Home » » Masturbasi Dengan Ibu

Masturbasi Dengan Ibu

Brian berusia 17 tahun, dia adalah seorang anak yang baik. Meski dia bukanlah yang paling pintar di sekolah tapi nilai rata-ratanya cukup baik dan dia bisa bergaul dengan siapa saja walaupun dia tampak sedikit pemalu.

Sejak berusia 13 tahun Brian selalu masturbasi, minimal satu kali sehari, terkadang bisa sampai 2 atau bahkan 3 kali sehari. Dia akan melakukannya di kamar mandi, di ranjangnya saat malam, di toilet, bahkan di sekolahan. Tampaknya dia kurang bisa menahan diri. Dia selalu merasa horny.

Stacy, ibunya Brian, berusia 36 tahun. Dia melahirkan Brian dalam usia yang cukup muda dan suaminya hanya bisa mempertahankan pernikahan mereka selama beberapa tahun saja, setelah itu Stacy harus berjuang sendiri. Stacy pernah menjalin hubungan dengan beberapa orang pria tapi merasa sangat kesulitan untuk mempertahankannya.

Tapi Stacy memang merindukan seks, dia selalu menikmati untuk bisa bersetubuh lagi dengan pria manapun, bahkan dengan pria yang tidak terlalu dia sukai, namun dia tetap bisa menikmati aktivitas seks tersebut.

Sudah pasti saat ini dan nanti dia akan bermain-main dengan memeknya sendiri dan dia memiliki beberapa dildo yang realistik, tapi rasanya tidak sama dengan kontol asli, dia menyukai kehangatan dan keringat serta hasrat dari seks dan itulah yang paling dia rindukan.

Saat itu bulan Agustus, Brian sedang libur sekolah dan Stacy memutuskan untuk mengambil liburan selama beberapa minggu. Mereka tidak merencanakan apapun, hanya ingin berlibur saja.

Saat itu cuaca sangat panas dan mereka berdua merasakannya, jadi Stacy memutuskan untuk berlibur ke luar kota, dimana terdapat sebuah tempat berenang di sebuah sungai yang pernah mereka datangi saat Brian masih kecil.

Mereka sudah tidak kesana selama hampir 3 atau 4 tahun dan saat ini adalah hari yang sangat bagus untuk berenang. Saat sampai disana, mereka terkejut bahwa tempat itu ternyata sangat sepi, padahal dulu tempat itu sangat populer di kalangan orang-orang lokal, tapi hari ini tidak terlihat satupun orang.

Mereka segera mengenakan pakaian renang dan tidak lama kemudian sudah berendam di dalam air yang dingin. Setelah sekitar satu jam setengah mereka memutuskan untuk makan dan Stacy naik ke tepi sungai.

Brian mengawasi ibunya yang hanya mengenakan bikini itu dan memperhatikan betapa montok pantatnya dan air dingin itu juga telah membuat puting-puting Stacy jadi mengeras dan terlihat jelas dibalik bikini yang dikenakannya.
Meski sudah berusaha sekuat tenaga untuk menahannya, tapi Brian bisa merasakan kontolnya jadi mengeras saat dia melihat air sungai itu mengalir turun dari tubuh ibunya. Dia tetap berada di dalam air untuk meredakan ereksinya tapi ibunya terus saja memanggilnya untuk naik dan makan.

Jadi akhirnya dengan berharap bahwa Stacy tidak akan memperhatikan kontolnya yang menekan celananya, Brian segera naik ke tepi sungai dan berbaring disamping ibunya dalam posisi menelungkup.

Mereka pun makan dan tidak lama kemudian cuaca yang hangat itu mulai memberikan pengaruhnya sehingga Stacy jadi mengantuk lalu tertidur. Brian terus saja berbicara pada ibunya dan segera menyadari bahwa ibunya itu sedang tertidur dibawah bayangan sebuah pohon.

Brian bangkit dan memperhatikan tubuh kencang ibunya. Kontolnya kembali mengeras saat dia melihat payudara Stacy yang naik turun seiring dengan napasnya. Tatapan Brian turun ke arah perut Stacy. Dia memperhatikan tumpukan yang ada di antara kedua paha Stacy.

Saat Brian sedang mengamati kedua kaki Stacy terbuka sehingga Brian bisa melihat garis-garis yang terbentuk oleh belahan memek Stacy. Kontol Brian menjerit untuk minta perhatian sehingga secara perlahan dia menyelipkan tangannya ke dalam celananya lalu meremas-remas kontolnya dan mulai mengocoknya secara perlahan.

Brian tahu apa yang dilakukannya itu tidak benar tapi dia tidak bisa menahan diri. Dia terus saja mengamati memek ibunya dan saat kedua kaki Stacy terbuka lebar dia bisa melihat bulu-bulu jembut Stacy yang keluar dari celah-celah bikininya.
Brian tahu bahwa tidak lama lagi dia akan segera memuncratkan spermanya, dia berpikir bahwa dia bisa terus mengamati tubuh ibunya sambil mengocok kontolnya sampai dia ingin muncrat lalu dia bisa pergi dan menyelesaikannya di dalam sungai.

Tapi saat dia bergerak semakin mendekat dia tahu bahwa dia harus berada sedekat mungkin dengan Stacy. Dia pun bergerak semakin mendekat, mengarahkan kepalanya ke selangkangan Stacy. Saat dia mengocok kontolnya, Brian bisa mencium aroma memek Stacy yang begitu kuat sehingga menariknya untuk semakin mendekat.

Oh betapa sangat inginnya Brian membuka bikini Stacy dan menjilati memeknya, tapi dia menahan diri dan terus mengocok kontolnya dengan lebih cepat dan lebih keras lagi. Tapi tiba-tiba Stacy terbangun, dan Brian bereaksi dengan lambat sehingga Stacy segera menyadari apa yang sedang terjadi.

Tangan Brian masih berada di dalam celanannya dan Stacy tahu bahwa kepala Brian tadi sedang berada di selangkangannya, dan bahkan itulah yang membuatnya jadi terbangun. Secara tiba-tiba, saat dia sedang tertidur, Stacy merasakan memeknya jadi sangat lembab, itu pasti karena dia bereaksi terhadap tatapan Brian.

Stacy merasakan sebuah kenikmatan yang intens tapi dia juga merasa terkejut karena Brian bisa terangsang oleh ibunya sendiri. Brian jadi merasa bersalah dan menarik keluar tangannya dari dalam celananya. Dia merasa sangat malu dan jadi ingin menangis tapi kemudian dia merasakan lengan Stacy meraih dan memeluknya.

"Oh Brian, tidak apa-apa sayang, jangan cemas nak, itu tidak apa-apa." Kata-kata Stacy itu membuat Brian jadi tenang dan membalas pelukan Stacy.

"Mom ma'afkan aku. Aku merasa sangat malu. Aku tidak mampu menahannya. Aku selalu memiliki perasaan ini dan saat melihat mu dalam posisi seperti itu aku jadi semakin tidak bisa menahan diri." Kata Brian.

"Tidak apa-apa Brian, aku tahu tenang remaja dan aku tahu terkadang hal-hal seperti ini terjadi Tapi aku ini ibumu sayang, tidak seharusnya kau memiliki perasaan seperti itu pada ku." Kata Stacy.

Brian tahu bahwa itulah saat yang tepat dan tiba-tiba dia mengungkapkan semuanya, dia menceritakan kecemasannya tentang kebiasaannya untuk masturbasi, berapa kali dia melakukannya dalam sehari, dan bagaimana dia selalu mengkhayalkan tentang Stacy saat dia sedang masturbasi.
Stacy mendengarkan dengan penuh perhatian. Dia merasa aneh, karena saat Brian sedang bercerita, memeknya jadi semakin basah dan semakin basah lagi. Pemikiran tentang Brian yang sedang mengocok kontolnya sendiri itu telah membuat Stacy jadi sangat-sangat horny, napasnya jadi terengah-engah dan memeknya jadi bergetar.

Brian menyadari perubahan yang terjadi pada Stacy lalu bertanya apakah Stacy baik-baik saja. Stacy mengatakan dia baik-baik saja dan dia mengatakan bahwa Brian seharusnya mengungkapkan itu sejak dari dulu karena mereka seharusnya tidak boleh merahasiakan apapun.

Stacy juga mengatakan bahwa jika Brian ingin masturbasi dia tidak perlu menyembunyikannya, itu tidak masalah buat Stacy selama Brian membersihkan dirinya setelah melakukan itu. Ini membuat mereka berdua jadi tertawa dan mereka pun kembali berpelukan dengan erat, tapi kali ini Stacy merasakan kontol Brian yang menekannya.

Stacy juga bisa merasakan payudaranya yang menekan ke dada Brian, puting-putingnya jadi terasa seperti terbakar. Brian memeluk Stacy lebih erat lagi dan menekan kontolnya yang masih ereksi ke selangkangan ibunya.

Stacy tahu dia harus menghentikan itu tapi rasa kontol yang menekan selangkangannya itu membuatnya jadi sedikit gila dan dia pun malah menekan balik ke arah kontol Brian.

Akhirnya Brian melepaskan pelukannya dan hendak kembali melompat ke sungai, namun saat dia bangkit, Stacy bisa melihat tonjolan besar di dalam celana Brian. Stacy memandangi tonjolan itu dan tekadnya untuk menahan diri jadi runtuh.

Stacy merasakan nafsu birahinya jadi bangkit lalu memasukkan tangannya ke dalam celana Brian. Jari-jarinya melingkar di kontol Brian yang sangat keras. Brian jadi terkejut, apa yang dia rasakan sungguh tidak bisa digambarkan, jari-jari ibunya sedang melingkar di kontolnya dan mengocoknya secara perlahan.

Sambil berdiri, Brian mengamati tangan ibunya yang satu lagi mulai melorotkan celana bikininya. Dia melihat Stacy membuka kedua kakinya lebar-lebar sehingga Brian bisa melihat memeknya yang sangat basah. Sambil mengocok kontol Brian, Stacy menyelipkan jari-jarinya ke dalam memeknya dan mulai mengentot dirinya sendiri.
Stacy belum pernah merasa begitu bergairah seperti itu seumur hidupnya. Memeknya seperti terbakar dan kontol anaknya yang sedang dia kocok ditangannya itu seperti bilah halilintar yang mengirimkan aliran listrik ke sekujur tubuhnya.

Dengkul Brian jadi gemetar, biji-biji kontolnya mengeras dan dia mencoba untuk bertahan. Dia terjatuh ke lututnya dan ibunya menariknya agar mendekat.

Stacy segera melepaskan celana Brian dan berbaring sambil membuka kedua kakinya lebar-lebar. Dia memandang kontol anaknya itu dan jadi merasa sangat ingin untuk merasakan kontol itu berada di dalam memeknya yang lapar, tapi dia sedang tidak membawa kondom dan tidak ingin menjadi hamil oleh anaknya sendiri.

"Brian sayang, kau tidak boleh memasukkan kontol mu ke dalam lubang memek ku, belum saatnya, tidak disini." Kata Stacy.

"Ohhh ya ampun mommy, aku sangat menginginkannya, oh ku mohon mom, biarkan aku memasukkan kontol ku ke dalam lubang memek mu yang sempit itu." Brian memohon.

"Oh ya ampung anak ku, aku tahu, aku juga sangat menginginkannya, tapi tidak sekarang nak, gosokkan saja kontol mu itu ke memek ku, tolong." Kata Stacy.

Ini jauh lebih baik dibanding fantasi Brian yang paling liar sekalipun, dan dia tidak ingin membuat ibunya marah jadi dia hanya menggesek-gesekkan kontolnya diantara kedua kaki Stacy. Brian bisa merasakan bibir memek ibunya di kontolnya saat dia menggesek-gesekkan kontolnya maju mundur.

Stacy merasakan kontol Brian yang menekannya, saa Brian menggesek-gesek clitorisnya yang sangat sensitif sehingga dia merasa ingin segera orgasme dan menarik Brian lebih erat ke dadanya, mendorong clitorisnya lebih keras dan lebih keras lagi ke kontol Brian.

Tiba-tiba Brian mengejang dan mengerang. Stacy merasakannya. Sperma Brian menyembur berkali-kali memenuhi perut Stacy. Brian roboh diatas tubuh Stacy saat gelombang kenimatan datang bertubi-tubi menghantang tubuhnya. Dia menarik bikini Stacy lalu menghisap putingnya.
“OOOOOOHHHHHH FUCCCCCCCKKK MOMMM Im Cummming mmmmmppphhhh cummming on you mom, im cumming all over you mom” Brian menjerit.

” OOOOOhhhhh yesssss baby cum on mommy cum all over mommy, let me feel all your cum, ohhhh baby i love you so much…… cummmmmm baby cum for mom.” Stacy merintih.

Akhirnya kontol Brian mengering, biji-bijinya mengecil dan berdenyut-denyut setelah menyemburkan spermanya dalam jumlah yang sangat banyak. Untuk beberapa lama mereka saling berpelukan. Stacy akan mengejenang ditubuh Brian saat orgasme-orgasme kecil terus menjalari tubuhnya sampai akhirnya mereka berdua kelelahan.
Degan gemetar Brian berdiri lalu menarik tangan ibunya agar ikut berdiri. Mereka berdua sama-sama bermandikan keringat lalu dengan berpegangan tangan mereka berjalan dan masuk ke dalam air sungai yang segar itu untuk membersihkan diri.

"Brian," kata Stacy.

"Ya mommy," jawab Brian.

"Kau tahu kau tidak boleh menceritakan ini pada siapapun benar bukan?" Tanya Stacy.

"Tentu saja aku tahu mom, tapi mom apa kita bisa melakukannya lagi nanti." Kata Brian.

Stacy menarik anaknya ke pelukannya lalu berbisik ke telinganya, "Oh tentu saja sayang, aku rasa kita akan sangat sering melakukannya lagi..."

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog