Home » » Babysitter Menghisap Kontol Ku

Babysitter Menghisap Kontol Ku

Blair Somerby tidak pernah menyukai nama depannya. Menurutnya nama itu terdengar kurang macho dan Harley Bensen juga tidak peduli dengan namanya karena menganggap namanya itu terdengar terlalu macho.

Akan tetapi keduanya tidak menyadari bahwa nama-nama mereka tersebut pada ahirnya akan memberikan keberuntungan pada keduanya.

Blair berusia 18 tahun dan dengan sisa waktu yang tinggal beberapa minggu lagi sebelum lulus SMU, ayahnya yang seorang duda ditugaskan ke Afrika untuk urusan bisnis. Karena tugas ini akan membutuhkan waktu selama 4 atau 5 minggu, ayahnya tidak ingin Blair di tinggal sendirian saja dirumah.

Yang jelas, anda tidak bisa meminta agency agar mengirimkan seorang babysitter untuk mengasuh seorang remaja berusia 18 tahun, jadi ayahnya menggunakan istilah teman hidup sementara.

Saat dia menyebutkan nama Blair di telpon, secara natural agency mengira itu adalah nama untuk seorang wanita muda, dan Harley Bensen segera muncul di pikiran mereka sebagai orang yang paling ideal untuk tugas tersebut.

Mr. Somersby sedang begitu terburu-buru untuk segera berangkat, dia mengajukan beberapa pertanyaan tapi dia berhasil diyakinkan bahwa Harley itu sangat direkomendasikan oleh klien mereka yang terakhir dan memiliki banyak referensi lain yang sangat bagus.

Mr. Somersby sedang banyak pikiran sehingga kesepakatan itu pun buru-buru disetujuinya agar Harley bisa segera tinggal dirumah tersebut selama periode 5 minggu.

Berbagai persyaratan di ajukan untuk Harley yang menyertakan instruksi-instruksi mengenai cara menggunakan peralatan dapur, bagaimana Blair harus pulang sekolah tepat waktu dan sebagainya. Setelah mengatur semuanya, Mr. Somersby mengucapkan selamat tinggal pada anaknya lalu berangkat ke bandara.

Saat taxi tiba di depan rumah Blair menghela napas, dia merasa kesal karena meski sudah berusia 18 tahu, tapi tetap belum diperbolehkan untuk mengatur dirinya sendiri dan berpesta pora.

Akan tetapi, saat Harley Bensen melangkah keluar dari taxi itu jantung Blair jadi berdebar-debar. Harley ternyata adalah seorang wanita yang sangat cantik dan seksi. Blair buru-buru membuka pintu depan dan menyambut 'babysitter' nya.
"Selamat datang di rumah kami yang sederhana ini," kata Blair, sambil menyunggingkan sebuah senyuman.

Harley memandang dengan bingung dan mengira bahwa dia pasti telah mendatangi rumah yang salah, tapi Blair meyakinkannya bahwa dia sudah tiba di rumah yang tepat lalu Blair segera mengangkat koper Harley dan menunjukkan kamarnya.

Harley terlihat kurang begitu suka tentang ide untuk tinggal berdua saja dengan seorang remaja yang berusia 18 tahun. Tapi Blair berusaha semaksimal mungkin untuk membuat Harley merasa tenang dan nyaman.

Di bawah mantelnya, Harley mengenakan gaun tipis simple yang menampakkan bahwa dia punya bentuk tubuh yang sangat seksi. Payudaranya begitu indah, kaki-kakinya panjang dan mengundang serta bibirnya yang tebal itu menawarkan sebuah blowjob yang luar biasa.

Meskipun bersikap agak acuh, tapi Harley tidak bisa mengabaikan wajah Blair yang tampan dan tubuhnya yang atletis. Senyuman Blair, yang telah memberikan dia kemenangan pada berbagai penaklukannya yang pernah dia lakukan, juga tidak bisa diabaikan begitu saja oleh Harley.

Mereka mempersiapkan makan malam bersama-sama malam itu dan Blair mengambil sebotol minuman milik ayahnya bahkan menyalakan beberapa lilin. Harley merasa sedikit cemas saat dia masuk ke ruang makan dan melihat apa yang tampak sebagai persiapan untuk untuk sebuah malam yang romantis.
Setelah makan malam mereka duduk di sofa sambil menonton TV. Untungnya bagi Blair saat itu sedang ada sebuah film yang banyak menampilkan adegan seks. Harley menatap ke arah Blair beberapa kali selama menonton film itu dan Blair membalas tatapannya sambil tersenyum.

Blair sudah tidak tahan ingin segera mengentot Harley, dia bergerak semakin mendekat dan merapat. Harley tampaknya tidak merasa keberatan. Saat film itu menampilkan adegan yang menakutkan, Blair merasa kaget dan memeluk Harley erat-erat.
Harley menatapnya dengan curiga tapi tidak bergerak dan saat adegan menakutkan lainnya muncul lagi, tangan Blair benar-benar masuk ke selangkangan Harley. Dia menarik napas panjang lalu menatap Blair dan yang membuat Blair terkejut, Harley mendaratkan bibirnya ke bibir Blair lalu mereka pun berciuman.

Blair melingkarkan tangannya di tubuh Harley yang montok. Saat Harley kemudian membuka celana Blair lalu menggenggam kontolnya, kemudian memasukkan kontol itu ke dalam mulutnya. “O my God,” Blair mengerang saat kontolnya semakin lama masuk semakin jauh ke dalam mulut Harely.
Blair merasa yakin bahwa Harley ingin agar dia muncrat dimulutnya jadi dia tidak melakukan apapun selain mengerang lebih keras saat merasakan dorongan sperma yang ingin segera keluar dari dalam kontolnya. Saat dia akhirnya benar-benar memuncratkan spermanya, urat-urat syarafnya terasa seperti meledak.

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog