Home » » Keluarga Bahagia

Keluarga Bahagia

Megan adalah seorang gadis berusia 14 tahun yang sangat cantik. Tingginya sekitar 5 kaki 7 inchi, dengan mata hijau, bahu yang lebar, rambut coklat agak pirang, payudara yang berukuran bagus untuk gadis seusianya dan pantat kencang paling sempurna yang pernah orang lilhat.

Beth, ibunya Megan, itu juga adalah seorang wanita yang cantik. Usianya sudah hampir 40 tahun, tapi dia terlihat lebih mirip seorang gadis yang baru berusia 20 tahun. Dia memiliki dada yang full, perut yang rata, pantat bulat yang indah, dan wajah yang sangat cantik.

Orang tua Megan itu sangat aktif secara seksual, hampir setiap malam mereka selalu melakukan berbagai macam aktivitas seks baik secara oral, anal maupun normal. Brett, ayahnya Megan, itu juga adalah seorang pria yang gagah dan rajin berolah raga.

Namun sayang, meskipun memiliki wajah yang sangat cantik dan tubuh yang indah namun Megan masih tetap seorang gadis perawan tingting. Dia belum pernah terlibat di dalam aksi seksual apapun selain dari bercumbu rayu.
Dia punya banyak kesempatan untuk melakukan hubungan seks dengan banyak pacarnya, namun hanya ada satu orang di dalam hidupnya yang dia anggap luar biasa seksi, yaitu ibunya sendiri.

Terkadang, Megan berkhayal tentang seperti apa rasanya jika dia dilibatkan dalam kehidupan seks dari kedua orang tuanya. Semakin sering Megan memikirkannya, dia jadi semakin merasa bersalah karena dia tahu bahwa tidak satupun dari teman-teman dan rekan-tekannya yang merasakan seperti itu tentang orang tua mereka.

Akhirnya, Megan memutuskan bahwa satu-satunya cara untuk menyingkirkan perasaan itu adalah dengan memberi tahua ayah dan ibunya serta berharap bahwa mereka akan mengerti dan entah bagaimana akan membantu Megan untuk mengatasinya.

Jadi, pada suatu malam, setelah semua kakak dan adiknya tidur, Megan mengendap-endap ke dalam kamar tidur orang tuanya. Ayahnya hanya mengenakan celana pendek, dan ibunya mengenakan sebuah gaun malam tipis diatas celana dalam dan sebuah bra.

Sedangkan Megan hanya mengenakan sebuah gaun kecil, yang hanya menutup sampai di pantatnya.

"Mom," Megan memulai, "Apa aku boleh mengatakan sesuatu?"

"Well tentu saja, sayang, kau boleh mengatakan apapun pada ayah dan ibumu," jawab ibunya.

"Uhm, ini sangat sulit, tapi uhm belakangan ini aku sering memiliki perasaan-perasaan seksual," kata Megan tergagap.

"Oh sayang, memiliki perasaan seksual terhadap cowok itu sangat normal untuk seorang cewek remaja seusia mu," kata ibunya berusaha untuk menenangkan.

"Nah itulah masalahnya Mom, aku tidak memiliki perasaan seksual terhadap cowok, aku memiliki perasaan seksual terhadap kalian berdua. Aku berkhayal tentang berhubungan seks dengan kalian berdua," kata Megan, tidak tahu bagaimana kedua orang tuanya akan bereaksi.

Dan ternyata, seperti yang Megan duga, kedua orang tuanya itu merasa shock, itu terlihat jelas di wajah mereka.

"Tungu sebentar ya sayang," kata ibunya. Kedua orang tuanya saling berbisik untuk beberapa menit lalu akhirnya mereka mendapatkan sebuah kesimpulan. "Nah, aku dan ayah mu sudah mencapai suatu keputusan," kata ibunya.

"Apa kalian akan mengirim ku ke seorang psikolog?" tanya Megan, mengharapkan sebuah jawaban ya.

Tapi ibunya malah menjawab, "Tidak, tidak, tidak, sayang, kami sudah memutuskan bahwa cara terbaik bagi mu untuk menghilangkan sensasi-sensasi tersebut adalah dengan mengalaminya secara langsung, dan pada menyimpannya di lubuk hati mu yangterdalam sayang ku. Lagi pula, ayah mu beranggapan kau itu sangat menarik. Sedangkan aku sebaliknya, masih membutuhkan waktu untuk memutuskannya, jadi kenapa kau tidak membuka pakaian mu dan jika aku menyukai apa yang aku lihat maka kau bisa naik ke atas ranjang, telanjang bulat, bersama kami malam ini, OK?"

Megan merasa sangat bahagia. Akhirnya dia bisa melakukan hubungan sex, dan yang paling membuatnya bahagia adalah bahwa dia akhirnya bisa menghidupkan fantasinya. Dia membuka baju tidurnya, menampakkan payudaranya yang masih muda itu.

"Sangat mengesankan, sayang, payudara mu ternyata jauh lebih besar dibanding payudara ku saat aku masih seusia mu. Mendekatlah biar ibu bisa melihatnya dengan lebih jelas," kata Beth.

Megan mematuhi dan berjalan ke arah ibunya. Pemandangan mengenai payudara putrinya yang indah itu telah membuat Brett terangsang sehingga dia mulai mengocok kontolnya secara perlahan.

Megan memandang ke arah ibunya saat ibunya itu sedang bermain-main dengan payudara Megan, meremas-remas dan menggoda puting-putingnya.

"Membungkuklah, biar ibu bisa membuka dan melepaskan celana dalam mu supaya ibu bisa melihat memek mu," kata Beth dengan tegas.

Sekali lagi Megan mematuhinya, dia memutar dan membungkuk. Ibunya melakukan apa yang dikatakannya, dia membuka dan melepaskan celana dalam putrinya, sehingga lubang memek dan lubang pantat Megan yang kecil mungil itu jadi terlihat.

"Oh Brett, ternyata kau benar, pantatnya sungguh sempurna. Oh sayang aku harus mengatakannya pada mu, ayah mu sangat ingin sekali mengentot lubang pantat mu yang kecil itu, dan aku juga sangat ingin sekali melihat dia sedang melakukannya. Lihatlah dia, sedang mengocok kontolnya karena melihat pemandangan ini." kata Beth sambil tertawa ngakak.

Megan berdiri dan memandang ke arah ayahnya dengan wajah yang terlihat sedikit genit sekaligus shcok.

"Ohhh jangan takut sayang, tidak apa-apa, biarkan aku menyelesaikannya," kata Brett sambil mengerang saat dia mengocok kontolnya dengan semakin keras dan semakin keras lagi.

"Sayang, lihat bagaimana ibu mu ini akan menghisap kontol ayah mu. Sekarang perhatikan karena kau yang akan melakukannya nanti, OK?" kata Beth.

Megan pun menganggukkan kepalanya saat ibunya membuka semua pakaiannya dan melepaskan celana ayahnya. Mereka bertiga sekarang dalam keadaan telanjang bulat.

Ibunya berbaring diatas ranjang dan mulai memasukkan ujung kontol ayahnya ke dalam mulutnya, semakin lama semakin dalam. Kemudian secara berirama, dia mulai menggerakkan mulutnya naik turun di kontol ayahnya, saat dia sudah selesai menjilati ujung kontol ayahnya itu.
"Sekarang kesinilah dan selesaikan ayah mu ini untuk ibu mu, OK? Dan jangan lupa untuk menelannya," kata ibunya kepaa Megan. Dengan perlahan Megan merangkak naik ke atas tubuh ayahnya yang sedang terlentang.

"Lakukanlah sayang, aku ingin merasakannya, jangan takut, ini akan menjadi rahasia kecil kita, sekarang hisaplah kontol besar ayah mu ini," bujuk Brett seakan-akan Megan sedang membutuhkan dukungan.

Megan menelan kontol keras ayahnya itu seperti sebuah pisang, memasukkan batang kontol itu sebanyak yang dia mampu dengan mulutnya yang kecil itu. Dia kemudian mulai mengerjakan ujung kontol ayahnya itu dan menjilatinya seperti bayi yang sedang menghisap botol susunya.

"Ohh... putri ku yang pintar," ayahnya mengerang. Sementara itu ibu Megan meraba-raba dan meremas-remas payudara Megan, sambil mengamati Megan yang sedang menghisap kontol suaminya.
Kemudian Megan memasukkan semua batang kontol ayahnya itu ke dalam mulutnya, sehingga menyebabkan ayahnya muncrat di dalam mulut Megan. "Oh sial," Brett mengerang saat dia melepaskan semua spermanya ke dalam mulut kecil putrinya.

Megan menelan semua sperma itu seperti dia menelan sebuah minuman yang lezat lalu tersenyum saat dia menjilati sperma yang menetes di bibirnya.

"Oh putri kecil kecil ku yang sangat baik pada ayahnya," kata ibunya saat dia memuji dan membelai punggung Megan seperti seekor anjing yang baru saja menyelesaikan sebuah trick, "Aku rasa putri kecil kita ini layak untuk mendapatkan sebuah reward, benarkan Brett?"

"Oh sudah pasti," kata Brett setelah akhirnya dia mendapatkan kembali akal sehatnya. "Sini, sini, sayang, ayo duduk dipangkuan ayah mu."
Sekali lagi Megan melakukan apa yang diperintahkan dan mengambil tempat di atas paha ayahnya.

"Sekarang rentangkan kedua kaki mu lebar-lebar karena ibu mu akan menjilati memek mu untuk mu, OK?" kata ayahnya.

Megan pun mematuhi apa yang di perintahkan padanya, dia merentangkan kedua kakinya lebar-lebar untuk memudahkan ibunya yang akan menjilati memeknya.

"Bersiaplah sayang, aku datang," kata ibunya dengan penuh semangat, saat dia merangkak di atas ranjang itu. Megan mengerang perlahan saat dia merasakan lidah hangat ibunya di memeknya untuk pertama kalinya. Rasanya sungguh luar biasa.

Beth memain-mainkan lidahnya di sepanjang memek kecil putrinya. Tepat saat Megan mengira bahwa rasanya sudah sungguh luar biasa nikmat dan tidak mungkin bisa lebih nikmat lagi, ayahnya menciumi bibirnya dan tangannya mulai meraba-raba dan meremas payudaranya.
Medan sangat menyukai cara ayahnya meraba-raba, meremas-remas payudaranya dan memijat-mijat putingnya. Kenikmatan itu mulai berubah menjadi rasa sakit saat ayahnya mulai memasukkan kontol besarnya ke dalam lubang pantat Megan yang kecil dan sempit.

Megan segera membenamkan wajahnya ke dalam pantat ibunya lalu menangis. Kontol ayahnya itu telah merobek lubang pantatnya, tapi Megan terus berusaha untuk menerima rasa sakit itu dan pada akhirnya lubang pantatnya pun mengendur dan melebar.

Rintihan rasa sakit dan air mata segera berubah menjadi jeritan kenikmatan dan nyanyian “YES””s, “FUCK ME DADDY, DEEPER!””s, “OH MY GOD””s, “EAT MY PUSSY MOMMY, EAT IT, PLEASE!””s, “HOLY SHIT!”” dan beragam kata-kata indah lainnya.

Setelah beberapa menit, Megan orgasme seperti sebuah roket ke dalam mulut ibunya. Dia berbalik kesamping, dan tampak seperti sedang tidak sadarkan diri karena orgasme pertamanya yang begitu dahsyat.

Saat Megan mulai mendapatkan kembali kesadarannya dia berkata, "Oh ya ampun, itu sungguh luar biasa! Terima kasih banyak!"

Tapi ibunya memotong, "Oh tidak, kau sama sekali belum selesai putri ku, semua orang sudah orgasme kecuali aku, jadi jangan mengira kau sudah selesai! Sekarang aku ingin kau mengambil posisi Doggy style supaya ayah mu bisa mengambil keperawanan mu saat dia menghantam pantat mu dan menghujam memek mu dari belakang, sementara kau menjilati memek ibumu sampai kau membuat ku orgasme. Apa kau paham?"
"Oh iya tentu saja ibu! Aku memahami semuanya dengan sangat jelas!" kata Megan sambil tersenyum. Dia melakukan apa yang diperintahkan dan mengambil posisi doggy style. Sebelum Megan sempat mengatakan apapun, ibunya menarik kepalanya lalu membenamkan wajah Megan ke dalam memeknya.

Megan merasa sedikit kaget tapi kemudian dia mulai mengerjakan memek ibunya. Dia menaruh mulutnya diatas bibir-bibir memek ibunya dan menjulurkan lidahnya ke dalam lubang yang ada diantara belahan tersebut. Dia sangat menyukai rasanya!

Kemudian Megan merasakan tangan ayahnya meraih pinggulnya dan saat ayahnya menyelipkan kontolnya ke dalam lubang memeknya. Oh rasanya ternyata memang nikmat. Ayahnya mulai menampari pantat Megan sambil mencengkram pinggulnya dan menarik punggungnya maju mundur, meluncurkan kontolnya keluar masuk di memeknya.

Megan menyukai sensasi yang dia dapat dari tamparan-tamparan di pantatnya itu. Dia terus menjilati memek ibunya, mengubah-ubah kecepatan dan arah jilatannya. Dia telah menghidupkan semua fantasinya yang paling liar di malam yang spektakuler itu.
Megan memutuskan bahwa dia akan segera menyelesaikan ibunya dan dia pun segera menuju ke arah clitoris ibunya. Seperti yang dia rencanakan, ibunya klimax, memuncratkan cairan vaginanya ke wajah Megan, dan saat melihat istrinya sedang muncrat di wajah putrinya itu, Brett jadi ikut muncrat di memek Megan.

Merasakan sensasi dari kedua orang tuanya yang keluar secara bersaman itu juga membuat Megan jadi ikut-ikutan orgasme, dan seperti sebuah keluarga, mereka bertiga orgasme secara bersamaaan. Mereka roboh dan kehabisan napas karena orgasme yang baru saja mereka lalui. Itu adalah sebuah akhir yang sangat membahagiakan.

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog