Home » » Meredith Bagian 2

Meredith Bagian 2

Meredith menatap ke dalam cermin, merasa bangga dengan tubuhnya yang ramping dan payudaranya yang besar. Dia memiliki kulit yang halus mulus dan kaki-kaki panjang yang sexy, dan dia terlihat fantastis untuk seorang wanita yang mulai menginjak usia 30. Dia melepaskan kepang pada rambutnya dan membiarkannya tergerai.

Rambut tersebut menggantung disekitar puting-putingnya. Walau merasa was-was, dia membuka kausnya dan melepaskan bh nya. Saat dia kembali mengenakan kau tersebut, puting-putingnya hampir tertutupi oleh rambutnya yang menjuntai.

Dengan yakin, dia kembali mengarah ke ruang tengah, kepalanya terangkat tinggi dan puting-putingnya yang keras tampak menantang. Jika James ingin memamerkan dia, maka dia pasti akan melakukan apa yang dia bisa untuk menyenangkan James.

Saat memasuki ruang makan, dia bersandar pada pintu, menganggap bahwa itu adalah sebuah pose yang sexy lalu mengibaskan rambutnya. “Ada yang mau beer lagi?” dia bertanya dengan suara yang mendesah.

Al adalah yang pertama memperhatikan, dan saat dia melihat payudara tanpa penutup dibelakang blus Meredith, dia menggigit cerutunya. Butuh waktu beberapa lama sebelum Al menyadari bahwa ujung puntung yang membara tersebut jatuh dipangkuannya.

Rahang Terry menganga, sedangkan James tersenyum lebar. “Kau terlihat lezat untuk dimakan sayang!” kata James. Meredith berjalan mendekat untuk mencium James, blus nya tersingkap dan menampakkan payudaranya ke sebagian besar dari mereka.

“Kau bisa memakan ku kapan pun kau mau sayang,” kata Meredith. James menyeringai lebar saat dia menepuk pantat Meredith. “Aku akan mengambil beer itu sayang,” kata James.

“Aku juga,” suara Al terdengar serak, tenggorokannya tiba-tiba menjadi sangat kering.

Terry menatap mata Meredith, dan dia bahkan tidak mampu berkata apa-apa, dia cuma menganggukkan kepalanya.

Merasa sangat puas dengan dirinya, Meredith mengayunkan langkah ke dapur untuk mengambil beer. “Jesus Christ,” Meredith mendengarnya. “Holy Shit.” James tidak berkata apa-apa, dia hanya menyeringai.
Saat teman-teman James sudah pergi, Meredith melingkarkan tangannya di sekitar James lalu menciuminya dengan nafsu. “Aku menyukainya saat kau ingin memamerkan aku di depan teman-teman mu,” katanya. Dia tidak tahu bahwa dia baru saja mengungkap hasrat tersembunyi James.

“Get to the bed woman,” James menggoda.

“Uh-uh,” Meredith menjawab dengan lembut, “I want my man right here, right now…”

Meredith meluncur ke lutut James. Dia tidak terlalu menyukai oral sex, tapi dia tahu James menyukainya. Malam ini Meredith bertekad bahwa James akan merasa sebahagia dirinya. Meredith membuka celana James, mengangkat kontol James yang berat dan mengarahkan ujung kontol itu ke mulutnya.

James selalu mencoba untuk memasukkan kontolnya lebih dalam lagi ke mulut Meredith, tapi Meredith selalu setengah hati untuk membiarkan kontol itu keluar masuk diantara gigi-giginya, dan kemudian memalingkan wajahnya saat James muncrat.

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog