpa sadar tanganku menyusup kebalik bhnya,kuelus dan kuremas lembut payudaranya yg montok dan segar, dia tidak mengelak bahkan dadanya semakin dibusungkan,matanya terpejam sementara dari mulutnya yg sedikit terbuka,terdengar rintihan2nya yg lirih. pputingnya terasa semakin mengeras membuat dadaku berdetak tak karuan,halus dan nikmat,maklum anak2,masih ranum.


” Ooh…oohh……ooohhh..” erangnya sambil menekan nekan dadanya padaku. Lalu kubuka bajunya dan behanya,diana diam saja cuma desisannya yang semakin histeris,ketika senua bajunya terbyka tampaklah payudara yg segar itu menggunung lancip dengan puncaknya yg mengeras,aku seperti kesetanan,sambil mendesis2 macam ular mulutku langsung mengulum tetknya,menjilat2 putingnya dengan rakus.


Diana Semakin mengerang2,tubuhnya bergetar2 terasa hangat ditubuhku..tanganku mulai merambat kebawah,mencari belahan dikedua pahanya…tiba2 diluar dugaanku,kedua kaki diana dibuka lebar2,rupanya diana sudah terkuasai nafsu. Aku cuma mendesis ketika tanganku menyentuh belahan kemaluan diana,lembut dan basah..dan ketika kucoba memasukan jariku kelobang kemaluanya diana cuma mengerang ” oooohhh…ohhh….” katanya ” Enak sayang?” tanyaku penuh nafsu. ” OOOhh,ssshhhh…,ia…terusin ” katanya sambil tanganya mulai meraba2 celanaku,maka kubuka celana dan bajuku sambil terus menciumnya,dan menjilati payudaranya.


Ketika celanaku terbuka,dengan cepat diana meraih kemaluanku..dikocok2nya dengan lembut,nafsuku semakin tinggi,kemaluanku semakin keras sehingga mengeluarkan lendir ditangan diana. Maka kudorong tubuhnya telentang dikasur,dan kubuka rok dan celana dalamnya, terpampanglah hal yg baru pertama kulihat seumur hidup,yg kuidam idamkan. Tubuh yg montok,tinggi,padat,putih dengan kemaluan tak berbulu…ooooh sungguh pemandangan yg nikmat.


Maka tak kusia2kan,aku menyodorkan mukaku ke kemaluannya yg basah oleh lendir,baunya yg khas menyentuh hidungku,semakin merangsang kelelakianku. Namun dalam nafsunya kesadaran diana masih ada,dia berusaha menolak kepalaku. ” jangan ,jijik .” katanya. Maka aku hentikan kegiatanku,sambil menatap matanya lembut aku katakan,” Diana,dengar sayang..,aku gak jijik apapun punyamu,memek,ketek bahkan dubur mu pun gak jijik, jadi biarkan aku menikmatinya,kamu juga sama harus menikmatinya,jangan risih,lakukan apapun yg mau kamu lakukan,faham?” kataku meyakinkan.


Diana cuma mengangguk. Dan ketika kembali kubuka pahanya,diana benar2 menurut, pahanya dibuka lebar2,sehingga terpampanglah kemaluanya yg tak berbulu itu dihadapanku,warnanya yg merah kecoklatan sangat kontras dengan kulit putihnya,dan bibir luar kemaluannya ternyata amat lebar,ini jujur saja,sangat kusukai,baru sekarang kutemukan kemaluan seperti ini, terasa nikmat ketika kujilat dan kuhisap2 lembut,panjang dan terasa empuk disela2 lidahku.


Diana semakin lupa daratan,kepalanya bergoyang kekiri kekanan,dan pantatnya mulai naik turun,menekan nekan ke kepalaku yg asik menjilat2 kelentit dan lobang vaginanya. ” Oooohh..enak sekali…ooohhh…” desisnya. ” Nikmati sayang…” kataku memberi semangat. ” ooohk..terus sayang…ohhh…” gerakanya semakin liar,nampaknya diana sudah lupa ada dimana,dan dengan siapa,nafsu telah benar2 menguasainya.


Ketika jariku kumasukan ke dalam vaginanya,dalam posisi ini terasa lobangnya agak seret… ”

Addduhh…ooohh…sakit..” katanya,ketika seluruh telunjukku kucoba menembus lobang kemaluanya, mungkin karena masih perawan,jadi diana belum terbiasa. Maka sambil terus kujilati kemaluanya,sedikit 2 jariku kumasukan sehingga masuklaha semuanya kedasar vagina diana, dinding2 lembut vaginanya terasa membalut jariku,terasa sekali butiran2 dalam vagina diana yg basah menyentuh sarafku.


