Home » » Pengalaman Pertama

Pengalaman Pertama

Cerita ini tentang pengalaman incest pertama yang aku alami bersama dengan kakak ku, Tim. Aku berusia 18 tahun. Dia berusia 22 tahun. Tim dan aku memiliki kamar mandi bersama yang menghubungkan kamar tidur kami dimana kami sering menggunakannya sebagai jalan pintas untuk masuk ke kamar lain.

Suatu malam aku sedang online, membaca pornography. Aku merasa terangsang, jadi aku membuka celana pendek dan celana dalam ku dan mulai memainkan memek ku dengan jari-jari ku sambil membaca.

Tiba-tiba pintu kamar mandi itu terbuka lalu Tim berjalan masuk dan mulai menanyakan sesuatu pada ku. Beberapa saat kemudian dia menyadari posisi ku. Dia terperangah, mungkin dia tidak menyangka adiknya yang lugu akan berbuat seperti itu. Dia terus saja menatap ke arah memek ku yang terbuka.

Beberapa menit kemudian dia berkata, "Apa yang sedang kau lakukan Sandy?"

"T... tidak ada," jawab ku dengan gagap.

"Kau sedang horny ya?" Katanya, "Apa kau pernah di entot?"

Aku ketakutan. Dia bisa mengadukan kepada ibu dan ayah tentang apa yang telah aku lakukan. Jadi aku pun berkata, "Keluarlah Tim! Aku tidak akan menjawab apapun!"

Dia menyeringai kemudian berkata, "Oh yeah? Aku bisa mengadukan mu, apa kau tahu itu!"
Aku menghela napas kemudian berkata, "OK! Apa yang ingin kau ketahui?"

Dia tersenyum lalu bertanya, "Apa kau masih perawan?"

"Tidak," Jawab ku.

"Kapan pertama kali kau melakukannya?" Tanya Tim.

"3 tahun yang lalu," jawab ku.

"Apa! WOW! Kau benar-benar luar biasa. Dan selama ini aku biasanya bersikap genit pada mu tapi tidak pernah mengatakan apapun karena mengira kau masih kecil!"
Aku tidak berkata apa-apa, kami masih terus saling menatap, aku dengan amarah ku kepadanya dan dia dengan sebuah senyuman puas di wajahnya. Dia berjalan lalu duduk disfoa yang ada disudut kamar. "Aku ingin mengentot mu!"

"Apa!!!" Kata ku.

"Kau dengar kata-kata ku dik. Biarkan aku mengentot mu atau aku akan mengadukan mu pada ayah." Katanya.

"Tapi itu tidak benar Tim, kau itu kakak ku!" Jawab ku.

"Ayolah, tidak ada orang yang akan tahu! Kita tidak akan memberi tahu siapapun. Kau memiliki tubuh yang sangat seksi dan aku punya kontol yang besar untuk mu. Semuanya hanya untuk mu," katanya sambil menyungginkan sebuah senyuman yang genit.

Aku merasa bingung. Saat aku sedang memikirkan apa yang akan aku lakukan, dia berjalan dan mengunci pintu kamar ku, lalu dia melepaskan celananya dan menunjukkan kontolnya yang semi ereksi. OOOOOH. Kontol itu terlihat begitu menggoda. Aku terus menatapnya.

Tim bergerak mendekat dan menarik ku ke arahnya. Dia memeluk ku erat-erat kemudian menciumi wajah ku. Kontolnya yang setengah keras menyentuh paha ku. Rasanya begitu nikmat. Sial! Aku menyerah pasrah dan memeluknya. Dia mencium bibir ku dan aku membalasnya.

Dia menaruh tangannya di pantat ku saat kami berciuman, kemudian dia meremas pantat ku. Mmmmmmm. Rasanya nikmat. Dia mencium pipi ku, telinga ku, leher ku dan kembali ke bibir ku. Sementara itu tangannya masih terus bergerak dipantat ku.

Secara perlahan dia memasukkan tangannya ke dalam t-shirt ku. Wow. Aku jadi semakin terangsang. Aku bisa merasakan memek ku menjadi basah. Memek ku yang basah itu menggosok-gosok kontolnya. Dia menggerakkan tangannya ke atas dan menangkup payudara ku. Wow!.
Dia memijit puting ku. Aku menahan napas. Dia menariknya dan wow rasanya sungguh menakjubkan. Dia segera melepaskan t-shirt ku dan melemparkannya lalu memandangi payudara ku. Dia mendorong ku ke atas tempat tidur lalu merangkak ke atas tubuh ku.

Dia menaruh puting kiri ku di mulutnya yang hangat lalu menghisapnya. Sementara tangannya bermain-main dengan puting kanan ku. Kemudian dia mengubahnya, tangannya bermain-main dengan puting kiri ku sementara mulutnya menghisap puting kanan ku. WOW!

Mulutnya yang hangat terasa benar-benar nikmat di puting-puting ku. Dia bergerak ke bawah, membuat garis dengan lidahnya. Dia mencapai perut ku dan menjilatinya. Dia menjilati pusar ku dan itu benar-benar membuat jadi semakin bergairah.

Aku mencoba mendorong kepalanya ke arah memek ku. Tapi dia belum mau melakukannya. Aku menengok ke bawah dan bisa melihat payudara dan perut ku jadi tampak berkilau karena air liurnya. Akhirnya dia sampai di memek ku dan mencium bagian atasnya. Tubuh ku jadi menggigil.

Aku merentangkan kedua kaki ku untuk memberikan dia akses yang lebih baik. Dia mulai menjilati dan menghisap memek ku. Tapi dia masih terus menghindari clitoris ku. Aku mulai memohon padanya untuk menjilati dan menghisap clitoris ku. Akhirnya lidahnya menyentuh clitoris ku dan aku pun meledak di wajahnya.
Dia merangkak naik dan mencium bibir ku. Aku menjilati cairan vagina ku yang menempel diwajahnya. Dia kembali turun dan menjilati memek ku lagi. Saat ini, aku sudah tidak tahan ingin segera merasakan kontolnya di dalam memek ku. Aku mulai memohon tapi dia masih terus menjilati memek ku, berhenti setiap kali aku hampir orgasme.

Setelah beberapa lama, dai bangun dan tiba-tiba menghujamkan kontol besarnya ke dalam memek ku yang lapar. Dia menghujamkannya tanpa ampun sampai kami berdua sama-sama orgasme. Dia berbaring di atas ku kelelahan.

Setelah beberapa lama, dia mulai menjilati payudara ku lagi dan tertidur diatas ku, dengan kontolnya yang masih di dalam nonok ku. Ini adalah pengalaman incest pertama ku dan aku sangat menyukainya.

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog