Home » » Ada 8 Arti Asmaradana, Asmaragama, Asmaratantra

Ada 8 Arti Asmaradana, Asmaragama, Asmaratantra

KasaK KusuK - Mengenai urusan sex, masyarakat Jawa sejak dahulu kala sudah mengenal yang namanya lika-liku atau sing-sing pledingnya tentang sex . Hal ini di tengarai banyak tulisan dari pujangga ataupun dari kalangan tertentu yang tentu saja berkecimpung dalam dunia duel maut adu kelamin ini. Tetapi hal ini nampaknya kurang dipahami masyarakat Jawa di pedesaan( kelas bawah), karena kurangnya wawasan atau pergaulan atau saking sibuknya mengurusi urusan mencari pangan. Kamasutra di Jawa hanya dinikmati atau dilakukan oleh kalangan tertentu saja, golongan priyayi dan masyarakat golongan ekonomi kelas menengah keatas.
kita simak apa yang terjadi dan apa saja lika-liku perihal sex di masyarakat Jawa jaman dahulu.


1.Asmara Dana:
Rayuan Maut Pria yang Buat Wanita Menyerah

Asmara Dana dalam Kamasutra Jawa disebut juga sengseming pocapan. Syair, puisi dan kata-kata mutiara seringkali dilantunkan oleh sepasang kekasih yang sedang jatuh cinta untuk merayu.  Kata-kata rayuan itu sungguh mempesona dan punya daya magis ajaib yang menimbulkan bukit cinta kasih semakin meninggi. Kelebihan laki-laki biasanya pada sisi rayuan ini. Pihak perempuan yang sudah memiliki benih cinta pada laki-laki tersebut, biasanya akan terbius dan menyerahkan jiwa raga sepenuh kasih. (Kamasutra Jawa)  

2.Asmaragama:
Puncak Nikmat Saat Saling Memasukkan Kelamin  

Disebut juga sengseming salulut. Kamasutra ini menekankan arti puncak dari karonsih adalah salulut, yakni masuknya alat kelamin laki-laki ke dalam alat kelamin perempuan.  Alat kelamin laki-laki sebelum masuk ke dalam liang vagina harus dipastikan empat hal, yakni besar, panjang, keras dan hangat. Sedangkan alat kelamin perempuan yang mampu memberikan kenikmatan bagi laki-laki adalah yang hangat, empuk dan menyerah(Kamasutra Jawa, Hariwijaya: 2004)

3.Asmara Tantra:
Ciuman Dahsyat Pemantik Birahi
Disebut juga sengseming pangarasan.Kamasutra ini menekankan pentingnya berciuman yang penuh gairah. Ciuman merupakan mantik birahi yang paling dahsyat. Kedua insan yang sedang among tresna tidak akan melupakan ciuman, entah itu dahi, pipi, mata, bibir atau bagian tubuh yang lain.  Oleh karena itu, setiap pasangan suami istri hendaknya mempelajari teknik-teknik berciuman. Masing-masing jenis ciuman membawa kenikmatan dan psikologis yang berbeda.  Bau tubuh sang kekasih saat tercium waktu bercumbu lebih bermakna daripada parfum paling wangi sekalipun. Yang penting bukan bau badan, karena seseorang yang memiliki bau badan harus sadar diri menjaga tubuhnya dengan berbagai cara tertentu agar pasangan tidak muak.  Bau badan yang kurang sedap akan menghilangkan gairah berciuman dan gairah seksual yang membara. (Kamasutra Jawa, Hariwijaya: 2004) 

4.Titik Erotis Wanita Jawa Berdasar Warna Kulit: Kemerah-merahan

Seorang lelaki yang kebetulan mempunyai pasangan berkulit kemerah-merahan dan berhasrat untuk membangkitkan gelora seksual pasangannya, perlu memperhatikan dua bagian tempat titik-titik erotis dan magis pasangannya tersebut. Kedua bagian teramat penting itu adalah pada kedua mata dan payudara.  Mengingat titik-titik erotis dan magis itu berada di dua tempat, perlulah sang lelaki bekerja ekstra, yakni mengecup pada kedua mata pasangannya dan meraba perlahan-lahan pada payudaranya.  Perlu diperhatikan, perabaan pada payudara itu harus dilakukan secara perlahan-lahan dan jangan meremasnya terlalu kuat atau menekannya dengan keras. Bisa-bisa sang wanita tidak memuncak berahinya, namun akan menjerit kesakitan!  Pasangan Anda kebetulan wanita berkulit kemerah-merahan? Lakukan 'serangan' ketika waktu fajar tiba, karena waktu itulah berahi pasangan Anda tengah berada pada puncaknya! (Kamasutra Jawa, Hariwijaya: 2004)  

5.Titik Erotis Wanita Jawa Berdasar Warna Kulit:
Putih

Pada wanita berkulit putih, letak titik-titik erotis dan magisnya terdapat pada kedua pipinya. Dan untuk membangkitkan gairah seksualnya, maka pipi sebelah kiri, terutama yang dekat dengan telinga, terlebih dahulu di cium.  Gairah seksual sang wanita berkulit putih akan segera terbakar hebat jika letak titik erotisnya itu dicium pasangannya. Rasa geli akibat ciuman itulah pencetusnya!  Lebih hebatnya lagi, gairah seksual yang meletup dari sang wanita berkulit putih jika telah tercium titik erotisnya, tidak tergantung waktu.  Kapan saja. Bisa pagi, siang, sore atau malam hari dilakukan, meski puncak terhebat kekuatan ledakan birahinya itu ada pada waktu menjelang malam hari. (Kamasutra Jawa, Hariwijaya: 2004)

6.Titik Erotis Wanita Jawa Berdasar Warna Kulit:
Kuning
Titik erotis dan magis wanita berkulit kuning terletak pada kedua alisnya . Dan untuk membangkitkan gairah seksualnya, pasangan hendaknya mencium kedua alis itu seraya memejamkan mata.

Gairah seksual sang wanita berkulit kuning akan segera terbakar hebat, setelah simpul-simpul saraf yang terdapat pada kedua alisnya menyampaikan 'serangan melenakan' itu ke seluruh jaringan saraf tubuhnya. Tubuh sang wanita berkulit kuning akan segera bergetar dengan hebat akibat hebatnya getaran seksual yang tengah dialaminya.

Lelaki yang menginginkan gairah seksual pasangannya yang berkulit kuning bergolak dengan dahsyat, sebaiknya mencium kedua alis pasangannya itu pada waktu tengah malam, karena pada saat itulah kekuatan berahi pasangannya berada dalam puncak terhebatnya. (Kamasutra Jawa, Hariwijaya: 2004)
- See more at: http://infonemasbro.blogspot.co.id/2014/09/kamasutra-jawa-arti-asmaradana.html#sthash.4vKD32A0.dpuf
Titik erotis dan magis wanita berkulit kuning terletak pada kedua alisnya . Dan untuk membangkitkan gairah seksualnya, pasangan hendaknya mencium kedua alis itu seraya memejamkan mata.  Gairah seksual sang wanita berkulit kuning akan segera terbakar hebat, setelah simpul-simpul saraf yang terdapat pada kedua alisnya menyampaikan 'serangan melenakan' itu ke seluruh jaringan saraf tubuhnya. Tubuh sang wanita berkulit kuning akan segera bergetar dengan hebat akibat hebatnya getaran seksual yang tengah dialaminya.  Lelaki yang menginginkan gairah seksual pasangannya yang berkulit kuning bergolak dengan dahsyat, sebaiknya mencium kedua alis pasangannya itu pada waktu tengah malam, karena pada saat itulah kekuatan berahi pasangannya berada dalam puncak terhebatnya. (Kamasutra Jawa, Hariwijaya: 2004)

7.Titik Erotis Wanita Jawa Berdasar Warna Kulit: Hitam
Titik-titik erotis dan magis pada wanita berkulit hitam, terdapat pada paha sebelah kiri. Untuk membangkitkan gairah seksual pasangannya yang berkulit hitam, sang lelaki harus meraba paha kiri pasangannya itu dari bawah menuju atas minimal tiga kali.  Gairah seksual wanita berkulit hitam akan semakin meletup-letup ketika titik-titik erotis dan magisnya itu diraba pada waktu malam. Ia akan segera menggelinjang dengan hebat menuju puncak berahinya 'menuntut' permainan lebih jauh pada pasangannya yang telah 'berani' menyalakan api berahinya itu! (Kamasutra Jawa, Hariwijaya: 2004)

8.Titik Erotis Wanita Jawa Berdasar Warna Kulit:
Kuning Langsat

Jika titik-titik erotis dan magis wanita berkulit kuning terletak pada kedua alisnya, maka pada wanita berkulit kuning langsat titik-titik erotis dan magisnya itu terdapat pada kedua pahanya.  Adapun cara membangkitkan gejolak berahi wanita berkulit kuning langsat adalah dengan cara merabanya, dengan dimulai paha sebelah kanan untuk kemudian diteruskan dengan meraba paha sebelah kiri.  Untuk diketahui, bagian paha sebelah dalam yang terasa lembut untuk dipegang atau diraba merupakan pusat berahi wanita berkulit kuning langsat.  Dan puncak kekuatan terhebatnyaadalah pada waktu menjelang fajar, yakni sekitar pukul 03.00 dini hari. Lelaki yang berhasrat membangkitkan gelora berahi pasangannya yang berkulit kuning langsat perlu melakukan serangan fajar ini! (* Buku Kamasutra Jawa, Hariwijaya: 2004)
Mengenai urusan sex, masyarakat Jawa sejak dahulu kala sudah mengenal yang namanya lika-liku atau sing-sing pledingnya tentang sex . Hal ini di tengarai banyak tulisan dari pujangga ataupun dari kalangan tertentu yang tentu saja berkecimpung dalam dunia duel maut adu kelamin ini.
Tetapi hal ini nampaknya kurang dipahami masyarakat Jawa di pedesaan( kelas bawah), karena kurangnya wawasan atau pergaulan atau saking sibuknya mengurusi urusan mencari pangan. Kamasutra di Jawa hanya dinikmati atau dilakukan oleh kalangan tertentu saja, golongan priyayi dan masyarakat golongan ekonomi kelas menengah keatas.
Nah pemirsa, baiklah kita simak apa yang terjadi dan apa saja lika-liku perihal sex di masyarakat Jawa jaman dulu.

Asmara Dana: Rayuan Maut Pria yang Buat Wanita Menyerah

Asmara Dana dalam Kamasutra Jawa disebut juga sengseming pocapan. Syair, puisi dan kata-kata mutiara seringkali dilantunkan oleh sepasang kekasih yang sedang jatuh cinta untuk merayu.

Kata-kata rayuan itu sungguh mempesona dan punya daya magis ajaib yang menimbulkan bukit cinta kasih semakin meninggi. Kelebihan laki-laki biasanya pada sisi rayuan ini. Pihak perempuan yang sudah memiliki benih cinta pada laki-laki tersebut, biasanya akan terbius dan menyerahkan jiwa raga sepenuh kasih. (Kamasutra Jawa)
  
Asmaragama, Puncak Nikmat Saat Saling Memasukkan Kelamin
 
Disebut juga sengseming salulut. Kamasutra ini menekankan arti puncak dari karonsih adalah salulut, yakni masuknya alat kelamin laki-laki ke dalam alat kelamin perempuan.

Alat kelamin laki-laki sebelum masuk ke dalam liang vagina harus dipastikan empat hal, yakni besar, panjang, keras dan hangat. Sedangkan alat kelamin perempuan yang mampu memberikan kenikmatan bagi laki-laki adalah yang hangat, empuk dan menyerah (Kamasutra Jawa, Hariwijaya: 2004)

Asmara Tantra, Ciuman Dahsyat Pemantik Birahi

- See more at: http://infonemasbro.blogspot.co.id/2014/09/kamasutra-jawa-arti-asmaradana.html#sthash.4vKD32A0.dpuf
Mengenai urusan sex, masyarakat Jawa sejak dahulu kala sudah mengenal yang namanya lika-liku atau sing-sing pledingnya tentang sex . Hal ini di tengarai banyak tulisan dari pujangga ataupun dari kalangan tertentu yang tentu saja berkecimpung dalam dunia duel maut adu kelamin ini.
Tetapi hal ini nampaknya kurang dipahami masyarakat Jawa di pedesaan( kelas bawah), karena kurangnya wawasan atau pergaulan atau saking sibuknya mengurusi urusan mencari pangan. Kamasutra di Jawa hanya dinikmati atau dilakukan oleh kalangan tertentu saja, golongan priyayi dan masyarakat golongan ekonomi kelas menengah keatas.
Nah pemirsa, baiklah kita simak apa yang terjadi dan apa saja lika-liku perihal sex di masyarakat Jawa jaman dulu.

Asmara Dana: Rayuan Maut Pria yang Buat Wanita Menyerah

Asmara Dana dalam Kamasutra Jawa disebut juga sengseming pocapan. Syair, puisi dan kata-kata mutiara seringkali dilantunkan oleh sepasang kekasih yang sedang jatuh cinta untuk merayu.

Kata-kata rayuan itu sungguh mempesona dan punya daya magis ajaib yang menimbulkan bukit cinta kasih semakin meninggi. Kelebihan laki-laki biasanya pada sisi rayuan ini. Pihak perempuan yang sudah memiliki benih cinta pada laki-laki tersebut, biasanya akan terbius dan menyerahkan jiwa raga sepenuh kasih. (Kamasutra Jawa)
  
Asmaragama, Puncak Nikmat Saat Saling Memasukkan Kelamin
 
Disebut juga sengseming salulut. Kamasutra ini menekankan arti puncak dari karonsih adalah salulut, yakni masuknya alat kelamin laki-laki ke dalam alat kelamin perempuan.

Alat kelamin laki-laki sebelum masuk ke dalam liang vagina harus dipastikan empat hal, yakni besar, panjang, keras dan hangat. Sedangkan alat kelamin perempuan yang mampu memberikan kenikmatan bagi laki-laki adalah yang hangat, empuk dan menyerah (Kamasutra Jawa, Hariwijaya: 2004)

Asmara Tantra, Ciuman Dahsyat Pemantik Birahi

- See more at: http://infonemasbro.blogspot.co.id/2014/09/kamasutra-jawa-arti-asmaradana.html#sthash.4vKD32A0.dpuf

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog