Home » » Pendidikan Seks Bagian 4

Pendidikan Seks Bagian 4

Jack memandang dengan sangat ragu. Tapi dia melakukannya, dengan hati-hati dia mengeluarkan lidahnya, menjilati salah satu ujung puting ku dengan lembut, lalu pindah ke puting yang satunya lagi. Karena tidak merasakan apapun yang tidak disukainya, dia melanjutkan untuk menghisapnya.

Seperti yang bisa kamu bayangkan, betapa sulitnya untuk bernapas dan memberikan instruksi, dengan sepasang bibir dan sebuah lidah yang belum berpengalaman sedang menghisapi payudara mu, dan sudah bertahun-tahun payudara ku tidak lagi dihisap.

"Bagus sekali." Aku memberikan semangat, "Nah benar bukan, tidak ada hal yang tidak menyenangkan tentang hal itu?"

Aku meraih tangannya dan mengarahkannya ke dalam gaun ku.

"Sekarang, bukannya langsung masuk ke dalam celana dalam ku karena kau sudah tahu apa yang akan kau temukan disana, kau harus melakukannya dengan cara yang benar, cara yang umumnya disukai oleh wanita, kau harus memulainya dengan cara  meraba-raba kaki ku dulu dan terus naik hingga ke atas celana dalam ku."

Dia mulai melakukannya dan aku menjadi basah karena nafsu ku, tubuh ku menggigil, mencoba untuk tidak melanjutkannya dengan terlalu cepat dan itu adalah sebuah tugas yang sulit.

Dia melakukan apa yang diminta dan akhirnya, mungkin dalam beberapa menit kemudian, tangannya sudah berada di celana dalam ku lagi kemudian di kulit lembut yang berada diatas stocking ku. Aku memandu tangannya untuk kembali ke luar dari dalam gaun ku.

"Nah kali ini, saat kau meraba-raba disepanjang kaki ku, sambil tidak lupa untuk membelainya, aku ingin kau membuka kancing gaun ku. Apa kau bisa melakukan itu?"
Dia mengangguk. Kali ini, saat tangannya sudah sampai di atas stocking ku aku menyuruh dia untuk melanjutkanya dan menaruh tangannya ke dalam rok ku.

Dia melakukan itu, menemukan sebuah bagian ku yang basah, menemukan clitoris kecil ku yang mengeras dan telah membuat ku terkejut saat pertama kali dia menyentuhnya, dan menemukan kembali bagian lembut itu yang sebelumnya telah dia temukan.

"Nah sayang ku, aku ingin kau melepaskan celana dalam ku."

"Apa melepaskannya?"

"Ya sayang, melepaskannya."

Dia berlutut disamping ku dan menarik pinggang dari celana dalam ku ke bawah, aku mengangkat pantat ku supaya dia bisa melepaskan celana dalam ku, kemudian mendorong dia untuk menggodanya dari memek ku yang basah. Dia berbaring dengan celana dalam itu di tangannya.

"Kau tahu bagaimana kau menemukan tempat itu yang kau anggap sebagai sebuah lubang?"

"Ya."

"Kita perlu mencari tahu seberapa dalam lubang itu." Aku sudah menggenggam kontolnya. "Inilah yang akan kita gunakan untuk mengetahuinya."

Aku membantunya untuk naik diantara kedua kaki ku. Setiap sentuhan itu membuat ku menjerit, dan posisinya itu tanpa kecuali.

"Kau pegang kontol mu dan lihat apakah kau bisa menemukan tempat itu lagi. Jika itu adalah sebuah lubang, kita perlu tahu seberapa dalam itu."

Dia melakukan apa yang aku perintahkan.

"Apa disana terasa enak dan licin? Bagus, bagus, sekarang gosokkan ujung kontol mu dari atas ke bawah, dan lihat apakah kau bisa menemukan lubang itu."

Dia menemukannya! Ujung kontol itu menyelip masuk. Sudah cukup lama sekali aku tidak lagi merasakannya, jadi itu terasa sungguh menakjubkan. Ujung kontolnya kembali keluar.

"Yes, aku sudah menemukannya, apakah rasanya lembut dan licin?"
"Benar, bagus sekali. Sekarang cari tahu seberapa dalam lubang itu. Masukkan lagi ujung kontol mu ke lubang itu."

Dia melakukannya.

"Sekarang masukkan sedalam yang kau bisa."

"Apa ini sudah cukup dalam?"

"Kembalilah ke tempat kau memulainya lalu coba lagi."

"Rasanya sangat enak."

"Ya memang sangat enak."

"Apa aku boleh melakukannya lagi?"

"Tentu, kau boleh melakukannya sesering yang kau mau."

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog