Home » » Bertukar Pasangan

Bertukar Pasangan

Aku dan suami ku sudah menikah selama 5 tahun. Kami berdua sama-sama bahagia. Aku merasa Dennis itu masih sangat menarik dan kami berdua sangat akrab.

Kami bukan cuma sekedar suami istri melainkan juga sahabat karib. Kami bisa bercerita tentang apapun.

Kami menjaga pernikahan kami agar tetap bergairah dengan kejutan-kejutan porno dan erotis. Pernah suatu kali aku menghabiskan waktu sepanjang hari untuk membuat semangkuk Jell-O. Hanya agar kami bisa bercinta di dalam sebuah bathtub yang penuh dengan itu.

Dia pernah menjemputku untuk makan siang di kantor hanya dengan mengenakan sebuah mantel tanpa apapun pakaian dalam apapun dibaliknya.

Suatu malam Dennis menyinggung bahwa akan sangat menyenangkan jika kami bisa bertukar partner dengan pasangan lain. Awalnya aku merasa tidak yakin dengan ide tersebut.
Aku memang menyukai ide tentang melakukan hubungan seks bersama pria lain. Tapi aku tidak tahu apakah aku sanggup untuk melihat suami ku sedang melakukan hubungan seks bersama wanita lain.

Aku merenungkan ide tersebut selama beberapa hari dan kemudian memutuskan bahwa aku akan melakukannya. Lagi pula tidak ada lagi yang harus di cemburui, karena aku mencintai Dennis dan aku tahu dia juga mencintai ku. Aku berusaha meyakinkan diri ku bahwa ide itu hanyalah untuk kesenangan seks semata.

Dennnis menemukan sebuah organisasi yang membantu para pasangan untuk saling bertukar istri. Mereka mengijinkan kami untuk menonton video-video singkat mengenai pasarngan-pasangan muda yang attraktif dan sedang mencari beberapa aktivitas extra kurikuler pernikahan.

Kami membuat sebuah video yang memperkenalkan diri kami untuk ditonton oleh pasangan lain. Film-film itu sangat menghibur, sebagian pasangan hanya sekedar memperkenalkan diri sedangkan yang lain sedang melakukan hubungan seks di film tersebut.

Kami menghabiskan waktu berhari-hari untuk menonton pasangan-pasangan yang akan dijadikan sebagai partner untuk melakukan pertukaran. Dennis dan aku memilih pasangan yang beberapa tahun lebih tua dari kami, yaitu Doreen dan John.

Mereka berdua tampak sempurna karena sama-sama menarik dan seksi selain itu mereka juga tampak begitu bebas di dalam film yang mereka buat.

Doreen itu adalah seorang wanita cantik yang membanggakan tentang betapa senangnya dia untuk menelan sperma yang mana itu dia tunjukkan dengan ahlinya di dalam video mereka. Itulah yang membuat kami tertarik padanya.
Sedangkan John punya kontol yang sangat besar di videonya. Aku jadi ingin mengentotnya begitu aku melihatnya.

Kami memutuskan mengundang mereka untuk makan malam, supaya kami bisa saling mengenal satu sama lain.

"Hello," kata John saat dia mengulurkan tangannya pada suami ku. Doreen dan aku saling berpelukan dan bersenda gurau.

Kami menyuguhkan minuman untuk membantu mencairkan suasana dan menenangkan syaraf semua orang. Doreen dan aku tampaknya sangat coock. Kami ngobrol tentang keluarga, pekerjaan, semuanya.

Semakin lama kami ngobrol semakin rileks aku jadinya dengan ide tentang saling bertukar pasangan itu. Setelah sekitar satu jam Dennis meminta untuk bertemu dengan ku di dapur.

"Well bagaimana menurut mu tentang mereka?" dia bertanya dengan penuh semangat.
"Jika kontol John itu sebesar yang terlihat di film aku akan merasa sangat bahagia," jawab ku dengan malu-malu.

John tampak jauh lebih baik jika dilihat secara langsung dibanding yang pernah aku bayangkan dan dia memiliki pesona yang menawan. John dan aku memutuskan untuk memberikan sebuah tour kepada teman-teman baru di rumah kami. Doreen tertawa pada lelucon-lelucon Dennis saat kami menelsuri setiap kamar.

Kami berdua kembali ke ruang makan, John menggosokkan tangannya ke pantat ku lalu mencubitnya. Aku menerimanya dengan sebuah senyuman dan meremas tangannya.

Dennis dan aku kemudian duduk. Kami semua hanya ngobrol saja saat Dennis menarik Doreen untuk berbaring disampingnya. Doreen tertawa saat mereka mulai bergulung-gulung dan rambutnya yang panjang menutupi Dennis.

John berdiri di depan ku dan terlihat sudah siap. Aku membuka resleting celananya lalu menjangkau ke dalam untuk mengeluarkan kontolnya. Aku mengagumi ukuran kontol itu sejenak, kemudian aku meraih kontol itu lalu mengamatinya secara menyeluruh.
Aku memandang ke arah Dennis, dia sedang berada diatas tubuh Doreen dan menghisapi puting-putingnya. Aku tahu kalau Dennis ingin menonton John yang sedang mengentot ku.

Aku mulai menjilati batang kontol John yang sangat besar itu, dari pangkal sampai ke ujungnya. Kemudian aku menyelipkan ujung kontol John itu ke dalam mulut ku lalu menghisapnya.

Aku tidak bisa memasuk kontol John itu sampai jauh ke dalam tenggorokan ku seperti yang biasa aku lakukan pada Dennis, karena ukuran kontol John yang terlalu besar. Aku memasukkan kontol itu sebanyak yang bisa ditampung oleh mulut ku.
John mengayunkan kontolnya maju mundur sambil memegang rambut ku. Dia tampak menikmati menonton Dennis, yang sedang membenamkan wajahnya di selangkangan Doreen. Dan Doreen mengerang, menikmati lidah suami ku yang begitu ahli dalam menjilati clitoris.

"Berbaring terlentang," kata John kepada ku.

Aku melepaskan celana dalam ku lalu berbaring terlentang di sebelah pasangan kami yang sedang sibuk. John merangkak ke atas tubuh ku lalu memposisikan dirinya diantara kedua kaki ku.

Aku meraih kontolnya yang besar itu dan mulai memandunya ke arah lubang memek ku yang basah. Kontol John begitu besar sehingga aku merasa memek ku seperti sedang diregangkan saat dia memasukinya. “Oh Tuhan rasanya nikmat sekali!”
Aku memandang ke arah Dennis, dia juga tampak sedang menikmati permainannya. Mereka sudah berganti posisi dan Doreen sedang menghisapi kontol Dennis.

Itulah pengalaman pertama kami bertukar pasangan dengan John dan Doreen. Kami mencoba untuk terus melakukan hubungan seks seperti itu selama sekitar satu bulan atau lebih.

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog