Nice Story First Night



Aku hanyalah gadis biasa, meski banyak orang yang bilang kalau aku cantik. Dan di usia 19 tahun ini, aku sudah menikah dengan seorang laki-laki bernama Ferdi. Bagaimana aku bisa menikah dengannya? Itu semua karena kakek Ferdi.

Orang tuaku meninggal saat aku masih SMA. Mereka mengalami kecelakaan beruntun di jalan tol. Karena orang tua Ferdi sudah menjadi teman baik orang tuaku, maka dengan senang hati mereka menganggapku sebagai anaknya juga. Mereka berharap aku bisa menjadi keluarga mereka dengan menikahi Ferdi. Tapi itu tidaklah mudah.

Aku dan Ferdi tidak pernah akrab sejak pertama kali bertemu. Sifatku yang dingin ini, membuatku menjaga jarak dengannya. Bahkan ketika aku pindah ke sekolah yang sama dengannya, tidak ada yang mengetahui bahwa kami tinggal dalam satu atap.

Hingga setengah bulan yang lalu saat aku sudah hampir selesai kuliah, kakek Ferdi sakit dan ingin melihat kami menikah. Aku tidak mau, tentu saja. Tapi apa kau bisa menolak keinginan mereka-mereka yang sudah mengasihanimu? Tentu saja tidak!

Akhirnya aku menikah dengan Ferdi dan setelah itu kesehatan kakek semakin membaik. Ia memberikan sebuah apartement kepada kami berdua untuk ditinggali.

Tentang Ferdi, aku memang menjaga jarak dengannnya. Ia adalah laki-laki yang populer. Begitu banyak wanita yang mendekatinya dan itu membuatku muak! Kenapa aku selalu bersikap dingin kepadanya? Itu karena aku bukan gadis-gadis bodoh seperti mereka.

Jika kalian bertanya apakah aku mencintai Ferdi, aku tidak tahu. Tapi yang jelas aku menyukainya. Mungkin terlalu menyukai hingga ia selalu datang dalam mimpiku dan menjadi fantasiku. Menjadi karakter di setiap tokoh yang kutulis.

Ya, aku suka menulis di blog pribadiku. Mungkin dengan begini aku bisa menghidupkannya walau dalam imajinasiku. Karena terus terang, rumah tangga yang kujalani saat ini sangat terasa hambar. Mungkin salah satu sebabnya itu aku, dan aku terlalu egois untuk bertindak lebih dulu.

Hari ini aku bangun lebih pagi. Seperti biasa, kubuatkan sarapan untuk Ferdi. Setelah selesai masak, aku pergi ke kamarnya. Ini kebiasaan buruknya. Ia tidak bisa bangun pagi dan mengharuskanku untuk membangunkannya.

Ah, ada yang lupa. Selama ini aku dan dia tidur di kamar yang terpisah. Ini keinginanku. Entahlah kenapa aku selalu menjaga jarak dengannya, mungkin aku merasa tidak pantas untuknya.

Kubuka tirai kamarnya kemudian menghampirinya. Sesaat aku terdiam menatapnya. Jika kau bertanya siapa orang paling tampan di dunia ini, maka dengan pasti aku akan menjawab itu suamiku.

“Fer, bangunlah!!” aku menggoyang-goyang tubuhnya pelan, “Ferdi,”

Laki-laki itu tidak bergerak sama sekali. Ok, ini tidak biasanya. “Ferdi!!” kuguncang dengan keras tubuhnya. Tidak ada reaksi.

Aku mulai khawatir. Kusibak selimutnya, “Fer, bangunlah,” kutepuk-tepuk pipinya, “Fer... uwaaaa...” aku menjerit kaget saat sepasang tangan kekar menarikku hingga jatuh di atasnya kemudian berguling hingga kini ia menghimpitku.

“Fer, apa yang kau lakukan?!” teriakku, tapi laki-laki itu tidak menjawab dan malah membenamkan wajahnya ke dalam leherku. Jantungku terasa berhenti berdetak. Tuhanku... apa yang terjadi? Tapi kemudian ia membebaskanku dengan berguling ke samping. Ia menggeliat pelan sambil menguap lebar-lebar.

“Kenapa kau ada disini?” tanyanya bingung saat melihatku ada di sebelahnya.

Aku bangun sambil mendengus pelan, “Sarapanmu sudah kusiapkan,” ucapku datar, kemudian keluar dari kamarnya. Aku kembali ke kamarku dan masuk ke dalam kamar mandi. Astaga, kenapa jantung ini berdebar begitu keras?!

Setelah mandi, aku makan bersama dengannya. Hal ini sangat jarang kami lakukan. Biasanya aku lebih dulu pergi ke kampus jika ada kuliah pagi.

“Apa itu?” tanyanya sambil menatap sayuran yang kumakan.

Aku menatapnya heran. Tidak biasanya ia berbicara saat makan. “Kau mau?” tanyaku ragu.

Ferdi memajukan tubuhnya sambil membuka mulutnya, tanda ingin aku menyuapinya. Ada apa dengannya hari ini?

Dengan ragu aku menyuapkan sayur itu ke dalam mulutnya. Ia mengunyah pelan kemudian tersenyum, “Terima kasih,” katanya pelan.

Dan aku, hanya bisa terpaku melihatnya.

Sialan, pikiranku benar-benar tidak bisa fokus. Tingkahnya hari ini sangat aneh. Hingga kuliahku selesai aku masih terus memikirkannya. Ada apa dengannya hari ini? Atau ada apa denganku?

Aku masuk ke dalam apartement dan melihatnya sedang asyik main psp. Sepertinya ia tidak ada kelas hari ini. Oh ya, selain menjadi mahasiswa, Ferdi juga bekerja sampingan sebagai penulis lagu. Dan kuakui suaranya benar-benar memabukkan.

“Sudah pulang?” tanyanya.

Aku mengerutkan keningku. Tidak biasanya dia bertanya seperti ini. “Ya,” jawabku pelan.

“Aku lapar, bisa membuatkan makanan untukku?” tanyanya lagi.

“Tunggu sebentar,” sahutku.

Aku menukar pakaianku kemudian membuatkannya mie, setelah itu aku masuk ke dalam kamarku. Kubuka laptopku dan mengecek blogku. Aku mengerutkan kening saat mendapati sebuah tulisan yang kubuat sangat mirip dengan yang dilakukannya hari ini. Ini tidak mungkin terjadi... aku menepis bayangannya dan mulai masuk ke dalam imaginasiku dimana dia hanya menjadi milikku seorang.

Entah berapa lama aku menulis, tubuh ini terasa pegal. Kurenggangkan tubuhku sambil melirik jam. Pukul delapan. Ternyata sudah malam.

Kudengar pintu kamarku terbuka, aku tahu itu dia, “Ada apa?” tanyaku tanpa menoleh ke arahnya.

“Apa kau sedang menulis?” ia bertanya.

Aku terdiam sesaat, bagaimana dia bisa tahu jika aku suka menulis?

“Kenapa? Kau heran aku mengetahuinya... citraciki?”

Kali ini aku langsung menoleh ke arahnya. Bagaimana bisa dia tahu nama Id-ku di blog?! “k-kau... tahu?” tanyaku bingung.

Dia tersenyum sambil berjalan lambat menghampiriku, membuatku gugup.
“Aku tidak tahu kalau aku selalu menjadi fantasimu, nona Citra Kirana... apa kau begitu menginginkanku?”

Aku membeku mendengarnya, “Kau tidak suka?”

“Ya, aku sangat tidak suka! Mengapa kau begitu dingin dihadapanku, sedangkan selalu berimajinasi bersamaku di tulisanmu?”

Aku hanya menelan ludahku. Apa yang harus aku jawab?

“Bagaimana dengan tingkahku tadi? Apa sudah mirip dengan skenario yang kau tulis?”

Aku terheyak mendengarnya. Jadi dia memang sengaja?! “Kau membaca tulisanku?” tanyaku tidak percaya.

Ferdi tersenyum berbahaya, “Ingatlah untuk memberi pasword pada laptopmu,”

”Well, thanks,”

“Hanya itu? setelah menjadikanku object fantasimu dan kau hanya bilang terima kasih?!” tanyanya sambil naik ke tempat tidur, mendekatiku.

“Lalu apa maumu?” tantangku.

Dia mendorongku dengan kasar hingga aku jatuh ke tempat tidur, menyingkirkan laptopku kemudian duduk di atas pahaku. “Sekarang, aku ingin kau mengikuti skenario yang kubuat,” ucapnya sambil mendekat ke wajahku hingga kini ia menghimpit tubuhku.

“Dan ini sekenarioku,” bisiknya pelan, membuat tubuhku menegang mendengarnya. “Bagaimana menurutmu? Kau takut?”

“Tidak!” jawabku tegas sambil menatap matanya.

“Benarkah?” ia tersenyum setan.

“Aku punya status, Fer. Statusku adalah istrimu, jadi aku tidak takut dengan apa yang kau lakukan!”

“Itu bagus, jadi aku bisa dengan lancar membuat skenario ini denganmu,”

Aku memalingkah wajahku ke samping. Aku benci melihat tatapannya yang bisa membuatku luluh seketika. Sepertinya ia bisa mendengar jantungku yang menghentak keras. Kesalahan pertama! Itu malah membuatnya leluasa untuk mengecup leherku.

Ada rasa aneh yang menjalar ketika bibirnya menyentuh kulit leherku. Membuat syaraf-syaraf di tubuhku lumpuh. Kugigit bibir bawahku. Tanganku mencengkeram kaos di pinggir pinggangnya.

Ferdi menggigit kulit leherku lembut kemudian menghisapnya kuat, membuatku menutup mata erat-erat. Decakan-decakan bibirnya yang menjelajahi leherku terdengar begitu menggairahkan. “Mmmhhh... Hhhh...” desahnya begitu merdu terdengar di telingaku membuat perutku seperti diaduk-aduk.

Bibirnya bergerak pelan ke tengah leherku membuatku mendongak, memudahkannya untuk menyusurinya. Detak jantungku mulai tidak beraturan. Nafasku mulai tersegal. Bibir Ferdi terus merambat ke sisi lain leherku dan semakin naik ke atas, ia menggigit lembut telingaku. Terpaan nafasnya yang hangat, nyaris membuatku hilang kendali.

“Jangan ditahan...” bisiknya sepelan angin. “Ayo kita bernyanyi bersama, dan saling menulis skenario di atas tubuh ini,”

“Oooohh...” pertahananku hancur saat tangannya meremas dadaku lembut. Rasanya ada ribuan kupu-kupu yang terbang di dalam perutku. Aku menggeliat pelan dalam dekapannya. Ia masih terus meremas dada kiriku sementara bibirnya masih menyusuri leher bagian belakang telinga kananku.

”Nngghhh...” desahnya lembut disela-sela bunyi decakan dari kecupannya.

Tiba-tiba saja ia bangun sambil menarikku. Kini kami berdua dalam posisi duduk dengan dia duduk di pahaku. Dilepasnya kaos longgar yang kupakai, kemudian tangannya bergerak ke belakang bersama dengan bibirnya yang mengecupi setiap inci bahuku.

“Nngghh... hhhh...” desahku pelan. Bibirnya merambat ke tengkukku dan berhenti di satu titik, membuat cupang disana. Kuhirup aroma tubuhnya yang lembut. Kukecup lehernya pelan. ia mendesah semakin keras. Lalu kugigit dengan lembut.

“Aaaaarrrrggh...” erangnya tertahan. Tangannya bergerak membuka kait braku kemudian membuang benda itu entah kemana. Dan dengan cepat ia melepaskan kaosnya sendiri kemudian mendorongku untuk kembali tidur.

ia mencium keningku lembut. Mataku, pipiku, hidungku kemudian bibirku. Ciuman pertamaku... ditekannya lembut bibirku. Aku merasa jantungku sudah berhenti saat merasakan lidahnya menjilati bibirku, membasahinya. Ia melumat lembut sambil menekannya semakin dalam, membuatku tergoda untuk membalasnya.

“Mmmhh...” desahan-desahan kami terdengar kontras bersama decakan-decakan bibir kami yang memenuhi ruang kamarku itu.

Aku merasakan lidahnya mencari celah untuk masuk ke dalam mulutku. Kubuka mulutku, membiarkan lidahnya masuk untuk bertemu lidahku. Saling membelit dan bertukar air liur. Bibirnya terasa sangat manis dan lembut, membuatku ingin terus mengulumnya. Kuhisap lidahnya di mulutku dan ia menjerit tertahan. Sesekali ia memberi jeda untuk kami mengambil nafas selama dua detik.

Tanganku terangkat mengusap punggung telanjangnya yang basah oleh keringat. “Nnggh... Fer...” aku merasakan jari telunjuknya menari-nari diatas kedua buah dadaku. Seperti ular yang menyusuri permukaannya dengan tarian gemulainya. Kemudian diremasnya payudara sebelah kiriku lembut.

“Aaaahhh...” aku menggeliat dalam himpitan tubuhnya. Bibir Ferdi turun ke bawah mencium daguku... leherku... ia mengecupi belahan dadaku sebelum akhirnya ia menjilati puting dada kananku. Dikulumnya puting payudaraku dan dimainkannya dengan lidah di dalam mulutnya, sementara ia masih meremas payudara kananku dan memilin-milin putingnya. Memutarnya sambil menekan-nekannya lembut.

“Sssshhh...” perutku terasa diaduk-aduk semakin cepat. Bagian bawah pada tubuhku berkedut-kedut dengan cepat. Kakiku tidak bisa diam dan terus bergerak menggesek kakinya.

Ferdi menyedot putingku kuat-kuat kemudian menggigitnya dan mengunyahnya renggang-renggang, membuat buah dadaku itu mengeras. Kemudian ia berpindah ke sebelah kanan dan melakukan hal yang sama. Aku meremas rambutnya yang halus. Dalam imaginasiku-pun dia tidak seperti ini.
Tiba-tiba ia melepaskan hisapannya kemudian bangun dan melepaskan hotpansku beserta celananya sendiri. Aku memejamkan mataku tidak ingin melihat tubuh kami yang telanjang. Entahlah aku merasa sangat malu saat melihat ia menatap tubuh polosku.

Ia menindih tubuhku lagi, “Berbaliklah...” bisiknya pelan di telingaku.

Secara reflek otakku mengikuti bisikannya dan berbalik hingga kini aku tengkurap. Ia menyibak rambutku dan mengecupi tengkukku. “Nngghh... Fer... aah...” tanganku meremas seprei. Bibirnya masih membuat cupang saat tangannya menyusup ke depan dan memilin putingku lagi. “Aaasshh...” aku mendesis tertahan.

“Mmmmhh... hhh...” desah Ferdi terdengar jelas di telingaku, nafasnya yang berat seolah memancing nafsuku. Ia menggigiti daun telingaku dan mengecupi bahuku, punggungku.

Aku bisa merasakan miliknya yang ujungnya berlendir menari-nari di atas pantat bawahku. Menggeseknya pelan seirama gerakan tubuhnya. Puas ia mengecupi seluruh punggungku, tangannya menarikku untuk berbalik menghadapnya lagi. Ia melumat bibirku lagi. Mengemut atas dan bawah bergantian. “Nnghh...” aku mendesah merasakan penisnya yang kali ini menggesek-gesek pahaku. Kurenggangkan kakiku sedikit kemudian menjepit penisnya dengan kedua pahaku.

“Aaaaaarrrghhh...” ia melepaskan ciumannya dan mengerang hebat. Ferdi beranjak dari tubuhku kemudian menarikku untuk bangun. Ia bersandar di headboard ranjang dan meletakkan tanganku di penisnya, “Puaskan aku, Cik... hhh...”

Aku hanya diam. Tanganku gemetar, ini pertama kalinya aku melakukannya. Rupanya Ferdi tidak sabar. Ia menggenggam tanganku dan menuntunku untuk mengocok miliknya. Kuremas perlahan penisnya, “Aaaahhh... terus seperti itu...” desahnya sambil memejamkan mata.

Aku mengikuti gerakannya, kemudian ia melepaskan tangannya membiarkanku melakukannya sendiri. Penisnya terasa sangat keras, urat-urat syarafnya yang menegang terlihat jelas. Ada cairan bening yang keluar dari ujung penisnya yang berkerut karena terangsang. “Aaaahh... terus, sayang... aaah...” racaunya. “Yaah... seperti itu... hhhh...”

Tiba-tiba tangannya memegang kepalaku dan mendorongnya pada penisnya, memaksaku untuk menciumnya. Kuikuti sekenario yang diinginkannya. Kukecup ujung penisnya yang basah. Ia mendesah semakin keras.

Kujilati ujungnya, kemudian turun ke bawah. Kugelitiki kantung zakar-nya dengan lidahku kemudian kukulum dan kusedot kuat-kuat. “Aaaarrghh... Ciki sayang... ooohhh...” dapat kurasakan tubuhnya yang menegang. Tangannya meremas kuat rambutku.

Kukecupi permukaan penisnya dengan lembut kemudian kumasukkan ke dalam mulutku, kukulum naik turun dengan irama teratur. Kugelitiki lubang penisnya dengan lidah di dalam mulutku seperti yang dilakukannya pada putingku tadi. Kubelah lubang yang berkerut itu dan kumasukkan ujung lidahku.

“Cik... oooh... itu sangat nikmat... hhh...” rintihnya. Kuemut terus penisnya naik turun, kuhisap kuat-kuat. Kemudian aku merasa miliknya berdenyut kuat dan, “Aaaaaaarrrrgghhhhhh…” Ferdi melenguh bersama dengan cairan yang menyemprot keluar dari penisnya. Cairan putih kental yang langsung menerobos ke tenggorokanku, membuatku hampir tersedak.

Ia menarik tubuhku ke atas dan melumat bibirku, membersihkan cairannya yang tersisa di bibirku. Kali ini ciumannya begitu lembut, tidak menuntut. Kemudian ia berguling ke samping hingga aku yang berada dibawah kini. Ia melepaskan ciumannya dan meraih daguku, mengecupnya, kemudian terus turun ke bawah, ke arah leherku. Lalu ia mengecupi belahan dadaku sementara kedua tangannya memilin kedua putingku.

“Aaaahh... oooh... sssh...” aku meggeliat pelan. Ciumannya terus turun ke bawah. Ke perutku. Ia berhenti sejenak sambil membenamkan wajahnya di perutku. Nafas hangatnya terasa sangat nyaman. Kuusap lembut kepalanya, kemudian ia duduk sambil merenggangkan kakiku. Membuka pahaku. Teramat pelan, ia mengecup pahaku bagian bawah.

“Aaaahh... sshh...“ tubuhku menggelinjang merasakan bibirnya yang seperti keong, merayap menelusuri pahaku dan semakin jelas kemana bibirnya akan mengarah.

“Oooohh... Fer... aaah...” Kini bibirnya sampai di selangkanganku dan ia mulai menjilat dengan lidahnya. Jantungku bergemuruh, berdetak seakan-akan ingin meledak. Vaginaku berdenyut-denyut cepat merasakan sensasi jilatannya.

“Oooohh...” Ia menjilat daging vaginaku yang sudah membengkak. Kemudian membelah lipitannya dan menggelitik klitorisku. Dikecupinya kemudian disedotnya kuat-kuat.

“Aaaaakkh...” aku menggelinjang sambil mengalungkan kakiku pada lehernya. Menekan kepalanya semakin dalam ke miss V-ku.

“Mmmmhh...” lidahnya turun ke bawah, menyapu lubang vaginaku yang basah dan becek. “Aaaah... Ferdii... uuughh...” aku meremas rambutnya sambil menjepit kepalanya dengan pahaku. Lidahnya masih menari-nari di sekitar lubang vaginaku, kemudian teramat pelan lidah itu menyeruak, masuk ke dalam lubang vaginaku.

“Aaaakkh...” aku menjerit tertahan. Ia menyedot kuat lubang vaginaku dan menggelitiki bagian dalamnya dengan lidahnya yang menari dengan lincah.

“Aaah... aah... Fer... aah...” kurasakan sesuatu ingin meledak dari dalam tubuhku. “Aaaaaarrgh...” aku melenguh dan mengeluarkan cairan dari vaginaku. Miss V-ku berdenyut lambat dengan kuat. Apa ini? Kenapa rasanya sungguh teramat nikmat?

Ferdi masih menjilati miss V-ku, merasakan rasa dari cairanku yang keluar barusan saja. Lalu ia mengusap cairan itu dengan jarinya dan mengoleskannya di bibirku, memasukkan jarinya ke dalam mulutku. Kukulum jari tangannya seperti aku mengulum juniornya. Ia mendesah pelan kemudian menarik lagi jari tangannya dari mulutku, menggantinya dengan bibirnya. Kami berciuman lagi sambil bermain lidah. Kakiku masih memeluk lehernya dan dibawah sana, kurasakan ujung penisnya sedang menggesek-gesek permukaan miss V-ku.

“Aaah... mmhh...” decekan-decakan bibir kami terdengar begitu menggairahkan. Dan sekarang, bagiku, suara yang paling indah di dunia adalah suara desahannya.

“Aaaaakkh... hhmff...” aku menjerit tertahan saat merasakan penisnya menerobos masuk ke dalam lubang vaginaku. Ferdi lekas membungkam mulutku dengan ciumannya. Rasanya perih, seperti luka saat kau setelah jatuh.

“Hhhh... ngghhh...” aku meringis menahannya sambil menggigit bibir Ferdi.

“Aaaah...” Ferdi mendesah sambil berusaha memasukkan penisnya di bawah sana.

Air mataku mengalir tanpa kusadari. Rasanya penar-benar perih. Tanganku sampai menjambak keras rambutnya. Ferdi terus mendorong miliknya hingga masuk sepenuhnya ke dalam vaginaku. Rasanya penuh sesak dan perih. Ia melepaskan ciumannya dan menjilat bekas air mataku.

“Maafkan aku...” bisiknya di telingaku. Ia diam sebentar sambil merapikan rambutku yang berantakan di dahi. Kemudian perlahan, digerakkannya pinggulnya naik turun dengan teramat pelan.

“Uuuggh... aaah... Ferdii...” desahku sambil menggigit kulit lehernya. Sensasi yang ditimbulkannya benar-benar tidak bisa dinalar.

“Hmmhh... hhh... aah...” penisnya menggesek dengan tempo lambat. Rasa perih itu tertutupi dengan rasa baru yang ditimbulkannya, yang anehnya ternyata nikmat.

“Aaaahh... Fer... mmhh... teruskan...” racauku. Aku seperti hilang akal. Pikiranku menguap entah kemana. Yang kurasakan saat ini, kami telah menjadi satu, dan aku sudah menjadi istri yang sesungguhnya. Namun ini adalah sekenario yang dibuatnya. Entah aku harus merasa bahagia atau tidak, yang jelas, kugunakan waktu ini untuk menikmati saat-saat indah bersamanya.

“Oooouughh... aaah... Citra... oooh...”

Aku sangat suka mendengar desah suaranya. Kuusap peluh yang ada di dahinya dengan lembut. Ia mempercepat tempo gerakannya, membuatku menggelinjang. “Fer... aaah... aah... ngghh...”

Penisnya menggesek dinding vaginaku dan menghentak kuat di mulut rahimku, menyentuh G-spot ku. “Aaaah... ssshh... mmmh...” aku merintih.

“Hhhh... oooh... aaahh...” Ferdi ikut mendesis.

“L-lebih cepat, Fer... oooh... uuugh...”

Dihisapinya kulit leherku sementara ia semakin mempercepat gerakannya. “Aaaah... uummhh...” pinggulku bergoyang mengikuti gerakannya. Bunyi benturan alat kemaluan kami terdengar sangat menggairahkan.

“Aaaahhh... sayang... ooh...”

“Lebih dalam, Fer... ssssh... aaah... aaah...”

“Aaaakhh... Citra... ooh... ssshh...”

Ia memperdalam tusukannya dan mempercepat gerakannya. Ada yang ingin meledak sama seperti saat pertama tadi. Tapi ini lebih kuat. Ruangan terasa panas, padahal jendela kamar tidak pernah kututup. Tubuh kami sudah basah dan lengket oleh keringat juga cairan-cairan dan air liur dari kecupan-kecupan.

Tubuh Ferdi mengejang. Ia semakin kuat menghentak ke dalam vaginaku. Ujung penisnya membentur keras dinding rahimku. Vaginaku terasa semakin sesak karena batangnya yang semakin membengkak.

“Aaaah... uuumhh... aahh... sshhh...”

“Fer, ooh... aah... ahh... aah...”

“Aaaahh... aah... aaaaaaaaarrrgghh…” tepat dimana titik itu melebihi batas maksimum, seperti terjadi ledakan pada kami bersamaan dengan suara lenguhan kami.

Tubuh kami berdua mengejang. Vaginaku berdenyut begitu kuat saat melepaskan cairan orgasmeku. Begitu juga dengan Ferdi. Spermanya mengalir deras di dalam rahimku. Rasanya geli dan hangat sekali. Ia menyandarkan kepalanya di dada kiriku. Nafas kami naik turun. Kami diam sejenak untuk menikmati sisa-sisa orgasme yang masih melanda. Vaginaku masih terasa berdenyut-denyut pelan, memijit batang penisnya.

Tuhan... seindah inikah skenario yang dibuatnya untukku? Sampai kapan keindahan ini akan bertahan?

Ferdi menarik lepas penisnya kemudian tidur telentang di sebelahku. Aku menarik selimut dengan kakiku untuk menutupi tubuh kami. Kemudian memiringkan tubuh membelakanginya. Dengan nafas yang belum stabil dan denyutan di vagina yang belum berhenti, aku memejamkan mata.

Tiba-tiba kurasakan tangannya melingkari perutku, memelukku dari belakang dengan erat hingga punggungku menempel pada dadanya. “Terima kasih,” bisiknya lembut kemudian mengecup puncak kepalaku.

Aku mengerjapkan mataku pelan. Tubuhku terasa letih, juga perih di bagian vaginaku. Seketika aku tersentak bangun saat mengingat apa yang sudah terjadi. Tangan Ferdi yang memeluk perutku seketika jatuh, membuatnya bergerak pelan dalam tidurnya. Aku menarik selimut untuk menutupi bagian depan tubuhku yang masih terbuka.

“Sayang...” gumam Ferdi sambil meraba-raba tempat di sebelahnya. Ia membuka sedikit salah satu matanya. “Ada apa?” tanyanya dengan suara serak sambil mencoba meraih tubuhku, tapi ia belum sepenuhnya sadar hingga hanya menggapai-gapai selimut di dekat pinggangku.

“Skenariomu sudah selesai, Fer, sekarang pergilah,” ucapku dengan suara bergetar tanpa menoleh ke arahnya.

Hening... aku merasakan Ferdi bergerak dan tiba-tiba saja tangannya sudah melingkar di perutku. Ia menyandarkan dagunya di bahuku yang terbuka. Mengecup leherku lembut. “Belum selesai...” bisiknya pelan.

“Apa maksudmu?” aku bertanya.

“Aku ingin terus membuat skenario ini selamanya bersamamu... skenario hidup kita...”

“Denganku?” tanyaku ragu, apa dia tidak salah bicara?

“Iya, denganmu,” tegasnya. “Aku ingin membuatnya denganmu, hanya denganmu, Citra... apa kau bersedia melakukannya bersamaku? Memulai semuanya dari awal? Membuat skenario hidup kita berdua, saling melengkapi bagian-bagian yang kurang bersama-sama,”

“Apa ini kontrak kerja untukku?” tanyaku masih curiga.

“Ya... kontrak seumur hidup.” bisiknya pelan sambil menghembuskan nafasnya yang hangat ke batang leherku. “dan syarat-syaratnya, kau harus menjadi milikku, harus mencintaiku, harus menyayangiku, harus menerimaku sebagai suami seutuhnya dan tidak boleh menatap laki-laki lain. Juga sebaliknya, aku harus mencintaimu, menjagamu, bersumpah tidak akan pernah menyakitimu, dan tidak akan ada gadis lain selain dirimu,”

“Bukankah itu kedengarannya seperti terpaksa?!”

“Memang, tapi aku senang melakukannya, Cik. Aku mencintaimu...”

“Jadi... kau sudah mulai mencintaiku?”

“Bukan, aku sudah mencintaimu dari dulu... sejak kau pertama masuk ke rumahku, kau juga telah masuk ke dalam hidupku... ke hatiku.”

Aku menoleh ke belakang dengan terperangah. Ia tersenyum lembut. “Bagaimana bisa?” tanyaku tak percaya.

“Saat itu, aku masih mempelajari skenario yang kau buat,” jawabnya.

Aku memeluknya erat, “Ferdi sayang... ayo kita rancang skenario hidup kita bersama-sama...”

Dia membelai kepalaku lembut, “As your wish, honey. I love you…“

“Aku juga, Fer… I love you too.” bisikku pelan.

Dia mengecup kulit leherku pelan. Reflek aku mendesah, dan ia semakin liar mengecupi leher dan bahuku. “Ayo kita mandi,” bisiknya sambil mengangkat tubuhku, membawaku ke kamar mandi.

***

Ferdi baru saja pulang dari kampus dan melihat keadaan apartemen yang sedang kosong. Perutnya terasa lapar. Diketuknya pintu kamar Citra. Tidak ada jawaban. Perlahan dibukanya, tidak terkunci. Ia masuk dan melihat kamar itu kosong. Sebuah laptop yang menyala menarik minatnya.

Dihampirinya benda itu kemudian dilihat isinya. Ia terdiam saat melihat blog pribadi Citra Kirana. Tangannya bergerak-gerak di atas keyboard dan ia menemukan sebuah file yang berisi tulisan-tulisan tangan sang istri. Ia terdiam sejenak kemudian mengambil sebuah flashdisk dari dalam ranselnya dan mengopy semua isi folder itu. Kemudian ia keluar dari kamar Citra dan menunggu gadis itu pulang.

Setiap malam dibacanya tulisan-tulisan tangan Citra itu dengan diam. Hingga pada akhirnya, ia memutuskan untuk memulainya lebih dulu. Karena ia yakin, Citra Kirana juga mencintainya.

Ferdi pertama kali mengenal gadis itu saat ibunya membawa Citra untuk tinggal bersamanya. Ia memang gadis yang tertutup dan sedikit dingin pada Ferdi. Tapi justru malah itu yang membuat Ferdi tertarik kepadanya. Gadis itu berbeda... Ferdi ingin melihat bagaimana ekspresi Citra karena selama ini hanya wajah datar gadis itu yang dilihatnya.

Banyak hal yang dilakukannya. Mulai dari menggandeng banyak gadis, bergonta-ganti pacar, hanya sekedar untuk melihat bagaimana reaksi Citra. Namun nihil. Hingga pada akhirnya ia meminta bantuan sang kakek. Dan sang kakek sangat mendukungnya. Tidak hanya membuat Citra menjadi pacarnya, kakek malah langsung meminta Citra untuk menikah dengan Ferdi.

Melihat ekspresi Citra, Ferdi berpura-pura sangat terpaksa dengan pernikahan itu. karena ia tidak ingin Citra membencinya. Jika Citra tahu Ferdi yang memintanya, ia tidak akan pernah mau. Setengah tahun mereka menjadi pasangan suami istri namun gadis itu tetap menjaga jarak darinya. Hingga akhirnya Ferdi menemukan apa yang sebenarnya ada dalam fantasi Citra. Dan hal itu yang membuatnya berani melakukan interaksi lebih dulu. Citra Kirana kini benar-benar menjadi miliknya...





Antara Nafsu dan Kasihan


Perkenalkan nama saya Rizky, nama istri saya Linda, tinggal di kota S di pulau Surga Lendir kata orang2. Saya tinggal di kost”an yang kumpulannya keluarga aja semua.sengaja saya milih kost2 an karena selain kerja saya yang gak pasti kapan akan dipindahnya juga karena disana berkumpul keluarga2 yang punya anak!!yang saya pikir nanti bisa jadi temen main anak saya!! oh iya saya sudah punya anak satu!! dimana keluarga kami termasuk keluarga idaman di kos2an tersebut!!ya jarang berantem lah katanya, yang anaknya cantik banget lah ato apalah!! yang pasti saya mencintai anak dan istri saya lebih dari apapun!!. namun ada kejadian yang sampai saat ini masih terngiang dalam benak saya!! kejadian ini terjadi beberapa bulan yang lalu dimana saat itu mw masuk bulan puasa!!Karena memang kampung halaman saya dan istri saya jauh!! makanya jauh hari sebelum lebaran saya antar istri pulang duluan ke kampung halaman!!meski dalam hati gak rela karena jatah ranjang jadinya hilang sampe setelah lebaran!!

Suatu hari pas saya sendiri di kostan lagi nonton tv malem2 sambil ngebayangin ngelonin istri (onani!!huff) eh ada suara rame didepan kosan!!yang gak bikin kaget sich “ehm berantem lagi tu tetangga” pikir gue dalam hati!! oh iya tetangga saya itu namanya iwan dan istrinya Nathalie (nama samaran). Memang tetangga saya yang satu ini sering berantem!!dan yang anehnya gak pernah ngerasa malu ma tetangga2!! kalo berantem hebat kadang sampe teriak2 gitu dah!!huff ilang ni horny!!!” kampret” runtuk saya dalam hati. pas saya intip dari jendela, eh mereka berantem di teras rumah. mana sampe istrinya dipukuli lagi!! huff jadi iba sendiri saya melihat nya!!pikir2 kok segitunya suami tega ma istrinya!!eh aneh nya pas habis mukulin istrinya dia langsung ngeloyor aja naek motor langsung pergi!! ” ini bisa gak pulang sampe pagi ni” batin saya. ya karena mereka itu memang orang asli daerah sini!! cuma dulu alasannya mereka kos karena gak enak sama orang tua kalo tinggal serumah!!ya bisa jadi alasan juga kalo berantem gini biar gak malu kali ya!!hehehehe…
Nah ngelihat istri nya masih duduk sambil menangis sejadinya!! saya merasa iba sekali!!pengen bantuin tapi itu urusan keluarga mereka!! tapi tengok kanan kiri eh tetangga yang laen juga gak ada!! ” kan mereka pulang semua ke kampung halaman” pikir saya!!waduh kasihan juga!! memang waktu itu para tetangga dah pada pulang kampung karena pengen puasa awal di kampung katanya!!tinggal saya sama tetangga ni dah yang notabene mereka kan orang lokal!!hehehe… “dag dig dug” ni hati karena pengen bantuin tapi takut ntar ditolak atau malah ganti kena marah karena imbasnya!! haduh akhirnya saya beranikan diri keluar sambil nenteng rokok ma korek!! pura2nya mw ngerokok!! hehehe…pas didepan pintu eh dia nya kaget ngelihat saya keluar trus sambil nunduk malu mungkin.

Saya beraniin aja buat nanya!!
“Mbak gak papa?” kata saya ”Gak papa mas!!” kata Nathalie ”dah biasa kok” lanjutnya.
“kalo buat saya itu gak biasa mah” kata saya ”biasa si Iwan kalo marah mang gitu kok mas!!ujung2 nya pasti mukul! katanya ”waduh gak kasihan apa ya istri sendiri dipukulin?” kata saya dia cuma tersenyum saja!!!sampe agak lama sekitar 5 menitan diem, saya buka percakapan lagi biar gak canggung ”memang cowok tu gitu mbak!!kalo waktu pacaran ni, cewek nya kesandung, pasti bilang “gak papa sayang? sakit? kurang ajar ni!!sapa yang naruh batu ditengah jalan gini!!coba kalo dah nikah istrinya kesandung!! eh gimana si jalan?? mata tu taruh dimana??” canda saya sambil senyum2 dia bilang “mang mas Rizky juga gitu ke mbak Linda?” jawabnya ”hehehe…gak dunk mbak!!gak tega” kata saya ”ehm kan kalo cowok tu gitu kalo maunya udah dapet gak mikir lagi sama istri!! katanya setengah serius setengah bercanda.

Sekilas saya lihat sepertinya amarah ma sedihnya sudah agak mereda. terlihat dia sudah mau ngomong dan agak ngajak bercanda langsung saja saya jawab “iya tu mbak!!malah kata bos saya di kantor tu gini” ”semua cewek tu sebenernya rasanya sama aja! gak yang cantik gak yang biasa!! kalo dah diranjang!! dah ditidurin!! ya habis itu rasanya pengen nendang ja!!” celoteh saya!! Dia ketawa kecil, untung nya padahal saya mikir tu moment gak pas kalo saya bercanda gitu!!huff untung nya dia gak tersinggung!! pas dia ketawa, eh ada suara hp, SMS, “mungkin dari suaminya kali ya!!” batin saya.

Yang pasti setelah sms tu dibaca raut muka mbak Nathalie kembali tegang!! ”siapa mbak?” tanyaku ”si Iwan mas!!bilang gak pulang katanya malem ini!! ”lah si mbak sendirian dunk?” walah ”iya biasanya juga gini mas!!pasti kalo gak tidur dirumah ibunya ya ke tempat temennya” lanjutnya sambil menghela napas panjang ”kok gitu mbak?lah mbak nya tu kasihan pipinya agak lebam!!” kata saya sambil saya tunjuk pipinya dia!!! sekilas memang terlihat biru lebam pada pipi mbak Nathalie ”bentar mbak saya ada es batu buat ngompres pipinya” kataku sambil ngeloyor masuk ambil es!! dia diam saja.

Saya ambil es dan kain kompres sekalian saya hidupin kompor masak air hangat buat bikin teh hangat atau kopi buat meredakan amarah dia!! hehehe…dari sini masih gak ada pikiran aneh ni!!cuma iba dan kasihan saja!!
“Masuk mbak!! sini!!” kata saya mempersilahkan masuk ke ruang depan dia masih malu, sambil cengar cengir saja!!
“udah masuk aja gak papa!!daripada besok pagi tu pipi lebam kayak disengat tawon” canda saya ”gak enak mas ma tetangga!! lagian saya sungkan sama mbak Linda” jawabnya ”kan tetangga pada pulang!!lagian juga ngapain sungkan sama Linda kayak
mau rebut suaminya ja!!lagian Linda kan lagi gak ada” canda saya lagi dia senyum sambil masuk ke ruang depan!!

“Mbak mau teh atau kopi?” tawar saya ”kopi gak papa mas biar gak ngantuk!” katanya ”mau ronda keliling kamana mbak kok gak ngantuk?” canda saya memang di lingkungan ini saya dikenal suka bercanda!!maksud hati sih buat akrab ma tetangga!! hehehe ”mas Rizky ni bisa ja!!kan saya lagi sedih mas!!gak pengen tidur!! pengen begadang ja sampe pagi!!mang Iwan ja yang bisa begadang!!” jawabnya ”ya dah kalo gitu saya temenin dah gak tidur!! biar Ronda bareng!!hahaha” canda saya ngawur sambil menghampiri bawa kain kompres sama 2 cangkir kopi..

”Sini biar saya bantu ngompres pipinya mbak!!” tawar saya sambil langsung nempelin kain langsung ke pipinya. sejenak dia meringis menahan perih pas saya seka pipinya!! ”maaf mbak ya kalo boleh saya tanya!!mang kenapa mbak tadi berantem??” tanya saya langsung ”ehm ehm!!malu mas kalo cerita!!!” sambil dia senyum2 ”malu kenapa mbak? udah cerita aja biar pikirannya plong!!siapa tahu saya bisa bantu!!! desak saya sambil bercanda nah pas nyeka pipinya untuk kesekian kali ini baru saya merasa kali mbak Nathalie ini lumayan cantik, dengan rambut agak keriting dan bibir agak tebal seksi “persis kayak bibir Linda” batin saya. yang saya tahu bibir gini ni enak banget buat ngisepin kontol uhg tebal banget!! jadi horny inget istri lagi ni!!! pas lihat lehernya eh kok ada luka kayak tergores gitu!! saya beranikan ngompres sambil tanya
“mbak ni kenapa lehernya kok luka?” tanya saya ”kena cincinnya Iwan kali mas!” katanya ”anu mas!tapi jangan ketawa ya” katanya

“Kenapa mbak?” tanya saya ”Si Iwan tu kan dah 3 malem ni gak pulang! dia begadang aja!! saya ditinggal dirumah ibunya mas!!pas sekarang dah balik ke kos eh dia malah di telp sama temennya katanya kumpul2 lagi. kan saya jengkel masa saya ditinggal lagi. mana sekarang saya sendiri di kosan kan! pas itu saya agak ngelarang dia eh dia nya malah bentak saya!!saya emosi saya bilang mau milih istri ato temen gitu!! eh saya malah dipukuli mas!! katanya kembali sedih
“wah mungkin mbak nya terlalu keras ngasih tau!!lagian juga kan dia ma temen2 nya!!gak selingkuh kan??” bela saya sambil bercanda ”iya si mas kayaknya, tapi saya kan istrinya, saya pengen dimanja, pengen ditemenin malem2!!” katanya ”pengen dikelonin ya mbak??” canda saya, dia ketawa ”iya gitu mas!!!masa saya gak diurus 1 minggu ni!saya gak disentuh sama sekali!!” katanya agak terbuka ”oh masalah itu tho!!kalo itu saya gak bisa bantu mbak!! hehehe…” kata saya “ih mas ni bercanda aja!!” katanya sambil ngangkat cangkir kopi..

Entah berapa lama saya ngompres pipi ma leher mbak Nathalie sambil ngobrol dari tadi masih saja saya terus kompres tu leher!!entah juga apa karena malem2 dan saya berpikir yang aneh2!! tapi yang lebih aneh pas saya lirik agak kebawah dari leher kok kayaknya ada yang mencuri keluar dari bajunya!!yang baru saya sadari itu adalah puting susunya!!”waduh gak pake BH ni mbak ni!!”batin saya ya waktu itu mbak Nathalie cuma pake baju tidur model kaos ma celana dengan kaos lengan pendek dan juga celananya!!!baru saya sadar paha tu ada didepan saya! dada itu didepan saya!! leher jenjang itu ada di tangan saya!!huff!!!pikiran aneh menjalar!!!mbak Nathalie tetangga saya, sedang didepan saya malem ini, dirumah saya, yang katanya juga belum dijamah 1 minggu ini. haduh apa ini????? “gendeng asem, kupret” teriak saya dalam hati.

Namun yang gak bisa saya pungkiri . hati dengan kontol saya ini gak mau kompromi!! perasaan saya kecut eh malah kontol saya melecut!!!waduh. mana saya gak pernah pake cd kalo tidur cuma pake celana kolor pendek!!ASEM!!!! huff!!!kagetnya waktu pas Mbak Nathalie ngomong!! ’gimana mas ya!!saya kan pengen hidup normal kayak mas Rizky ma mBak Linda!!’katanya ’lah mang kenapa dengan saya ma Linda mbak??’ tanya saya bingung ’iya kan mbak Linda tu enak gak pernah dipukuli ma mas Rizky, lagi juga kebutuhannya terpenuhi terus’ katanya ’heh?? kata siapa mbak? kebutuhan yang mana ni?sama aja mungkin!!

tapi memang saya gak pernah suka mukul cewek’ jawab saya ’ya kebutuhan yang malem2!!hehehe…’ katanya ’malah kadang bukan malem aja!! siang juga kadang dapet!! enak banget tu!!’ lanjutnya ’darimana mbak tahu??’ tanya saya curiga ’lah kan kedengeran!!! kadang mbak Linda suara nya agak kenceng sampe kedengeran saya yang lagi ngerumpi ma mbak2 yang laen!!” lanjutnya sambil senyum2 ”waduh!!!jadi kedengeran tho?? jadi malu ni” jawab saya, memang untuk urusan yang 1 ini saya gak bisa ditolerir!! kalo lagi pengen entah itu siang, pagi, sore , malem kadang subuh juga harus keluar!! kadang istri lagi tidur aja saya tubruk aja biar dia kaget!!hehehe… ntar kalo dia mau marah tinggal saya bilang “kejutan” hehehehe……

“Udah mas gak usah malu! mbak Linda juga kalo lagi ngumpul2 bareng kita suka ngomong kalo mas nya maen seruduk ja!! lagian juga normal kok mas!!hehehe”katanya ”kalo itu si gak normal mbak!!kadang saya takut Linda marah kalo langsung saya tusuk!!hehehe… lah mang Mas Iwan nya gak gitu tha mbak??” balas saya agak nyerempet ”gak tau mas kalo Iwan!!kadang males ma dia!!saya udah naek eh dia dapet sms, eh malah baca sms ma bales sms an!!! aneh!! makanya tadi saya suruh pilih mau milih istri apa temen2 gitu!!” jawabnya kesel ”waduh mungkin dia pengen lebih dari mbak!!” tebak saya ”iya itu mas!!dia kan suka nonton Film Bokep yang orang barat tu mas!! dia bilang kalo ceweknya cantik lah, pirang lah, trus susunya gede lah!!” jawabnya ”lah masa punya mbak kurang gede??” tanya saya spontan ”gak tau kurang katanya!!” jawab mbak Nathalie ”waduh!!padahal punya mbak lebih besar dari punya Linda mbak!!” jawab saya keceplosan!! ”darimana mas tau??” tanyanya curiga

“anu mbak!! yang dulu mbak tu keluar ma Linda!!!Linda tu pamitnya mw beli daleman katanya!! pas dia pulang saya cek kok ukurannya 34C kan punya dia cuma 34 B!!!eh pas gitu dia bingung katanya ketuker kali ma punya mbak!!”jawab saya malu ”ih mas Rizky ni genit suka ngintip BH orang” katanya sambil nyubit tangan saya ”waduh mbak say ndak berani lho mbak!! waktu itu aja karena ketuker!! maaf ya mbak!!”jawab saya malu.

Tiba2 kok ada lagi pikiran ngeres saya!! pengen mancing siapa tahu ni mbak Nathalie mau bobo2 sama saya~!!hahahahaha…. Setan tertawa langsung saja saya tanya “mbak mang cewek tu suka gimana si kalo lagi ngesex gitu???” pancing saya eh dia kaget juga!! tapi masih aja sempet dia ngejawab!!! “kalo itu si tiap cewek beda2 mas!! kalo saya si suka dielus, dimanja, dikasih kata2 manis gitu mas!!” jawabnya tanpa malu lagi entah dorongan napsu apa setan yang pasti napsu setan saya beranikan pegang leher mbak Nathalie yang tergores tadi!!! sambil saya bilang “iya nih mbak mas Iwan kok tega2 nya bikin luka ni leher mulus!!!” antara takut ama napsu gue beranikan tu lari ke tengkuk!! eh dia malah ngejawab “untung cuma lehernya yang luka mas bukan yang laen!!” jawabnya sambil cengengesan!! wah angin segar ni batin saya!!!
langsung aja saya agak bisikin dia!!bilang “mbak lihat mbak gini, saya jadi inget Linda” ”ih mas Rizky nih napsu ya???” katanya “udah ah dah malem ni!!gak enak ma orang kalo tahu saya lama disni malem2 mas!!!Makasih ya mas!!” katanya sambil berdiri dan ngeloyor pergi!! ”mbak mbak!!!kok pergi??” sambil saya pegang tangannya!!eh dia malah terus jalan!!!saya gak enak hati ma gak enak kontol nih ni!!!udah niat jelek harus tuntas batin saya.Eh malah Mbak Nathalie terus jalan.

Langsung saja saya peluk dari belakang!!saya ciumi tengkuknya sambil tangan kanan saya agak meraba dadanya dari luar!!yang ada dipikiran saya cuma biar ancur2 sekalian dah!!takutnya dia ngomong sama istri saya jadinya runyam!!sekalian saya hajar aja biar runyam sekalian!!! eh tanpa diduga malah dia berbalik menghadap saya!!!
“sabar mas!!saya gak mau pulang kok!!saya cuma mau nutup pintu, gak enak kalo orang ngelihat kita berdua gini, sama2 napsu lagi!!” katanya.. jeder geledek serasa menyambar pikiran saya!!! anjrit ternyata mbak Nathalie mau juga!!hehehe…asem!!. langsung saja saya cium buas bibir nya yang tebal itu sambil mendorongnya perlahan agar sekalian nutup pintu!!!pintu tertutup langsung saya kunci, saya tarik kuncinya dan saya buang ke kasur lipat depan tv!! ”mbak kalo mau keluar dari sini ada syaratnya lho!!” kata saya ”mbak nafkahin saya dulu ato kalo gak mbak ambil kuncinya di kasur tu! gimana??” lanjut saya ”biar orang bilang kalo saya nyulik mbak ato gimana!!mau gak mau mbak saya perkosa gimana??”canda saya ”saya rela diculik mas! saya rela diperkosa mas Rizky!! lagian sama aja saya ambil kunci tu dikasur juga ntar ngangkang dulu kan buat mas Rizky” jawabnya sambil langsung menyerbu bibir saya tangan saya gak mau kalah!!diserbu bibir saya remas2 pelan dadanya!!dada ketiga yang pernah saya sentuh setelah ibu, dan istri saya!! “ehm” lenguhnya!sambil terus lidahnya mencari lidah saya!! Saya raba pantatnya yang sebenernya kurang berisi dengan tangan kanan saya, “masih bohai pantat Linda!!” batin saya. langsung saya angkat badannya!!saya bopong sambil masih terus saja berciuman !!!

Saya rebahkan Mbak Nathalie di kasur!!saya cium pelan pipinya yang masih lebam itu!!saya terus kan ketelinga, leher, perlahan menyisir ke atas dadanya!!sengaja saya gak buka bajunya!!saya ingin bermain2 dengan nafsunya dulu!!agar Mbak Nathalie tahu!!saya adalah pria yang lebih baik dari suami nya!! perlahan jilat puting dari luar kaosnya!!! terlihat Mbak Nathalie blingsatan menahan nafsu sambil tangannya meringsek ke bawah berharap menemukan kontol saya!!saya tuntun tangganya!!agar menemukan kontol saya!!diremas pelan!!agak dikocok dari luar celana pendek saya!!!terasa nikmat tapi agak sakit karena celana saya lama terasa panas menggesek permukaan kontol!! ”mas buka baju saya mas!!telanjangi saya mas!!perkosa saya mas!!!”iba nya.

Kembali saya pagut bibir nya!!!”sabar ya mbak” ”agh” katanya!!!langsung dia dorong saya hingga saya jatuh terduduk!! dilepaskan sendiri bajunya, dan celananya, dan oh!!CDnya dia pake CD cuma kayak tali rafia!!waduh!!gak muat tu CD nutup bulunya yang lebat!! pelan2 dia pelorotin CD nya dan “Slup” dileparkannya CD tu ke wajah saya. Langsung dia duduk dia atas pangkuan saya!!menciumi bibir, telinga lalu leher saya!! berkata “saya dah siapin ini semua buat Iwan mas!!! tapi dia gak mau!! buat mas Rizky aja saya rela kok!! daripada basi”katanya!! omongannya menaikkan tensi napsu saya!! langsung saja saya tarik kepalanya, saya cium muka bibirnya!! sambil tangan saya meremas kuat kedua susu nya!!!

Kali ini ciuman saya turun ke leher jenjangnya, menuju dada nya yang sudah siap untuk dibasahi ludah saya!!tapi kali ini saya hanya bermain diseputaran susunya saja!!tapi menyentuh sedikitpun puting!!!pelan saya putar lidah saya mengelilingi areola putingnya pelan dengan kedua tangan saya meremas kuat susunya yang lebih besar sedikit dari si Linda!! akh Linda!!aku sudah lupa dia, sekarang sudah ada penggantinya!! cukup semalam saja batin saya biar saya lupa sama Linda semalam saja!!! biar saya nikmati ini neraka saya!!! tanpa Linda!!! kini tangan kiri saya dituntun Mbak Nathalie menuju kelebatan hutan rimbanya!!!huff!!basah!!basah!!basah!!! sangat basah!! pelan saya kuak rimba itu!!mencari goa pembawa basah, yang nantinya saya sumpal dengan tongkat saya lagi!!agar lebih basah!!hehehe….ini dia bibir vaginanya!!!perlahan saya elus lembut permukaan vaginanya!! dan tak dapat saya kira!!baru saya elus untuk yang beberapa kalinya Mbak Nathalie sudah menegang dan kemudian terkulai lemas!!semakin banyak cairan merembet ke hutannya!!! huff mbak!! “bisa 5x saya buat ko ni” pikir saya!! Mbak Nathalie melemas!!ciumannya melemah!!! tapi saya gak mau berhenti disitu!!!langsung saya korek bibir vaginanya! saya cari kacangnya perlahan!! hingga ketemu!!wow besar sekali kacangnya!!!pasti napsunya besar sekali!!!saya permainkan kacang nya pelan!! dia kembali mendesah ”ough mas, curang Mas Rizky ni katanya, saya udah banjir mas Rizky masih masih pake baju, lengkap lagi!! gak mau apa ya perkosa saya??” rengek nya manja.

Tidak saya gubris bisikannya tetap saya permainkan hingga selang beberapa menit kembali mbak Nathalie kelojotan kali ini agak agak keras merangkul saya hingga saya gak bisa bernafas ditekan susu besarnya itu!! oh!! hingga akhirnya kembali lemas!!ugh katanya!!!tapi kali ini berbeda dari yang pertama!!! Mbak Nathalie langsung semangat melucuti kaos saya dan berdiri mau mengangkat saya agar juga berdiri!!! saya turuti kemauannya!!langsung ditarik celana saya sambil dia berjongkok didepannya!!! ups!!!kontol saya menegak di mukanya!!! langsung diserbu habis!!!dijilat, dicium, dan agak diremas biji pelernya!!ügh nikmat sekali! “saya bales sekarang” katanya sambil terus menjilati kontol saya. akhirnya dimasukkan kontol saya kemulutnya!!agak sesak ugh!!!enak banget ni batin saya!!! disedot2 kontol saya!!ehm memang tidak salah tu bibir tebal anget, enak banget kayak di vacum cleaner aja ni mani saya!!!mau meledak keluar!!agh gak bisa gini ni!!! langsung saya tarik wajahnya menjauh dari kontol saya!!!langsung saya jongkrokin tubuh nya ke kasur!!!saya jongkok dan mengangkat kedua kakinya agar tertekuk!! ”asik udah mulai ni” katanya!!! ”eits!! gak juga” kata saya lansung membenamkan muka saya ke rimbunan jembutnya!!! ” aduh mas udah mas!!!jangan digituin!!saya pengen langsung ditusuk mas!!! katanya!! tak lagi saya hiraukan perkatannya saya jilat kacangnya!! hingga mbak Nathalie mengangkat pantatnya!!dan kedua tangan saya meraih gunung kembar nya!! tak lagi ada protes yang ada hanya rintihan dan erangan!!! sampai dia kembali mengangkat tinggi pantatnya!!!dan muka saya terbanjiri cairan vaginanya!!!ugh masih banyak juga!!!
Mbak Nathalie Tak mampu bergerak lagi!!hanya diam dan menikmati sisa2 orgasme nya!!! saya berinisiatif ke belakang!!mengambil air putih buat dia minum!!!saya kasih gelas minum ke dia!! dihabiskan sekali tenggak!! wow!!!mungkin haus banget kali ya??hehehehe….saya rebahan disampingnya!! sambil memeluknya dari samping ”mbak mang gak papa kalo saya ngentot mbak?” tanya saya bodoh langsung mbak Nathalie berbalik menghadap saya dan menampar pipi saya!!! ”mas pikir saya marah setelah saya diginiin ma mas?kenapa gak tanya itu dari awal ja kalo gini hah??” marahnya langsung dia menaiki saya!!! diatas saya mengarahkan barang kontol saya ke dalam lubang surga nya!!! ”kalo mas gak berani kurang ajar sama saya, mending saya aja yang kurang ajar sama mas Rizky” katanya ”slep” masuk juga setengah batang saya!! ditekan keras pantat Mbak Nathalie hingga “bles” kita sama2 melenguh!!! ” Mas Rizky puas? sekarang dah terlajur masuk kan? biar saya kurang ajarin mas Rizky terus!!” katanya ”anjrit masih nafsu aja mbak ini” batin saya terus dipompa kontol saya dari atas!!!”slep slep slep” ugh nikmat nya !!! NIKMAT BANGET NI MEmeK !!!LEBIH NIKMAT DARI si Linda ni !! genjotan mbak Nathalie tambah lama bukannnya tambah pelah malah sekamin beringas!! ”ahg ahg mas saya mau keluar lagi mas mas tolong mas” katanya,

Langsung saya saya pegang pinggang mbak Nathalie dan saya bantu genjot kontol saya dari bawah “agh agh mas” serasa dijepit keras kontol saya dan mbak Nathalie Ambruk di tubuh saya!!! dan saya?? saya gak terima!!!lah kontol saya masih tegang!!langsung ja mbak Nathalie saya rebahin disamping saya!!!saya tusuk tajam kontol saya!!! gak peduli dia masih orgasme ato apa!! saya tusuk brutal ja tu meki!!!sampe dia kembali terangsang!!! bibirnya monyong mengejar bibir saya!!!ehm!!!gak terasa dah 20 menit saya diatas nya!!saya dah gak nahan!!!seperti kesurupan dia menggelinjang lagi!!!lah kok mau keluar lagi hingga akhirnya dia bilang ”Mas saya gak tahan mas sabar mbak kita bareng ya” kata saya. agak konsen saya genjot kontol saya di meki nya terus hingga ada cairan yang mau meledak di ujung helm!!!”ugh” langsung saya tingkatin genjotan saya lebih cepat!! dan akhirnya mbak Nathalie tak kuasa membendung orgasmenyalebih dulu dah crott croot keluar semua tabungan mani saya ke dalam rahimnya!!!”anjrit serasa diperes ni kontol”batin saya. saya terkulai lemas!!!dan menciumi nya!!! “mkasih mbak ya!!” kata saya ”saya yang makasih banget mas” katanya!!!

Ugh nikmatnya ni tetangga jadi pengen terus2!! eh lihat jam dah jam 3 pagi!!! wedew saya inisiatif tidur lah!!!meski masih naik gara2 lihat puting yang belum terjamah tu!!! Tapi sejak saat itu. hubungan saya dengan Nathalie terus berlanjut walaupun tidak berani terang2an di depan umum.



Cewek Jepang yang Dahsyat



Kisah ini terjadi beberapa bulan silam, saat kapal tempatku bekerja merapat di pelabuhan Yokohama, Jepang. Hari itu salju turun dengan derasnya, maklum saat itu pertengahan bulan desember. Setelah kapal kami selesai merapat didermaga dengan sempurnanya, Nakhoda saya, yang orang Jepang, mengajak saya jalan-jalan kerumahnya. Rumah Nakhoda saya itu tidak jauh dari areal pelabuhan Yokohama, kami cukup naik taksi sekitar 10 menit saja. Sesampai di rumahnya, saya diperkenalkan dengan istri dan anak-anaknya. Harus diakui bahwa anak perempuan sulung Nakhoda saya, memiliki kecantikan raut wajah yang betul-betul asli Jepang, dengan kulit yang kuning, mata sipit dan body yang aduhai. Saya begitu terkesima dengan kecantikannya, dan sempat berkhayal yang bukan-bukan. Kami saling berjabat tangan dan mengucapkan salam perkenalan.
“Hi, nice to meet you,” kata anak Nakhoda saya itu.
“You too,” jawabku.
“What is your name?” tanya gadis itu.
“I’m Robert, and you?,” jawabku sambil menanyakan namanya.
“My name, Ayumi, ” jawabnya.

Selanjutnya kami duduk di ruang tamu dan bercerita ngalor-ngidul, bersama-sama dengan ibu, ayahnya dan adik-adiknya. Saat kami bercerita, sesekali saya berusaha mencuri-curi pandang kearah Ayumi, terutama ke bagian pahanya yang putih mulus. Hal itu membuat penisku sering ereksi sendiri. Namun sejauh itu saya masih berusaha untuk dapat mengendalikan diri.

Setelah kurang lebih satu jam kami saling berbagi cerita, Nakhodaku mengatakan bahwa ia dan istrinya akan pergi ke rumah saudaranya yang sedang punya hajatan. Dan ia menyuruh saya untuk menunggunya di rumah saja, sampai dia kembali. Sebelum mereka pergi Nakhoda saya berbicara sebentar kepada Ayumi. Memang mereka berbicara dalam bahasa Jepang, namun sedikit-sedikit saya bisa mengerti artinya, yaitu ia menyuruh Ayumi untuk tinggal menemani saya dan menyiapkan makan untuk saya.
“Robert-san, kamu tinggal saja dan silahkan istirahat,” kata Nakhoda saya dalam bahasa Indonesia.
“Yes, Captain,” jawabku.
“Robert-san, Jangan malu-malu kalau mau makan, Ayumi akan siapkan makanannya,” katanya lagi kepadaku dan Ayumi.

Setelah mereka pergi, saya duduk-duduk saja di ruang tamu sambil menonton televisi. Suasana rumah itu begitu sepi, karena nakhoda saya pergi bersama istri dan adik-adik Ayumi. Sedang asyik-asyiknya nonton, tiba-tiba Ayumi datang, kali ini dia sudah mengenakan Kimono, kamipun bercerita sambil nonton televisi. Dari penuturannya, saya tahu kalau Ayumi ini baru berusia 17 tahun dan duduk di SMU kelas dua. Pantas ia begitu kelihatan remaja dan cantik. Kami duduk tidak terlalu berjauhan, dan karena itu saya dapat sesekali mencuri pandang ke arah dua bukit kembarnya yang cukup kelihatan di balik kimono yang ia pakai.

Kelihatannya udara yang dingin membuatku sedikit menggigil, kucoba memegang tangannya dan ia tidak menolak.
“Ayumi-san, are you cold? ” tanyaku
“Yes, I’m very cold, ” jawabnya
Saya memberanikan diri untuk memeluknya, ternyata ia tidak menolak bahkan semakin merapatkan badannya kedadaku. Tanganku gemetaran saat bersentuhan dengan buah dadanya yang mulai membesar seiring usianya. Entah setan apa yang merasukiku, perlahan-lahan saya mengangkat dagunya dan menciumnya. Ayumi pasrah dan membalas ciumanku. Kami berciuman cukup lama dan saling memagut bibir dengan gairah nafsu yang sama membaranya.
“Robert-san, you are very handsome”, Ayumi berkata, disela-sela kami berciuman.
“Same Ayumi-san, you are very beautiful, ” kataku membalas.

Tanpa terasa tanganku mulai bergerak kearah payudaranya, dan mulai membelai dan sesekali meremasnya.
“Oh.. hsst, hsst, Robert-san, please,” Ayumi mendesah dengan nikmatnya.
Pelan-pelan kubuka kimono yang menutup tubuhnya, ternyata dibalik kimononya ia tidak memakai pakaian dalam sehingga tubuhnya yang mulus segera saja terpampang jelas di mataku. Pentil susunya yang kemerah-merahan bertengger dengan indahnya diatas dua bukit kembarnya yang membusung indah. Betul-betul bagaikan puncak gunung Fujiyama, yang memang kelihatan jelas dari jendela rumahnya. Tanpa menunggu lama, kubopong dia ke atas sofa yang ada diruang tamu itu. Kembali kulumat bibirnya yang kecil memerah, sambil tanganku membelai lembut bukit kembarnya. Rupanya Ayumi juga tidak mau ketinggalan, ia membuka kancing-kancing bajuku dan melepas ikat pinggang celanaku. Tangannya dimasukkan ke dalam celanaku dan mulai meremas-remas batang kemaluanku. Akibat perbuatan Ayumi itu, kemaluanku semakin tegang, dan membuat mata saya juga meram-melek kenikmatan.

Setelah kurasa cukup melumat bibirnya, kini bibirku mulai kuturunkan kearah pentil susunya, dan mulai menjilatinya pelan-pelan.
“Oh my god, Robert-san, please, please touch me, suck it,” Ayumi terus meracau tak keruan.
“Don’t worry, honey. I will to do,” kataku sambil terus menjilati pentil susunya. Sementara itu tanganku terus bermain-main diselangkangnya dan mengusap serta membelai lembut goa yang ada disela-sela momo-nya (BHs. Jepang = Paha). Jari jemariku terkadang lembut memasuki liang vaginanya dan terasa ada cairan hangat disitu. Menyadari hal ini saya segera berjongkok didepan sofa dan pahanya Ayumi kurentangkan lebar-lebar. Segera saja kujilati vaginanya dengan penuh nafsu.

“Auh.. hmm.. hst.. Robert-san o kudasai,” Ayumi kembali meracau dalam bahasa Jepang.
Saya berusaha membuat suasana serileks mungkin, dengan terlebih dahulu mengecup liang vaginanya dan menghirup aroma khas perempuan yang begitu mempesona. Mungkin inilah aroma sejati sashimi dan sushi, pikirku dalam hati. Lidahku bermain liar di liang vaginanya dan sesekali kuhisap lembut klitorisnya yang bagaikan buah cherry terselip di sela-sela daun. Saking enaknya, tanpa sadar Ayumi menjambak-jambak rambutku.
“Oh.. uh.. mmh..” desah Ayumi keenakan.

Sluph.. clep.. clup.. lidahku berdecak berirama menghirup semua cairan hangat yang terus membanjiri liang vaginanya Ayumi. Rupanya Ayumi tak mau terus menerus kupermainkan, dia segera beranjak dan sekarang gantian saya yang duduk bersandar di sofa. Sekejap Ayumi memperhatikan batang kemaluanku kelihatan begitu tegang menantang.
“Oh Robert-san, it is very nice and very big, like is the Yokohama Tower,” katanya terkagum-kagum sambil memegang dan mengocok-ngocok batang penisku. Sementara itu batang penisku semakin menegang dan kepalanya semakin merah kehitam-hitaman mengkilat.
“Yes, honey. But it is not Yokohama Tower, it is Monas Tower,” balasku sambil tertawa geli dalam hati.

Tidak puas hanya memandang dan mengocok-ngocok batang penisku, kini Ayumi mulai menjilati dan mengulumnya. Lidahnya bermain lincah di pangkal dan kepala penisku, yang membuatku menggelinyang kegelian. Nafsuku semakin membuncah, akibat batang penisku yang terus-terusan dikulum dan disedot.
“Umm.. esht.. oh honey.. oh god,” kataku keenakkan.
“Clup.. clep.. srlup.. setiap hisapan mulut Ayumi menimbulkan bunyi yang tak lagi berirama dan menghadirkan sensasi gairah tersendiri ditelingaku.

Sementara itu, jari-jariku terus bermain diliang vaginanya. Kumasuk keluarkan jari-jariku, sambil sesekali melakukan gerakan-gerakan membentuk oval mengikuti lekuk bentuk liang vaginanya. Cairan hangat yang semakin banyak keluar dari liang vagina, telah membasahi semua telapak tanganku.
“Oh, honey. Please fuck me,” Ayumi yang sudah tidak dapat menahan gejolak nafsunya bangkit dari posisi jongkok dan naik keatas pangkuanku. Dipegangnya batang penisku dan pelan-pelan memasukkannya keliang vaginanya.
“Oh honey, it is very big, but I like it,” Ayumi berkata sambil berusaha menekan pantatnya ke bawah untuk memasukkan batang kemaluanku.

Bless.. plok.. semua batang penisku telah masuk ke dalam liang vaginanya Ayumi. Terasa kehangatan menjalari setiap pori-pori yang ada di batang kemaluanku. Selanjutnya dia mulai menggenjot-genjot, menaik-turunkan pantatnya yang putih mulus dan melakukan gerakan-gerakan berputar yang berirama.
“Ouhk.. uhs.. yes.. oh yes..” Ayumi mengerang-ngerang kenikmatan.
“Oh honey, yes.. oh yes..” akupun tak kalah nikmatnya.
Beberapa saat sempat kuperhatikan sisa-sisa batang kemaluanku yang berada di luar liang vaginanya Ayumi, kelihatannya begitu perkasa bagaikan pohon yang berusaha menembus awan. Vaginanya Ayumi kelihatan begitu indah, berwarna kemerah-merahan.

Posisi Ayumi sekarang berganti, ia mengambil posisi menungging membelakangi saya. Inilah posisi Doggy style, yang memang saya gemari. Dalam posisi doggy style itu, saya bebas memandang vaginanya Ayumi yang begitu menantang untuk segera kususupi batang kemaluanku.
“Ups.. aukh.. yes honey, yes..” Ayumi mendesah-desah tak beraturan saat kumasuk-keluarkan batang kemaluanku di vaginanya.
“Oh.. usmh.. hah.. hah..” nafasku menderu-deru menikmati permainan ini.
Selang tiga menit kemudian rupanya Ayumi yang sudah semakin tak kuat menahan gairahnya berbalik dan mengambil posisi terlentang di sofa.
“Please honey, please come in, kudasai,” Ayumi berkata dalam bahasa Inggris dan Jepang memintaku segera melakukan permainan puncak.
“Okay honey, okay,” kataku sambil mengambil posisi dan mengarahkan penisku tepat ke lubang vaginanya.

“Uckh.. uhst.. yes honey,” Ayumi mendesah saat kumasukkan penisku ke vaginanya.
Terasa sedikit sempit, namun penisku lancar saja memasukinya karena vaginanya sudah begitu basah. Selanjutnya, segera saja saya mulai dengan permainan puncak ini. Penisku kumasuk-keluarkan dengan irama yang teratur. Clep.. clup.. cres.. terdengar bunyi yang begitu menggairahkan saat penisku mulai beraksi. Ayumi rupanya tak mau ketinggalan, ia segera saja mengimbanginya dengan menggoyang dan memutar-mutar pinggulnya.
“oh, honey. I love you, honey. Uh.. shh..,” Ayumi kembali mendesah-desah kenikmatan.
“Yes honey, I love you too,” jawabku tak kalah nikmatnya.
“Ump.. hssh.. ouhk.. oh yes,” Ayumi mendesah-desah semakin tak karuan.
“Ush.. ahh.. ohh..,” sayapun mendesah-desah merasakan kenikmatan yang indah ini.

Kami menikmati permainan puncak ini dengan segenap perasaan, sambil sesekali bercakap-cakap. Beberapa saat kemudian rupanya Ayumi sudah tidak lagi kuat menahan gairah nafsunya, tangannya dengan kuat mencengkram bahuku dan pinggulnya digoyang-goyang semakin cepat.
“Oh honey, I’m coming. I’m coming, oh.. ah..,” Ayumi mendesah semakin tak keruan.
“Oh yes, honey. Yes. I’m coming too,” kataku yang juga sudah tak kuat menahan desakan-desakan nafsuku.
Gerakan maju mundur segera saja kupercepat dan Ayumi-pun semakin cepat menggoyang dan memutar-mutar pinggulnya. Beberapa saat kemudian kamipun mencapai puncak Fujiyama bersama-sama.
“Oh honey, oh.. uah.. umph..,” desah panjang Ayumi saat mencapai puncak kenikmatan.
“Uhmp.. uhss.. ouhk..,” desahku saat cairan lahar panas tumpah keluar dari lubang penisku dan membanjiri vaginanya Ayumi.

Ayumi memeluk erat tubuhku, seakan-akan tidak ingin melepas lagi. Jari-jari tangannya mencengkram erat punggungku, kedua kakinya melipat dan menekan pantatku. Sementara itu, saya sendiri memeluk tubuhnya dengan erat dan melumat habis bibirnya.

Kenikmatan terindah ditengah derasnya salju bulan Desember yang begitu berkesan. Sejak saat itu, setiap kali kapal saya bersandar di pelabuhan Yokohama Jepang, saya dan Ayumi selalu merengkuh kenikmatan bersama, terkadang di rumahnya atau di hotel.

Tamat

Apotekerku yang Manis



Perkenalkan namaku agus (nama samaran) berasal dari salah satu provinsi di INDONESIA yang sangat terkenal dengan pariwisata dan pura serta pantainya, umurku 29 tahun, seorang wiraswasta muda yang meneruskan usaha orang tua dan mengembangkannya, aku berasal dari keluarga yang biasa saja perawakan dan wajahkupun standart orang di pulau ini pada umumnya hanya saja aku menurut orang di sekitarku mempunyai senyum yang cukup manis serta cukup humoris jadi aku gampang bergaul dengan siapa saja. aku sudah menikah dan mempunyai satu orang putra yang sekarang berusia hampir 2 tahun, hubunganku dengan istripun sebenarnya sangat baik, bahkan banyak yang iri melihat hubungan kami, karena walaupun sudah menikah 5 tahun, dan telah memiliki putra, aku dan istri masih seperti orang pacaran.

Kisah ku ini dimulai saat aku diminta oleh orang tuaku untuk meneruskan usaha yang telah dirintis orangtuaku sejak aku masih SMP, dimana orang tua ku berpikir bahwa aku sudah layak dan pantas untuk meneruskan usaha ini, dan orang tuaku memensiunkan diri serta lebih fokus pada hal hal yang bersifat keagamaan.

berawal dari aku mulai mengelola apotek itu, akhirnya mau tidak mau aku berkenalan dengan apoteker penanggung jawab disana ( setiap apotek harus ada apotekernya, jika tidak itu ijin apotek ga keluar ). hubunganku pun awalnya biasa saja dengan apotekerku ini, sebut saja namanya nia (bukan nama sebenarnya). sekilas tentang nia apotekerku ini, dia kebetulan masih mempunyai darah chinesse dari kedua orang tuanya, walaupun sudah bukan darah murni, jadi wajahnya sudah lebih mencerminkan orang pulau ini, tubuhnya lumanyan bagus dengan tinggi 165cm berat 55kg, dan ukuran dada 34, cukup membuatku menelan ludah.

dia terpaut 4 tahun dibawahku, jika dari informasi yang kudapatkan dia baru tamat dan mendapat gelar apotekernya tahun 2011 kemarin dan ini adalah apotek pertama dia bekerja.

hubunganku dengannya pun awalnya biasa saja, ga ada yang istimewa, sama seperti aku dengan karyawan lainnya, hanya saja belakangan ini memang aku menjadi lebih sering berkomunikasi dengannya, dikarenakan aku harus memperpanjang ijin apotek, yang mengharuskan aku untuk sering keluar berdua dengannya bolak balik dinas terkait dalam rangka pengurusan ijin, dari sanalah timbul kedekatan yang rasanya mulai "salah" entah kenapa aku merasa ingin memiliki dia padahal statusku merupakan suami orang, dan dia pun telah punya pacar.

hingga saat itu tiba, saat dimana apotekku dilakukan pemeriksaan lapangan oleh tim dari dinas terkait sehubungan dengan kelengkapan syarat untuk pengajuan ijin apotek tersebut. hari itu hari kamis di akhir bulan november 2012, kami sudah bersiap dengan segala macam yang menjadi kewajiban kami, seperti alat pemadam kebakaran, tata letak obat, arsip arsip dokumen obat masuk dan keluar, dan sebagainya, kami sudah mempersiapkan ini sejak senin kemarin, begitu ada konfirmasi dari dinas terkait akan mengadakan pemeriksaan ke tempat kami.

aku dan nia bahkan bekerja hingga larut dalam mempersiapkan segala keperluan saat itu. tanpa terasa hari kamis pun tiba.

sejak pagi aku dan nia serta beberapa orang karyawanku menunggu tim dari dinas terkait datang. aku dan nia menunggu diruangan yang sering kami gunakan bila sedang di apotek, karena memang ruangan itu hanya aku dan nia saja yang menggunakannya. untuk menghabiskna waktu kami saling bercerita tentang pribadi kami masing masing, memang ini bukan yang pertama kalinya aku dan dia cerita masalah pribadi, tapi entah mengapa hari ini terasa beda, aku semakin merasa bahwa ada sesuatu yang berbeda di hubungan kami, bukan sekedar antara PSA (pemilik sarana apotek) dengan apotekernya, tapi lebih seperti sepasang anak manusia berlawanan jenis yang mempunyai ketertarikan satu dengan yang lain. itu terlihat dari pancaran matanya yang mengisyaratkan banyak makna, dan entah mengapa reflek tanganku menggenggam tangannya yang kebetulan kita duduk satu meja saling berhadapan.

perasaanku bimbang saat itu, apakah ini akan berlanjut atau hanya sebatas ini????????? dillema yang kurasa mungkin karena dia adalah apotekerku, sebenarnya ini bukan pertama kalinya aku "bermain api" dibelakang istriku, ada beberapa wanita juga pernah aku kencani namun hanya sebatas untuk sex, tetapi ini beda ketertarikanku padanya bukan karena SEX, aku yakin itu karena aku belum pernah berhubungan badan dengannya selama ini, walau saat kami bercerita aku sering menyinggung masalah itu. ketertarikan ini sama seperti yang aku rasakan saat pertama kali aku mengenal yang namanya CINTA, sama seperti saat aku mulai tenggelam dalam perhatian mantan pacarku yang sekarang telah memberikan aku putra. mungkinkah aku jatuh cinta lagi?????? apakah hati ini harus aku bagi?????? entahlah yang pasti saat ini aku hanya ingin menikmati saat saat bersamanya..... aaaahhhhhh sudahhhhlahhhhh pikirku dalam hati, nikmati saja perasaan ini, persetan dengan yang lain, setan sudah mulai bicara.......... hingga............ mendadak.......pintu ruangan ini di gedor oeh karyawanku, sadarku kembali dari lamunan yang entah berapa lama, ternyata tim dari dinas terkait sudah datang, aku dan nia pun bergegas menyambut kedatangan tim ini.

setelah selesai segala urusan pemeriksaan dengan segala tetek bengeknya, tak terasa uda jam 2 siang aja, itu artinya hampir 4 jam kami berkutat dengan tim pemeriksa tersebut, melayani segala macam pertanyaan, menunjukan segala macam dokumen dan sebagainya, aaaahhhhhh hal yang sangat membosankan menurutku, namun harus tetap ku jalani, maklum ini berkaitan dengan usaha yang aku jalani.

"aahhh leegggaa, selesai juga akhirnya" gumamku yang ternyata didengar oleh nia "lega sih lega kak, tapi nie perut belum lega kak" jawab nia sambil tersenyum..... ahhhh iya, ga terasa ini uda lewat jam makan siang......." ya uda, kita makan siang bareng aja ya nia? gimana?" tanyaku, "boleh kak, mau makan dimana?" tanya nia lagi, aku jawab aja "kita makan iga bakar yuk, uda lama ga pernah kesana gimana?", "ayo" jawab nia. dan segera saja aku ambil kendaraanku langsung meluncur ke tempat makan yang terkenal dengan menu iga bakarnya di salah satu tempat wisata terkenal di pulau ini.

sesampai disana kami langsung memesan menu kesukaan masing", sambil menunggu kami cerita segala macam termasuk masalah pribadi, dan entah kenapa perasaan yang tadi sempat hilang sejenak kini muncul kembali, aku serasa tak ingin jauh darinya, kembali ku genggam tangannya erat..... dan kembali pula pikiranku melayang, hingga makanan yang kami pesan tiba. kami makan cukup lahap mengingat kelaparan yang melanda kami sudah cukup akut....... hingga akhirnya semua habis tak bersisa kecuali tulang keras yang ga mungkin masuk ke kerongkongan ini, aku terdiam sejenak sambil menyalakan sebatang rokokku.... "kak abis ini kita kemana?" tanya nia memecah keheningan ini, "terserah nia, tapi kakak malas balik ke apotek, kita sekalian jalan aja gimana?" tanyaku balik, "emang jalan kemana kak?, tapi perut kenyang gini yang ada malah bikin ngantuk.... hehehehehehehe" candanya. " ya uda kita nginap aja yuk, deket sini kakak ada banyak temen punya villa gimana" jawabku, entah mengapa aku punya pikiran untuk ngajak dia menginap, padahal keluar bareng berdua di luar urusan kerjaanpun ini kali pertama. lama dia terdiam ga menjawab, pikirku ya sudahlah klo dia marah, tapi entah mengapa aku serta merta mengambil HP ku dan menghubungi salah satu temanku yang kebetulan memang dipercaya untuk mengelola satu buah villa di daerah itu. tuuuutttssss.....tuuuttsss....tuuutttssss...... "hallo" jawaban terdengar dari lawan bicaraku... "hallo bro, sorry ganggu, agus nie, apa kabar?" cerocosku via telp..."weitsss ya bro, gimana nie koq tumben? ada yang bisa saya bantu bro?" jawaban dari temanku "bro di tempatmu ada room available ga untuk hari ini? untuk one night aja?, sorry dadakan bro" tanya ku lagi, "wahhhh ntar bro aku cek bentar ya, jangan di tutup telpnya". dari speakernya samar samar aku dengar temanku sedang koordinasi dengan temannya, ga lama setelah itu "wihhh kebetulan banget bro nie baru ada yang check out tadi pagi, kamarnya juga uda di bersihin, cuma untuk one bed room aja bro, gimana?", " hhhhmmmmm ok deh, kebetulan aku juga cuma berdua aja koq, btw ada private poolnya kan?", "ya pastilah bro, hehehehehe, btw jam brp mau kesini bro?" tanya balik kawanku, kebetulan aku sekarang uda di sekitaran sana bro lagi di N*r*'s" (tempat makan iga bakar yang cukup terkenal di daerah sana) " ya uda bro langsung aja kesini aku tunggu ya" jawab temanku.... "kak koq ngebooking villa ga nanya dulu sama aku?" tanya nia, "lha kan tadi aku uda tanya, nia ga jawab, ga jawab artinya iya loh" jawabku....'ihhhh kak agus nakal ya kata dia sambil tersenyum.
setelah selesai urusan bill dsb, langsung aku meluncur ke villa. sesaat kemudian, setelah sampai di villa dan menyelesaikan urusan administrasinya, kami langsung diantar ke ke villa yang dituju.

"kak, koq nia ngerasa kita aneh ya?, kayanya kita uda terlalu jauh deh kak" tiba tiba nia berbicara, dan entah mengapa aku saat itu bukan menjawab pertanyaan nia...... aku diam, mataku menatap matanya tajam, namun di dalam hati aku berkata "maaf nia sepertinya aku memang mencintaimu, namun sayang kita baru bertemu, saat kita telah terikat janji dengan yang lain", sesaat kemudian masih di depan pintu secara perlahan ku dekatkan wajahku ke wajahnya, secara perlahan harum nafasnya kuciumi seiring hembusan nafasku menerpanya, dan secara perlahan ku tutup mataku saat dua bibir menyatu dalam lembut kecupan, bukan nafsu yang kurasa, ini jauh lebih lembut, entah mungkin bibir ini hanya sebagai media penyatuan dua hati insan manusia entah...........

eehhhmmm eehhhmmmm......"suara batuk temanku mengagetkan kami berdua, aku dan nia saling pandang...... "bro itu pintunya di tutup dulu kenapa" sapa temanku..... aku jadi salah tingkah, "eehhh iya bro hehehehehe sorry kebablasan....." jawabku, "ehhhh ya uda klo gitu, aku ga enak ganggu nie so nikmati ya kalian berdua" kata temanku "dan klo ada apa apa telp aja ke reception kita 24jam servicenya ok bro" katanya lagi, "sippp bro, thanks ya bantuannya" kataku, sesaat setelah temanku berlalu, langsung ku tutup pintu villa tersebut, ku tarik nia dengan sedikit kasar ke pelukanku, ku dekap erat, terasa denyut jatungnya berdetak cepat sama secepat denyut jantungku, namun bukan itu yang membuatku risau, daging kenyal yang menempel di dada ini terasa sangat padat, menantang kejantanan ku untuk bangkit, ya payudaranya yang menempel di dada ini.....ooohhhhhh tuhan haruskah ini terjadi sekarang? otakku masih sedikit jernih.....namun ternyata bukan tuhan yang menjawab, malah setn berbisik di telingaku.... "uda kapan lagi kamu mau menikmati? dia uda pasrah tu...." dan entah siapa yang memulai terlebih dahulu, kembali bibirku bertemu dengan bibirnya, namun bukan seperti sesaat tadi..... saat ini ada godaan nafsu bermain dalam kecupan kami. bukan lagi sekedar kecupan, namun hisapan yang aku rasa bahkan sekarang lidahkupun sudah mencoba menerobos masuk, bermain silat dalam rongga mulutnya, meliuk liuk seperti ular...... nafas kami sekarang semakin kencang saling beradu berirama bahkan detak jantung ini pun semakin tak teratur.......
sejenak pertautan bibir itu terlepas, hingga aku bisa menatap matanya, dan dia pun menatapku penuh arti..."kak... sepertinya kita sudah terlalu jauh" katanya...... sekali lagi aku hanya diam hanya menatap matanya tanpa berkedip........... sesaat kemudian, kembali ku tutup dua mataku sambil kembali kucium manis bibirnya jauh lebih panas lagi, kali ini otakku sudah tidak bekerja, kulupakan semua statusku dengannya, kulupakan semua masalah dunia, dalam anganku yang ada hanya aku ingin memilikinya untuk saat ini, entah esok hari, entah lusa nanti, entah.... (nyuri bait lagu bang iwan fals).

puas ku mainkan lidah dan mulutnya ciumankupun menjelma dan BERUBAH (bukan satria baja hitam ya) menjadi jilatan, menyusuri indah lekuk lehernya, sedikit mencumbu tengkuknya dengan memainkan nafas yang sudah memburu, dan sekali lagi setan tertawa menang, ya setan telah menang dalam menggoda kita..... aku sudah pasti hanyut dalam birahi ini, begitu juga dia tatapan matanya semakin sayu..... menikmati setiap sentuhan yang ku berikan, dekapannya semakin erat, bahkan mungkin tak mau di lepaskan, dan tak ada lagi kata yang keluar dari mulut kita berdua, hanya sedikit desahan serta suara nafas memburu dari aku dan nia hingga.... "aaahhhh kaaakkkkk"....... desahan itu terdengar saat tanganku juga mulai ambil bagian, menjamah tonjolan lembut namun padat itu dari luar bajunya, perlahan tapi pasti ku buka satu persatu kancing baju yang masih tertaut, sementara lidahku kembali menyusuri rongga mulutnya yang menantang, satu pakaiannya kini terlepas yang berarti masih 3 lagi yang harus ku selesaikan. kini tanganku mulai melingkar mencoba melepaskan kaitan yang ada dipunggungnya, sedangkan nia sendiri juga sudah mulai aktif, tangannya menerobos kaosku dan meraba dada ini dengan lembutnya. cklik..... bunyi kaitan bra itu terlepas, seiring dengan lepasnya ciuman kami, kembali mata kami saling menatap, namun kali ini tanpa kata, hanya rasa penuh makna, tatapan sayu tapi sangat meneduhkan itu beradu dengan mataku, aku mengangguk kecil, menunggu persetujuan nia untuk bertindak lebih jauh, dan dia pun membalas anggukan ku dengan senyuman manisnya..... tanpa menunggu SBY berkata prihatin lagi aku langsung mulai beraksi, sasaranku selanjutnya adalah buah dada itu, buah dada yang membuatku menelan ludah sendiri karena begitu indahnya, ukurannya sebenarnya tidak terlalu besar....pas banget di genggaman ini tapi entah mengapa di mataku itu begitu indah dengan puting yang sedikit memerah terlihat jelas mengacung pertanda nia sendiri sudah terangsang semenjak tadi... ku jilati kembali puting itu, "aaaahhhhhh" kembali rintihan itu terdengar.... "kaaaakkkk aaaaggguuuusssss" nia menggumam..... sementara aku tetap asyik dengan putingnya, dan tanganku mulai berusaha melepaskan kait di celana jeans yang ia gunakan......

ku lepaskan kulumanku dari payudara yang indah itu, seiring aku berbisik kecil di telinganya "nia, kamu cantik sayang......" dibalasnya bisikanku dengan senyumnya, sungguh itu senyum termanis yang pernah aku liat darinya... tiba tiba dia langsung menyergapku, menyusuri wajah dan tubuh ini dengan ciuman dan jilatannya, oooohhhhhhh....... desahku saat dia mulai menciumi beberapa titik sensitif dari tubuh ini, tak pernah ku menyangka dia bisa begitu liar..... ya "liar" mungkin kata yang pas untuk mendeskripsikan tindakannya sekarang. dengan sedikit kasar dia mendorongku jatuh di atas tempat tidur itu, mulai menaiki ku, bahkan dengan sedikit kasar mencoba melepaskan kaosku..... tanpa banyak kata dia melakukan aksinya memberikan ku rangsangan yang luar biasa, hingga tangannya mulai menyusuri celanaku sedang lidahnya asyik menari nari di dada dan pusarku.
dilepaskannya celanaku, tanpa memberikan aku kesempatan untuk bergerak, hingga munculah si jonny kebanggaan ku itu, tegak berdiri mengingat rangsangan yang maksimal yang aku terima.
perlahan wajahnya mulai turun kebawah, menyusuri tiap lekuk tubuh ini, hingga tepat jonny masuk ke dalam rongga mulutnya.... hhhmmmm sangat lembut bibir ini, sangat berbeda dengan yang tadi, dihisapnya pelan tapi kenikmatannya luar biasa.... "aaaaaaaaahhhhhhhhh" desahku ku usap rambutnya dengan lembut, dan kemudian dia menatapku, bukan tatapan sayu lagi, tapi lebih menyiratkan pertanyaan "bagaimana? kau suka?" ku balas dengan senyuman yang sangat terpuaskan........

ahhhh jika kubiarkan dia berlama lama bermain maka sudah pasti jebol juga perhatianku, akupun ingin memberikan kepuasan maksimal baginya...... maka dengan sedikit memaksa ku tarik wajahnya mendekat kepada wajahku, dan kembali kucium bibir tipis itu, sambil tanganku berusaha untuk meloloskan 2 potong kain yang masih melekat di tubuhnya..... "sekarang giliran kakak" bisikku di telinganya, kembali kususuri tubuh indah itu, setiap mili, setiap sentinya bahkan ku jilati, hingga tiba di titik itu, titik dimana dikatakan surganya dunia, ya vagina itu, hhhhhmmmmmm harum ini..... ya harum ini..... sangat identik dengan vagina, ku tatap lagi wow merah mudanya..... satu kata INDAH, ya sangat indah "kak koq di liatin gitu sih?" tersentak ku terbangun dari lamunan ini dengan sedikit senyuman akupun tanpa berkata kata lagi.... ku jilati vagina indah itu. "aaaahhhhhkk kaaaakkk" " "hhhmmmm" desahan lembutnya kembali terdengar....... tidak ku pedulikan tetap saja ku jilati, kuciumi harum itu.... ya aku juga merasakan kenikmatan, kenikmatan yang ku peroleh dari memberikan kepuasan pada nia.... ya nia yang seorang apotekerku bukan istriku..... aaahhhhh setan sudah menang, tohhh ini bukan hanya karena nafsu, ini hanya pendeskripsianku terhadap rasa yang ada dalam diriku entah apa namanya itu......
kulanjutkan kembali permainan ku hingga nia sedikit mengejang

"kaaaakkkkk....nniiaaaa.....kkkkeeelllluuuaaarrrrr r....... aaahhhhccchhhhhhh" ohhhhhh bahagia ku lihat tubuh melengkung itu, orgasme pertamany telah tiba, kubiarkan dia istirahat, dan aku kembali mencium bibir merahnya, sambil kurangkul dia. sejenak aku ga mau egois, aku sendiri belum apa apa, si jony masi sangat menegang, saat tangannya menyentuh jony "kakak belum ya?" tanyanya retoris, ku balas hanya dengan senyuman ya lagi lagi dengan senyuman...... tanpa banyak bicara tiba tiba nia langsung melahap kejantanan ku itu ya kembali nia bermain main dengan jony, di kulumnya, diciumnya dan dijilatnya..... tak ketinggalan sepasang saudara kembar yang menggantung pada jonypun di kulumnya, dan aku....................... hanya bisa mendesah menerima kenikmatan ini, kini sepertinya giliranku untuk dipuaskan tiba juga..... "aaaaacccchhhhhh" nikmat itu........... entah berapa lama dia memainkan jony dengan mulutnya.... hingga tiba tiba dia bangkit tersenyum kepadaku, dan serta merta duduk berjongkok mengangkangiku.
di turunkannya pantannya sedikit demi sedikit, sambil di gesekannya jony pada vagina yang telah basah itu, menggodaku dengan satu kerlingan mata seiring masuknya jony pada vagina itu......... "aaaaacccchhhh" kembali desah itu muncul, kali ini dari mulut kita berdua bersamaan, ooohhhh indah dan nikmatnya..... bebas mataku memandang seluruh tubuh itu tanpa busana, bergoyang diatasku, dan tetap liar dan binal, ya liar dan binal kutambahkan BINAL....... dan aku sangat SUKA...... entah berapa lama itu sambil aku coba tuk tegakkan tubuhku, ku balik badannya sekarang giliranku yang diatas....... aku juga bisa membuatmu terbang ke langit ke tujuh saat ini...... "aaaaahhhhh kaaaakkkk......"aaaaahhhh" hanya itu kata kata yang keluar..... hingga aku rasa jony mulai ngilu.... aku tau ini, aku tau jony akan segera muntah.... ku percepat goyanganku mungkin dengan sedikit tambahan NOS hingga rasanya tempat tidur ini ikut bergerak...... "kkkkaaaaakkkkkkk nnnniiiiiaaaaa uuuudddaaaa ggaaaaa kkkuuuuaaattttttt.......... aaaaaahhhhhhccccccc kkkkaaaaaakkkkkkk...... niiiiiiiaaaaaa kkkkeeeeellllluuuuaaaarrrrrrrr kkkkkaaaaaakkkkkkkk................" jeritnya sesaat kemudian tubuhnya melengkung lagi, bola matanya serasa tenggelam hanya putih yang terlihat dan sejurus kemudian akupun tak mampu menahan muntahnya jony "aaaaaaarrrrrrggggghhhhhhhhccccccc" akupun akhirnya mencapai puncaknya........... muntahnya jony keluar seiring dengan datangnya orgasme padaku..... uuuhhhhh nikmat dan indah dan sebagainya, susah ku ungkap dalam kata...... yang pasti aku PUAS dan BAHAGIA.....

ku peluk nia dalam dekapan, ku cium keningnya dengan lembut sebagai rasa terima kasih ini..... aku tak mau moment ini berlalu begitu saja, ini terlalu berharga bagiku, andai aku punya doraemon mungkin aku akan pinjam alat yang bisa menghentikan waktu. "kaaakkkk" bisik nia di telingaku membuyarkan kembali lamunanku, " ya nia' jawabku...... "kaaakkk kita salah ya?" "maksud nia apa?" tanyaku balik.... "kaaakk, kak agus sayang ga ama nia?" tanyanya lagi..... aku terdiam, ku tatap matanya dalam dan seiring kemudian ku kecup tipis bibirnya, "kak jawab donk" pintanya lagi.... aaaaahhhhh entah apa yang harus aku jawab, jujur saat ini dillema ini kembali muncul (kenapa sih klo uda habis yang enak selalu ujung ujungnya seperti ini?) aku seperti di tarik kembali ke alam nyata dimana aku merupakan seorang suami dan ayah. "kaaaakkkk, koq diem?" tanyanya lagi..... "hhhhhhhmmmmmm" ku tarik nafas ku panjang dan kemudian "kakak sayang sama nia", "tapi kak agus kan uda punya istri?" tanyanya lagi...."iya, tapi kakak tetap sayang sama nia, saat ini kak agus minta kita jangan bahas itu ya, yang pasti saat ini kak agus milik nia, sama seperti nia sekarang milik kak agus" kataku agak panjang, "tapi kak...." belum selesai dia bicara sudah aku potong "biarkan saja semua berjalan nia, kita ga pernah tau misteri dalam hidup, termasuk cinta, yang pasti hingga saat ini kak agus nyaman di samping nia", 'kak agus ga bisa kasi janji banyak, kak agus cuma bisa bilang saat kak agus sama nia, kak agus milik nia seutuhnya" kata ku kembali, dia kembali menatapku dan tersenyum sambil berujar "ya uda, klo gitu nia mau nikmati apa yang ada di hadapan nia sekarang, karena entah kenapa nia juga nyaman dengan kak agus" sambil kembali memelukku dan terlelap di pelukanku, aku membalasnya dengan senyuman, sementara dalam hati kecilku berkata "maaf ibu (panggilanku ke istri), aku bagi cintaku saat ini, namun saat denganmu akupun hanya akan menjadi milikmu tanpa mengingat yang lain".



Perjalanan Dinas Bersama Mbak Melvi




Namaku Iwan, 27 th. Aku baru saja lulus dari sebuah perguruan tinggi di Surabaya. Saat ini aku sedang bekerja disebuah perusahaan swasta di Jakarta. Aku masih berstatus karyawan dalam masa percobaan. Sehingga mau tidak mau aku harus bekerja ekstra giat, agar bisa lolos dan diangkat menjadi karyawan tetap. Kerja lembur siap aku laksanakan, tugas luar kota juga aku siap berangkat. Pokoknya, aku siap melaksanakan tugas apapun demi diangkat sebagai karyawan tetap.
Pagi tu aku dipanggil pimpinan. Aku mendapat tugas selama satu minggu di Yogyakarta. Wah asyik nich. Dalam hati aku berpikir pasti bisa menyelesaikan tugas dalam waktu kurang dari satu minggu. Jadi ada waktu untuk jalan-jalan.

Ternyata aku tidak pergi sendiri. Aku ke Jogja bersama seorang karyawati yang lebih senior. Namanya Melvi. Aku biasa memanggilnya Mbak Melvi, karena ia lebih tua dari aku. Usianya sekitar 35 tahun. Mbak Melvi sudah berkeluarga. Suaminya seorang pilot yang biasa melayani rute luar negeri. Sehingga jarang di rumah. Itu semua aku ketahui dari teman-teman di kantor. Dari mereka pula aku tahu bahwa Mbak Melvi tinggal bersama ibu dan anaknya yang masih berusia sekitar tiga tahun. Selama ini hubunganku dengan Mbak Melvi baik. Sebab selain supel, Mbak Melvi juga suka membantu teman. Itulah sebabnya aku no problem bertugas dengannya.

Pagi itu kami janjian ketemu di bandara. Sambil menunggu Mbak Melvi aku mampir di KFC. Tak beberapa lama Mbak Melvi datang.
“Hai, sudah lama menunggu,”sapanya
“Ah tidak Mbak,”jawabku sambil menawarkan untuk makan bareng.
Aku agak tertegun melihat penampilam Mbak Melvi pagi itu. Ia memang cantik, kulitnya putih mulus. Maklumlah istri pilot umumnya memang cantik. Tapi pagi itu penampilan Mbak Melvi bukan hanya cantik, tapi juga sexy. Ia mengenakan t shirt ketat warna putih, sehingga dadanya terlihat begitu menonjol. Aku menduga ukuranya 36 B. Apalagi Mbak Melvi memakai bra warna hitam.
Aku langsung mengajak Mak Melvi untuk chek in pesawat. Maksudku agar pikiran kotor tidak terlalu lama berada di dalam otakku. Tapi saat berjalan aku kembali melihat pemandangan indah. Mbak Melvi mengenakan celana panjang ketat. Pantatnya yang bulat dan kencang jelas terlihat. Aku jadi lebih ser-seran saat melihat bayangan celana dalamnya yang membentuk garis segi tiga. Dengan penampilan seperti itu, Mbak Sivi terlihat jauh lebih muda dari usianya. Tidak ada yang tahu bahwa ia sudah punya anak.
Tak beberapa lama kemudian kami sudah terbang menuju Yogyakarta. Dalam perjalanan kami ngobrol.
“Wah, harusnya Mbak Melvi bisa gratis dong kalau naik pesawat, kan suami Mbak pilot,”ujarku membuka pembicaraan.
“Ah, nggak juga. Apalagi suamiku melayani rute luar negeri,”jawabnya.

Pembicaraan kami terus berlangsung. Terkadang menyinggung masalah keluarga. Dari situlah aku tahu bahwa suami Mbak Melvi lebih sering diluar rumah. Dalam sebulan mungkin hanya satu minggu suami Mbak Melvi di rumah. Selebihnya terbang. Bahkan pernah suami Mbak Melvi berada di luar negeri selama hampir dua bulan.
Beberapa saat kemudian pesawat kami mendarat di Yogyakarta. Jarak Jakarta-Yoryakarta memang hanya 45 menit perjalanan udara. Kami dijemput oleh karyawan kantor cabang Yogyakarta. Selanjutnya langsung diatar ke hotel. Selanjutnya semua berjalan seperti biasa. Setiap hari aku dan Mbak Melvi ke kantor cabang Jogja untuk menyelesaikan tugas. Tidak ada yang aneh.
Yang aneh adalah selama di Jogja hampir setiap malam aku onani. Sebab setiap malam aku melihat Mbak Melvi berpakaian sexy. Setiap malam kami makam di warung lesehan Malioboro. Namanya juga ke Jogja, kalau nggak makam di Malioboro rasanya nggak afdol. Dari hotel kami naik becak kadang naik andong. Selama perjalanan becak atau andong sering ajrut-ajrutan. Sehingga aku yang duduk disamping Mbak Melvi bisa menyaksikan pemandangan indah. Buah dada Mbak Melvi yang montok itu bergoyang-goyang. Ingin rasanya aku meremas-erman buah dada yang montok itu. Dan ujung-ujungnya aku onani di kamar mandi hotel.

Begitulah selama empat hari aku dan Mbak Melvi menyelesaikan tugas di Jogja. Tidak ada yang terjadi selain aku sering onani di kamar mandi hotel sambil membayangkan tubuh Mbak Melvi. Tepat seperti yang kami rencanakan, tugas kami selesai lebih cepat dan kami berencana akan jalan-jalan ke pasar Bringharjo membeli batik pesanan teman-teman sambil melihat-lihat kota Jogja.
Setelah seharian berjalan-jalan kami capek juga. Mbak Melvi memborong banyak baju batik dan cindera mata lainnya. Bawaan kami jadi setumpuk.
“Wan aku titip belanjaanku dulu ya, aku mau ke ATM sebentar,”kata Mbak Melvi saat akan masuk ke hotel.
“OK Mbak”jawabku singkat sambil masuk hotel.

Sesampai di kamar aku mau langsung tidur. Tapi sebelumnya mandi dulu. Dan lagi-lagi aku onani sambil membayangkan tubuh Mbak Melvi yang sintal itu. Setelah selesai aku keluar kamar mandi sambil tetap telanjang. Betapa kegetnya aku saat keluar kamar mandi. Karena saat itu aku melihat seseorang sedang membongkar barang bawaanku. Ternyata Mbak Melvi sedang mengambil batik dan cindera mata yang ia titipkan padaku.
“Aduh, maaf Wan, aku masuk kamarmu,”ujar Mbak Melvi
“Nggak pa-pa mbak,”ujarku gugup
Melihat aku telanjang bulat seperti itu Mbak Melvi jadi salah tingkah. Tapi anehnya Mbak Melvi tidak berusaha menutup muka atau memalingkan mukanya. Bahkan matanya tertuju pada tubuhku yang polos tanpa selembar benang itu. Sesekali ia melirik penisku yang agak tegang.
“Tadi aku ketuk pintu berkali-kali tapi tidak ada jawaban, jadi aku langsung saja masuk. Ya sudah aku balik ke kamar dulu,”jawabnya sambil buru-buru pergi meninggalkan kamarku. Aku hanya diam tertegun. Aku merasa ada kenikmatan tersendiri saat berdiri telajang di depan Mbak Melvi. Ingin rasanya aku mengulangi hal itu, berdiri telanjang bulat di depan Mbak Melvi.
Aku merapikan barang-barang bawaanku sambil siap-siap untuk chek out besok pagi. Saat memasukkan oleh-oleh, ternyata ada beberapa batik milik Mbak Melvi yang masih berada di tasku. Mungkin karena tadi ia terburu-buru, jadi ada yang tertinggal.

Setelah berpakaian aku berniat mengantarkan batik milik Mbak Melvi. Sambil sekalian keluar cari makan. Aku ketuk pintu kamar Mbak Melvi, tapi tidak ada jawaban. Sampai tiga kali aku mengetuk masih belum ada jawaban. Ternyata pintunya tidak terkunci. Perlahan-lahan aku masuk. Aku terkejut saat masuk, sebab aku mendengar seseorang sedang mendesah-desah. Aku beranikan diri berjalan menuju tempat tidur.

Betapa terkejutnya aku saat melihat pemandangan di atas tempat tidur. Mbak Melvi sedang tidur terlentang tanpa sehelai benang menempel di tubuhnya. Ia memejamkam mata sambil tangannya mengelus-elus vaginanya. Aku berdiri di samping tempat tidur. Aku menikmati pemandangan indah itu. Mbak Melvi memang cantik. Kulitnya putih bersih mulus. Kini aku bisa melihat dari dekat ia telanjang bulat. Buah dadanya yang besar itu kini bisa aku saksikan secara langsung. Putingnya yang coklat kemerahan tampak mengacung. Mungkin Mbak Melvi sedang horny berat.
Tangannya tak henti-hentinya mengelus-elus vaginanya yang tertutup rambut kemaluan yang cukup lebat. Kadang kala ia memasukkan jarinya ke dalam vaginanya. Melihat hal itu penisku langsung berdiri. Aku memberanikan diri mendekatinya. Perlahan aku duduk disampingnya. Mbak Melvi masih memejamkan mata, sehingga ia tidak mengetahui kehadiranku.
Aku beraniknan diri memegang buah dadanya. Kepalang tanggun pikirku. Aku tak mampu lagi menahan geloraku untuk menyentuh tubuh Mbak Melvi. Dengan gemetar tanganku menyentuh buah dada Mbak Melvi. Ah…nikmat sekali saat tanganku menyentuh buah dada Mbak Melvi. Aku teruskan dengan mengelus-elusnya. Tak lupa aku juga memilin-milin putting susu yang sudah mancung itu.

Tiba-tiba Mbak Melvi membuka matanya. Aku langsung menghentikan kegiatanku. Aku takut ia akan marah besar melihat kelakuanku.
“Lho, kok berhenti Wan, turusin aja…..”ujarnya sambil menetapku.
“OK Mbak, aku juga suka kok melakukannya,’jawabku sambil kembali mengulang kegiatanku. Kali ini aku tidak hanya mengelus-elus, tapi juga meremas-remas buah dada Mbak Melvi yang montok itu. “Emangnya celanamu nggak kesempitan, tuh burungmu sudah kepingin keluar,”ujar Mbak Melvi saat aku naik ranjang. Mbak Melvi benar, penisku memang sudah tegang. Bahkan sejak dikamarku, penisku sudah ingin keluar dari celanaku. Sebab selama aku membayangkan tubuh Mbak Melvi yang sintal itu, penisku selalu berdiri. Apalagi saat aku melihat Mbak Melvi telajang bulat.
Aku langsung melucuti pakaianku. Kini aku telanjang dan segera naik ranjang. Penisku yang 16 cm itu terlihat tegak lengkap dengan urat-uratnya. Mbak Melvi kemudian bangun dari tidurnya. Ia memintaku untuk tidur terlentang. Selanjutnya ia segera mengulum penisku. Tak bisa aku mengungkapkan dengan kata-kata betapa kenikmatan yang aku rasakan.
“Mbak, aku juga ingin merasakan punyamu,”ujarku.
Mbak Melvi langsung merubah posisinya. Merebahkan tubuhnya diatasku. Ia arahkan vaginanya tepat diatas mukaku. Kami memainkan gaya 69. Mbak Melvi langsung mengocok penisku. Sesekali ia juga mengulum dan menjilati penisku yang sudah berdiri tegak. Ahh….nikmat sekali rasanya. Mulut Mbak Melvi yang biasanya hanya bisa aku lihat, kini mengulum penisku. Aku sampai merem melek merasakan nikmatnya lidah Mbak Melvi yang bermain-main di sekujur penisku.
Aku pun mengimbanginya dengan menjilati vagina Mbak Melvi. Rambut kemaluannya yang hitam lebat itu terlihat kontras dengan kulitnya yang putih. Segera tercium olehku bau khas vagina. Nafsuku semakin menggelora. Lidahku segera beraksi. Sesekali aku mengigit bibir vagina Mbak Melvi.
“Ahh….ahh…enak Wan..ahh…terus..ahh..terus sayang…..”ujar Mbak Melvi merasakan jilatanku
Tanganku juga tidak tinggal diam. Pantat Mbak Melvi yang sintal itu aku remas-remas. Kadangkala aku tekan pantat Mbak Melvi sehingga vaginanya menekan mukaku. Dan Mbak Melvi kembali menjerit pelan merasakan kenikmatan di selangkangannya. Terlebih lagi saat aku menjilati clitorisnya.
“Wan….ahh…ahh…eennaakkk…terruuss….teruuss..sayyaan ggg…..ahh….”
Mendengar desahan Mbak Melvi aku semakin memperhebat jilatanku. Tapi tiba-tiba Mbak Melvi memintaku mengentikan jilatanku di vaginanya. Ia juga mencabut penisku dari mulutnya.
“Wan, aku nggak tahan lagi…”ujarnya

Ia memintaku tetap tidur terlentang. Selanjutnya Mbak Melvi berlutut di atasku. Ia genggam penisku yang tegang dan mengarahkannya tepat di vaginanya. Selanjutnya perlahan-lahan penisku memasuki liang kenikmatan Mbak Melvi.
“Ahh….Mbak…ahh…ahh…”ujarku saat penisku mulai memasuki vagina Mbak Melvi.
Kenikmatan luar biasa segera aku rasakan. Hingga akhirnya penisku benar-benar masuk seluruhnya di dalam vagina Mbak Melvi. Sambil tersenyum Mbak Melvi membiarkan vaginanya membekap penisku. Selanjutnya pantatnya mula bergerak naik turun.
“Ahh….enaakkk Mbak…ahh..nikkmaattt…”desahku
“Iya…aku juga..ennaakk Wan..”jawab Mbak Melvi
Semakin lama gerakan pantat Mbak Melvi semakian cepat. Aku mengimbanginya dengan menggerakkan pantatku juga naik turun. Sambil terus menyodokkan penisku, tanganku juga bekerja meremas-remas buah dada Mbak Melvi yang bergoyang.
Semakin lama gerakan pantat Mbak Melvi semakin cepat dan tidak beraturan. Matanya terpejam, terlebih saat aku meremas buah dadanya. Mukanya yang putih terlihat memerah. Sambil menjerit pelan ia gerakkan pantatnya naik turun.
“Ahh…Wan….ahh….nniikkkmaaatt….ohhh…”jerit Mbak Melvi pelan.
Tiba-tiba Mbak Melvi rubuh. Tubuhnya menindih tubuhku dengan vagina yang masih terisi penisku. Ia memelukkan erat-erat sambil menekan pantatnya dalam-dalam. Aku merasakan ada carian hangat menyemprot penisku. Rupanya Mbak Melvi orgasme.

Beberapa saat kemudian Mbak Melvi mengangkat pantatnya. Ia tidur terlentang disampingku. Nafasnya yang ngos-ngosan pelahan-lahan mulai teratur kembali. Sambil tersenyum aku remas-remas buah dadanya yang montok itu. Mbak Melvi membalasnya dengan meremas-remas penisku yang masih tegang.
“Kenapa sayang, kamu mau main lagi ya,”ujarnya yang aku jawab dengan anggukan kepala
Mbak Melvi tersenyum dan langsung mengambil posisi. Kali ini ia nungging di depanku. Wow, pantatnya yang sexy itu membuat aku tak tahan lagi. Rupanya Mbak Melvi ingin meraskan hunjaman penisku dari belakang.

Aku segera mengarahkan penisku ke vagina Mbak Melvi. Liang nikmat itu terlihat memerah dan basah. Sejenak aku gosok-gosokkan ujung penisku pada vagina Mbak Melvi. Ia membalas dengan mengoyng-goyangkan pantatnya. Selanjutnya aku mulai menggerakan pantatku ke depan seiring dengan masukkan penisku ke dalam laing kenikmatan Mbak Melvi.
“Ohh…Mbak….nniikkkmmaatt…..”desahku saat penisku memasuki vagina Mbak Melvi.
Aku melanjutkan gerakan pantatku maju mundur. Penisku keluar masuk vagina Mbak Melvi. Kenikmatan luar biasa kembali aku rasakan. Penisku seperti dipijit-pijit. Terlebih lagi Mbak Melvi mulai menggerakkan pantatnya seperti berputar. Ahh…penisku seperti dipilin-pilin rasanya. Aku hanya bisa memejamkan mata sambil terus menyodokkan penisku dalam-dalam.
“Ohh..Mbak…ennaakk…ahh…nniikkkmmaattt…..”desahku tak kuasa merasakan kenikmatan vagina Mbak Melvi
“Iya Wan….teerrruuss…ahh……ennaakkk….ahh….terruuss saayyyaanggg….”ujar Mbak Melvi
Aku terus memasukkan penisku. Kali ini gerakan pantatku lebih kupercepat. Sesekali aku remas-remas pantat Mbak Melvi yang sexy itu.
Tiba-tiba aku meraskan tubuh Mbak Melvi menegang. Ia menjerit pelan sambil tangannya mencengkeram ujung ranjang.
“Ahh…ahh…aakkuu…kkeellluaarrr…ahh…..”jerit Mbak Melvi sambil matanya terpejam
Mbak Melvi rupanya kembali orgasme. Aku pun merasakan penisku semakin tegang. Cairan hangat yang menyembur dalam vagina Mbak Melvi semakin membuat penisku berdenyut. Dan akhirnya aku tak kuasa menahan spermaku yang ingin segera keluar.
Segera aku percepat gerakan penisku. Semakin lama gerakan penisku semakin cepat. Akupun tak mampu lagi menahan spermaku lebih lama. Akhirnya . Crroott…crroott…ccrrooott.......spermaku muncrat di dalam vagina Mbak Melvi, cairan kental putih itu muncrat banyak sekali. Aku setengah berteriak saat spermaku muncrat.
“Ahh..ahh…nniikkkmaatt…ahh….”jeritku pelan
Aku diamkan sejenak penisku di dalam liang vagina Mbak Melvi. Nikmat sekali.
"Semprotanmu nikmat sekali Wan,"kata Mbak Melvi.

Selanjutnya aku turun dari ranjang. Aku raih sebotol air mineral sambil mengatur nafasku yang ngos-ngosan. Kemudian aku berbaring di sebelah Mbak Melvi yang juga rebah di ranjang.
“Mbak hebat deh….mainnya hot banget….”ujarku
“Kamu juga oke banget……lain kali kita main lagi ya…..yang lebih hot”ujar Mbak Melvi sambil berdiri dan menuju kamar mandi. Aku merasakan tubuhku capek luar biasa. Tanpa terasa tiga jam lebih aku beradu nafsu dengan Mbak Melvi. Dalam keadaan terlentang tanpa terasa aku tertidur.
Tiba-tiba ada yang memukul-mukul mukaku.
“Wan bangun….sudah siang, kita harus segera chek out,”

Ternyata Mbak Melvi membangunkan aku. Saat kulihat jam sudah menunjukkan pukul 10.15 WIB. Rupanya kami tertidur setelah berburu nafsu semalam. Aku segera bangun dan mengenakan kembali pakaianku. Semalam kami tertidur dalam keadaan telanjang.
Aku langsung kembali ke kamarku. Setelah merapikan barang-barang kami kembali ke Jakarta. Kenangan manis di Yogyakarta itu tak pernah terlupakan. Terlebih lagi perusahaan menganggap tugasku bersama Mbak Melvi berhasil. Aku diangkat menjadi karyawan tetap.
Bukan main senangnya aku menerima surat pengankatan sebagai karyawan tetap. Tapi yang paling menyenangkan aku jadi bisa bertemu Mbak Melvi setiap hari. Dan kenangan manis di Yogyakarta bisa terulang beberapa kali, tentunya saat Mbak Melvi lama tidak bertemu suaminya. Thanks Mbak Melvi aku suka menemanimu.