” Sakit yang ..?” tanyaku. ” Heemh…ooohhh..” ” Tenang sayang nanti juga gak .” kataku smabil terus mengocok kemaluannya dengan hati2. Terasa basah kuyup mulut dan jariku dikemaluannya.

Benar saja,diana kembali tenggelam dalam kenikmatanya,bahkan sekarang nampak semakin histeris, desisannya samakin keras. Kepalanya semakin begoyang kiri kanan…” Oooh…terus sayang …teruss…ooohhhhh”


“Hememmhhh…” ” terus…ooooohhhh….oooohhhh…sssshhh ” Pantatnya semakin liar,bahkan diluar kesadaranya,diana sekarang menekan2 kepalaku sambil mengangkat pantatnya, aku hampir sulit bernafas, tapi aku tidak mau mengecewakannya,dan terus menjilati kemalunya,lalu kuangkat kedua kakinya kearah perutnya,sehingga kedua lututnya merapat ke payudaranya,diana segera respek,memegang kedua kakinya.


Maka lobang duburnya terlihat jelas,kerutan2 dan cincin duburnya sangat merangsangku,tanpa menunggu kujilat2 lubang duburnya sambil tanganku tetap mengocok2 kemaluannya,terasa lidahku menyentuh sesuatu yang hangat dan lembut namun agak terasa sepat,diana tampak agak kaget. ” jangan….oooohhhh ” katanya melarang tapi terlihat menikmatinya. ” Udah tenang aja, ini miliku ” kataku menenangkannya, dirangsang seperti itu, diana benar2 mati kutu,sekarang dibawah kekuasaanku,kujilat2 kedua lobang miliknya,keatas kebawah.


Setiap menjilat duburnya,hidungku kubenamkan dikemaluannya agar rangsangan di kemaluanya tidak terputus. rintihanya semakin menggila,kedua tanganku bergerak dengan efektif disetiap titik rangsang diana,tangan kiri dilobang kemaluanya,tangan kanan meremas2 payudayanya,sementara lidah mulut dan hidungku menyentuh seluruh daerah kemaluan dan duburnya. ” Ooohh sayangghhh…ssshhh…ssshhhh….nikmat banget…ooohhhh” desisnya tak henti2. Sehingga suatu saat,gerakan pantatnya semakin terasa cepat,tangannya semakin keras menekan nekan kepalaku. Aku tahu diana hampir menjelang klimaksnya, mulutnya meracau gak jelas.. ” oooohhh..sssshhh…oooohhh..” desisnya parau.


Hingga suatu saat diana mengejang sambil menekan kepalaku sekeras kerasnya,pahanya mengunci leherku kuat2,tubuhnya melengkung seperti udang sementara matanya mendelik2… nampak urat2 lehernya menegang..” Oooohh….uuuhhhghk…heuuuhhhh…” erangnya keras, aku menghentikan gerakanku sambil menjulurkan lidahku dalam2 dan menakan kelentitnya,agar diana menikmati klimaksnya dengan sempurna,beberapa saat aku membiarkan lidahku menekan kelentitnya,terasa cairan2 yg keluar dari kemaluan diana membasahi mulutku. Rasanya sedikit asin,tapi aku membiarkannya.


Setelah ku angkat kepalaku,diana nampak malu,keringatnya bercucuran,tapi, aku bersikap biasa, sambil tersenyum bicara lembut. ” Gimana sayang,enak ” ” Emmmh…enak banget,diana baru merasakan seumur hidup kaya gitu ” katanya malu ” Kok enaknya gitu ya ?” ” Gitu gimana sayang?” ” Ya gimana ya, pokoknya enak banget deh,terus kaya mau pipis,cuma enak , ih…pokoknya enak !” katanya malu2. ” Ia, apalagi kalo sama ini .” kataku sambil menjunjuk kemaluanku yg masih tegang tapi mulai agak kendur. ” Ini digimanain ?” tanya diana sambil meraih kemaluanku. ” Sekarang kocok2 kaya tadi ya,terus isep2. OK ?” tanyaku. ” Ok. Diana juga pernaha nonton tapi belum nyoba ” katanya datar.


Aku mulai menyender di dinding tempat tidur,dan diana mulai mengocok kemaluanku,ooohh..nikmatnya dikocok2 anak kecil yang umurnya dua kali lipat dibawah kita. Udah rasanya nikmat, sensasinya juga ooohh. Diana nampak khusuk mengocok kemaluanku sambil memperhatikan tersembul2nya kepala kemaluanku di kepalan tangannya,sementara lendirnya berlelehan ke kepalan tangannya. Tiba2 diana menyodorkan mukanya ke kemaluanku,dan kemaluanku segera dimasukan kemulutnya…ooohh hangat dan nikmatnya mulut muridku.


Dijilat2nya lubang kencingku sambil terus dikeluar masukan dimulutnya,rasa nikmatku tak tertahankan lagi,sehingga terasa cairan2ku keluar metetes2 kemulutnya, apalagai rangsanganku semakin tinggi sambil melihat mulut muridku itu terus mangulum2 kemaluanku,barang pribadiku dikulum anak kecil yg tidak seharusnya terjadi,kepuasanku semakin tinggi. ” Ooooh sayang…ohhh…sshhhh….” desisku berulang2. Kupegang kepalanya untuk menekan mulutnya mengulum kemaluanku lebih dalam. terasa hangat dan lembut dinding mulut dan tenggorokan gadis itu. ” oooohhh…ssssshhhh…terus sayang…emut2 kemaluanku oooohhhh….” Pantatnya yang bulat menyembul2 terbawa gerakanya,maka kutarik pantatnya gar bisa kusentuh,kuremas2 pantat mulus dan besar itu.


Lalu kusentuh vaginanya yg basah kuyup oleh cairannya tadi,hayalanku semakin tinggi,untuk menatap langsung pantat dan belakang muriku,maka segera kutarik pantatnya sehingga kepalanya berputar dan duburnya yg mulus tepat berada didepanku. Lubangnya nampak mekar kuncup membuat cincin lubangnya kadang membuka dan kadang menutup.


Aku ingin sekali memasukan jariku kelubang dubur itu,tapi aku masih kuatir diana menolak. Maka sambil menikmati kuluman mulutnya,kumasukan jariku ke kemaluanya yang masih basah bekas jilatanku tadi. Diana mendesis,rupanya dia merasa enak,maka kukorek2 kelentitnya bergantian, lalu akhirnya kujilat2 kelentitnya…diana semakin mendesis sambil tetap mengulum kemaluanku. Tanganya mulai meremas pahaku,menandakan mulai terangsang lagi,lalu perlahan2 kujilat2 lubang duburnya,lobangnya yg khas nampak kembang kempis menerima jilatanku.


Aku semakin terangsang sehingga semakin kukorek korek lobang duburnya dengan lidahku,namaun karena tak tahan lagi,dengan hati2 kucoba menekan2 dengan lembut lobang duburnya,ujung telunjukku mulai menyentuh permukaan lubang duburnya,lalu sedikit2 ujungnya mulai kutekan,hingga terasa hangat ujung telunjukku ketika menyentuh mulut lobang duburnya,diana hanya mengerang. ” Oooohhh…. ssshhh….” Nampaknya diana menikmatinya,lalu kujilat duburnya sehingga ludahku membasahi lubang itu,dan kucoba kembali menyentuh lobang duburnya, sedikit demi sdikit jariku mulai masuk.


Nafsuku semakin membara,tapi untuk merangsang dan menghindari rasa sakit atau risih diana, maka kemaluanya semakin cepat kujilat2,benar saja diana sangat terangsang,maka kudorong jariku sepenuhnya,sehingga ahirnya masuklah sluruh jariku ke dubur diana,…ooohhh nikmatnya tak terkira, terasa jariku dijepit ketat sekali..dinding dubur diana yg bergerigi terasa menggenggam erat jariku…


“ Oooohhhkkkk….!” Diana melenguh seperti kerbau,ketika seluruh jariku tertanam memenuhi lubang pelepasannya,rasanya seperti ada benda yg mengganjal perutnya,sedikit mulas, tapi terasa nikmat bagi diana.


Sementara kemaluanku dimulut gadis itu,tanganku menancap sepenuhnya dilobang duburnya,dihayalanku terasa fantasiku telah mencapai puncak yg paling tinggi dalam bermain sex. Dan jujur saja,ini pertama kalinya kulakukan,bahkan dengan istriku tak pernah melakukannya. Diana memang lain.


Akhirnya kucoba kedua jariku bekerja dikedua lobang diana, Tanpa mengeluarkan jariku dibuburnya, tangan kananku memasuki kemaluanya,sementara mulutku terus memberi rangsangan dikemaluannya. Diana nampak lupa daratan,kulumanya dimulutku terasa semakin cepat,sementara tangannya semakin erat meremas pahaku. Nafsunya kembali menjadi tinggi,bahkan dengan rangsangan di dua tempat sekaligus memberi sensasi luar biasa bagi diana.


Nafasnya tersengal sengal sementara mulutnya mengerang2 sambil tetap mengulum kemaluanku. Aku tak tahan lagi..nafsu sudah mencapai ubun2ku…maka kuhentikan gerakanku dan membalikan diana agar tidur telentang,sejenak kujilat kemaluannya yg sudah basah kuyup,untuk memberi rangsangan dan agar semakin licin,karena aku tidak tahu apakah diana siap kusetubuhi atau tidak.


Ketika kuarahkan kemaluanku kearah vaginanya, diana membuka lebar pahanya walau nampak kekuatiran diraut mukanya, matanya nampak sayu menahan nafsu,sementara nafasnya tersengal2. ” Jangan kuatir sayang…gak apa2, aku juga hati2…tenang ya ” kataku dengan nafas memburu sambil menempelkan kemaluanku kemulut vaginanya….terasa hangat mulut vaginany diujung kemaluanku. ” oooohhhh….ssshhh…” desis diana,ketika perasaan hangat kontolku menyentuh vaginanya.


Kutekan sedikit pantatku sehingga kepala kemaluanku mulai menyusup kedalam kemaluanya,terasa agak seret walau sudah penuh cairan diana dan air liurku,nikmatnya tak tertahankan,semakin hangat dan seperti diurut. ” ooohhh…ssshhh…ooohhh…” desisku sementara tubuhku bergetar. Untuk menghilangkan rasa sakit diana yg kukuatirkan,kucoba kukeluar masukan sedikit2 hanyasetengahnya yg terasa sudah agak licin,makin lama makin dalan,makin terasa cengraman dinding2 vaginanya dibatang kemaluanku.


Diana namapak menahan nafas sambil mendesah2,antara ngilu dan nikmat,sampai akhirnya kutekan agak keras hingga seluruh kemaluanku amblas didalam kemaluan diana,terasa kemaluanku dicengkram kuat sekali,beribu ribu kenikmatan tak terperikan menyerang semua sarafku,tulang2ku sperti lemas ketika bonggol kemaluanku seperti diremas2 denyutan dinding vagina diana.


Tubuhku bergetar hebat sambil memeluk tubuh ranum muridku. Sementara diana menjerit lirih dibawahku,ketika seluruh kamaluanku tertanam sepenuhnya di tubuhnya. ” oooohhh…sssakitt…ssshhhh ” rintihnya,namun tanganya memeluk erat pinggangnku. Jutaan rasa yg baru dialaminya membekukan seluruh otaknya. Perih,sakit,nikmat ngilu bercampur manjadi satu,tapi rasa nikmat itu mengalahkan semuanya.


Kucoba meringankan rasa sakitnya dengan mengulum2 putting payudaranya dan diana nampak mulai menikmatinya,dengan hati2 kugerakan pantatku mundur maju,naik turun sampai nampak kemaluan ku keluar masuk divagina diana. Kenikmatan sekarang menguasai diana dan aku,sehingga tubuh diana semakin erat menempel ditubuhku. Kakinya melingkar dipinggangku yg asik naik turun,sementara mulutnya mengejar mulutku dan sambil tak henti mengerang,melumat2 bibirku dengan lidahnya.


Sementara tangan kanannya memegang erat kepalaku,tangan kirinya menekan nekan punggungku kearah perutnya seiring dengan ayunan pantatku menghantam kemaluanya.


“ Emmmmhhh….emmhhh…emmmhhh…” serunya semakin gelisah.. aku semakin kuat menggoyangkan pantatku yg disambut dengan tarikan kakinya dipinggangku…ooohh nikmatnya muridku.


Hingga suatu ketika lenguhannya semakin nyaring dan cepat….nafasnya kian memburu, tanganya keduanya memegang kedua pantatku dan menaik turunkan pantatku dengan cepat…aku tahu klimaks kemabli mendatanginya…

“ OOOoohhhh…oooohhhh…ohhhh…” erangnya tak putus2, tiba2 matanya mendelik,tubuhnya melengkung tinggi,dan pahanya menjepit pinggangku kuat2,sementara mulutnya mencari mulutku dan mengulumnya erat2,

“Oohhh….ooh…oooooooouuuuhhhhhhhkkkk…” lenguhnya,tangannya menekan pantatku dalam2 kearah tubuhnya…lalu seluruh tubuhnya mengejang dan semua gerakannya terhenti menjadi gerakan menekan secara periodik sekitar 3 atau 4 kali, aku mencoba membantu menyempurnakan kenikmatan yg sedang dialami diana dengan menghujamkan kemaluanku sedalam2nya sehingga terasa menembus dasar kemaluan gadis itu,lalu tubuhnya lemas tak berdaya……. diana nampak benar2 seperti ayam disembelih…terasa hangatnya cairan diana membaluri kemaluanku dan aku menyaksikan demikian hebatnya kepuasan yg dicapai muridku..


Aku tersenyum,diana nampak kepayahan,ada puas,ada juga tidak tega melihat anak kecil itu malakukan hal seperti ini denganku.


Tapi nafsu sudah mengurungku,maka setelah diana sejenak istirahet kemabli kugoyangkan pantatku naik turun,menikmati setiap sentuhan di pusat syarafku pada bonggol kemaluanku yg mengaduk aduk kemaluan gadis kecil itu.


Sebenarnya hampir saja tadi aku bobol dan mengeluarkan air mani sebelum diana klimaks,untungnya aku cukup berpengalaman dan berhasil menahan air maniku keluar.
Ganggaman kemaluan diana mulai terasa agak longgar setelah cairan begitu banyak memenuhi kemaluanya..tapi nikmatnya masih memilin milin kemaluanku yg hampir muncrat…
Aku barusaha menahan diriku untuk memperlama kenikmatan yg sedang kuperoleh…namun sebuah fantasi amat menggodaku…sehingga dengan untung2an kuminta diana menungging..diana menurut,dan pantatnya kembali menghadap kepadaku. …oooh pantat yg indah.


Kuselipkan kemaluanku divaginaya,ketika menembus seluruhnya kami melenguh bersamaan….
‘’ OOOOOoooohhhh…! Nikmat sekali rasanya,sambil terus mengeluar masukan kemaluanku…kucoba wujudkan fantasiku…lubang dubur diana yg kembang kempis ketika kudorong dan kutarik kemaluanku…mulai kutekan tekan dengan jariku…hangatnya menjalari jariku…diana tidak melarang…bahkan nampak nafsunya bangkit kembali…
sedikit demi sedikit,jariku memasuki lubang dubur diana..rasanya amat nikmat merasakan jariku dijepit ketat lubang duburnya setiap kali kumasukan.
Diana melenguh keras ketika jariku seluruhnya kumasukan memenuhi duburnya…” ooohhh..sayanghh…” katanya lirih,rupanya diana mulai menyukai permainan ini.
Cukup lama aku menikmati kenikmatan ini,hingga suatu saat kubisikan sesuatu, diana agak tertegun…

“ sayang..boleh belakangmu dimasukin ini, ?” tanyaku dibelakang telinganya sambil memluk tubuhnya dan tetap menggoyang pantatku.
“ Dimasukin apa, jari ?” tanya diana terengah engah..
“ Pakai titit,boleh kan? Kita coba ya aku akan hati hati”
“ Tapi jijik,”
“ Nggak,tenang aja,tadi dicolok juga enak kan ?”
“ ya,tapi kaya mau eek,tapi muat gak ?”
“ Muat, memekmu juga gitu tadi gak muat,boleh ya “


Diana Cuma mengangguk,dan dia tetap menungging sambil menunggu
Yg kulakukan. Aku merilekan dia dengan menjilat2 dulu duburnya,sekaligus memberi pelumas buat kemaluanku,sambil mengocok2 kemaluanku.


Lalau kusentuhkan kepala kemaluanku kelobang duburnya,diana mengeluh,ada rasa nikmat menyerangnya…kembali kusentuh2kan kepala kemaluanku ke lubang duburnya,dana mencoba menekannya sedikit sedikit….


“ oooohhh…ohhh…uuuhhh…” diana merintih merasakan sensasi dilubang pantatnya,sedikit demi sedikit kemaluanku memasuki dubur diana..cengkramannya terasa amat kuat dan agak sulut ditembus..diana mulai meringis merasakan panas diduburnya…
’’ Ohhh ssakit sayang…”
“ Ia sabar ya,sebentar lagi juga enak” ujarku sabar. Kutarik kemaluanku sejenak kembali duburnya kujilat dan kemaluanku kuludahi agar lebih lancar…

ketika kucoba nasukan kembali terasa lebih mudah,walaupun cengkramannya tetap kuat…
Diana melenguh lenguh menerima sodokan2ku. Sementara aku meringis2 merasakan nikmat yg tak terperikan diujung kemaluanku..aku hampir sampai..nafsu sudah mencapai ubun2 kepalaku…maka kutekan sekaligus sehingga amblaslah seluruh kemaluaku didubur diana.


“Oooohh sayang…” lenguhku sambil merangkuh pinggangnya,tercapai sudah puncak pantasiku yg tertinggi,menyetubuhi perempuan dilubang duburnya yg amat sempit,dubur anak anak pula,murid yg cantik umurnnya 2kali lipat dibawahku..maka aku berada diatas langit ketujuh,telah mencapai angan2 yg diidamkan setiap laki2..


“ OOOuuuhhkk…!” diana cuma mengerang ketika seluruh duburnya dijebol dan dipenuhi kemaluan laki2,terasa seperti mengganjal dan seperti mau buang hajat,..namun dia juga merasakan kenikmatan yg aneh..nafasnya memburu,rasa panas dan perih diduburnya hilang seketika berganti dengan rasa geli dan nikmat..nafsunya kembali memuncak..pantatnya lalu bergerak mundur maju,maka aku mengorek2 kemaluanya untuk menambah rangsangannya walaupun sudah tidak terkontrol lagi karena kemaluanku hampir mencapai orgasme..


Benar saja,dirangsang seperti itu gerakan diana menjadi lebih cepat dan tak teratur,mulutnya kembali maracau,.sensasi yg berbeda diduburnya telah membakar nafsunya sehingga hampir mencapai klimaks…
Aku tak tahan lagi…seluruh sarafku seperti buntu,kenikmatan terasa menyelimuti seluruh batang kemaluanku…dunia seperti terhenti dan…


“ Di,…ooooohhh…oooohhhh…Ooooooouuuuhhhhh….” Aku menjerit sambil memeluk perut dan payudaranya kuat2,badanku merapat kupunggung diana,sementara kemaluanku masuk sedalam2nya kelubang dubur diana,pertahananku jebol,seluruh tubuhku kaku dan jiwaku melayang setinggi2nya,sementara kemaluanku menyemprotkan cairan mani banyak sekali ke dalam dubur diana..beberapa detik kemudian terasa nikmatnya dubur diana meremas remas dan dianapun menjerit,tubuhnya yg nungging kembali melengkung seperti udang..sementara tanganku dijepitnya kuat2 dikemaluanya…lalu tubuh kami sama2 lemahlunglai dengan keringat bercucuran.


Rupanya,ketika aku hampir di klimaksku..diana merasakan sensasi dan kenikmatan yg sama dikedua lobangnya,sehingga pada saat yg sama kami sama sama mencapai klimaks yg sangat nikmat…sungguh luar biasa…sebuah pengalaman yg baru pertama kualami,bahkan dengan wanita dewasa yg manapun belum pernah kualami. Persetubuhan yg amat sempurna. Diana muridku yg masih amat muda,ternyata sangat hebat dan…tentu saja…nikmat.


Akhirnya,selama 3 tahun lebih,kami menikmati masa2 indah kami, kami melakukannya dimana saja,di meja kepala sekolah setelah sekolah usai,di ruang musik,di wc sekolah bahkan di ruang BP atau di perpustakaan.. pokoknya semua tempat yg memungkinkan,kami gunakan untuk menikmatinya..

Diana sekarang menjadi diana yg sangat hebat,dan yg paling penting…duburnya selalu perawan. Sekarang diana menjadi istriku, kami menggunakan kontrasepsi nikmat,”muncrat di dubur “ aku mebiayai kuliahnya agar kelak menjadi guru…dan sekarang sedang menyusun Skripsi, semoga kami bahagia karena ku benar2 mencintai dan menyayanginya

Arsip Blog