Home » » Meredith Bagian 3

Meredith Bagian 3

Malam ini Meredith tidak lagi merasa bersalah, merasa malu terhadap apa yang dia lakukan. Malam ini dia ingin James memasukkan kontolnya sejauh mungkin ke dalam mulutnya.. malam ini adalah yang pertama kalinya dia akan membiarkan James untuk finihs dimanapun James menginginkannya.

Meredith tidak tahu apakah dia akan pernah mampu melakukannya lagi, tapi malam ini adalah spesial. Saat James mulai muncrat, Meredith akan menelannya.

“Jesus baby that feels good,” James berbisik. “Oh…oh my god.” Puting-puting Meredith mengeras saat dia mendengar suara-suara James yang sedang merasakan kenikmatan, dan Meredith melipat gandakan usahanya untuk membuat sperma memuncrat dari ujung kontol James... dia tahu sperma James selalu banyak.

Meredith menarik mulutnya dari kontol James cukup lama untuk memberikan semangat, kata-katanya membangkitkan sebuah bara api di dalam otot-otot perut James.

“Aku ingin kau muncrat dimulut ku malam ini cintaku, aku tahu kau selalu menginginkan itu.” Terdapat pancaran kegembiraan dimata Meredith saat dia menatap ke arah James dengan mata yang lebar dan bibir yang terbuka.

“Muncratkan dimulut ku James.” Dan James melakukannya. Cairan putih yang lengket itu memenuhi mulutnya lalu menelannya.

Meredith merasakan tangan James menarik rambutnya saat James mendorong kontolnya ke dalam mulutnya, dan erangan serta rintihan ekstasi yang keluar dari tenggorokan James adalah musik seksual ditelinganya... begitu indahnya sehingga Meredith merasa takjub pada dirinya sendiri, kagum karena dia bisa orgasme tanpa perlu menyentuh dirinya sendiri.
Meredith menelan dengan rakusnya, rasa takut dan jijiknya terhadap aksi tersebut telah hilang untuk selamanya. Dia bahkan menjilati sperma yang tertumpah di pahanya.

Saat dia akhirnya membawa James ke kamar tidur, dia melepaskan celananya lalu berbaring diatas matras, merasakan kerasnya kontol James yang menembus masuk jauh ke dalam memeknya saat dia menyambut James dengan jari-jari kaki yang mengarah ke langit-langit.

Meredith orgasme beberapa menit kemudian. Saat mereka berdua berbaring lemas dipelukan masing-masing, James berkata, “Kau mendengar saat aku senang memamerkan mu, betul?”

“Mmmhmm,” Meredith menghela napas, menyusupkan wajahnya ke leher James. Kontol James sudah setengah lembek, tapi Meredith masih bisa merasakan kontol itu di dalam memeknya.

“Jesus,” kata James, “entah apa yang akan kau lakukan jika aku memberi tahu mu bahwa aku ingin melihat mu mengulum kontol Terry?” Meredith orgasme, bibir-bibir memeknya meremas kontol James yang sudah lembek.

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog